5 Daerah Karst di Indonesia yang Indah dan Wajib Dikunjungi

JNEWS – Daerah karst di Indonesia menempati area seluas 154.000 km², atau 0.08% dari total daratan di negara ini, menunjukkan keberadaannya yang strategis. Kawasan ini tidak hanya unik dan khas, tetapi juga kaya akan sumber daya alam, baik hayati maupun nonhayati.

Menurut Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, karst terbentuk dari batuan kapur yang berpori. Kondisi ini memungkinkan air di permukaan tanah untuk merembes ke dalam tanah. Karakteristik umum dari kawasan karst mencakup adanya depresi tertutup, drainase permukaan, dan gua. Semua ini terbentuk terutama melalui pelarutan batuan, dengan batu gamping sebagai komponen utamanya.

Banyak daerah karst di Indonesia berkembang menjadi objek wisata yang menarik. Keindahan alamnya yang unik, termasuk gua-gua dengan formasi batu kapur yang menakjubkan dan depresi tertutup, menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.

5 Daerah Karst yang Indah, Wajib Dikunjungi untuk Liburan

Berikut ini adalah beberapa daerah karst yang sudah dikembangkan menjadi objek wisata, karena keunikan dan keindahan alamnya yang spektakuler.

Daerah Karst di Indonesia

1. Pegunungan Kendeng

Daerah karst Kendeng mencakup dua deretan pegunungan yang dikenal. Yang pertama adalah Pegunungan Kapur Utara, atau Kendeng Utara, dan yang kedua adalah Pegunungan Kendeng, yang juga dikenal sebagai Kendeng Selatan.

Pegunungan Kendeng meliputi wilayah Kabupaten Pati, Grobogan, Blora, Bojonegoro, dan Lamongan. Di kaki pegunungan ini, banyak terdapat objek wisata alam. Beberapa di antaranya ada di dalam wilayah Desa Wisata Kedumulyo di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Sebut saja seperti Gua Wareh, Gua Lowo, Gua Lemburan, Bukit Teletubbies, dan Sumber Asem Bosok. Gua Wareh dan Sumber Asem Bosok terkenal dengan mata airnya yang jernih dan mengalir sepanjang tahun.

Desa Wisata Kedumulyo menawarkan pemandangan sawah dan pegunungan yang memikat, cocok untuk berbagai aktivitas. Pengunjung dapat bersepeda, mandi di mata air, hiking, dan panjat tebing di sini. Tersedia Paket Pagi atau Paket Sore untuk menikmati Guareh Bike Tour yang menawarkan penyewaan sepeda, minuman, panduan tur, dan dokumentasi.

Selain itu, ada juga paket yang menghadirkan pertunjukan tari tradisional Barong dan Jaranan, memberikan pengalaman yang jenaka dan menegangkan bagi pengunjung.

Baca juga: Geopark Gunung Sewu: Pintu Masuk ke Dunia Purba

2. Pegunungan Sewu

Daerah karst Pegunungan Sewu membentang dari Wonosari di Yogyakarta hingga Wonogiri dan Pacitan, melintasi tiga provinsi: DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dengan luas sekitar 13.000 km² dan diperkirakan memiliki sekitar 40.000 kubah kars, wilayah ini merupakan salah satu bentang alam karst terbesar dan paling unik di Indonesia. Dikenal dengan “Gunung Sewu Type,” bentuk bukit karst ini sangat khas, mirip kerucut, yang membedakannya dari conical karst di tempat lain, menurut ahli geologi Pflate dan Pfeffer.

Di kawasan ini, banyak objek wisata menarik yang bisa dikunjungi. Salah satu yang paling terkenal adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif dan menawarkan pemandangan alam yang spektakuler. Air Terjun Sri Gethuk juga menarik banyak pengunjung dengan keindahan air terjunnya yang memesona. Bagi penggemar kegiatan petualangan, Gua Pindul menawarkan pengalaman eksplorasi gua dengan tubing yang menyenangkan.

Tidak hanya itu, wilayah karst ini juga memiliki sejumlah pantai yang indah seperti Pantai Baron, Pantai Krakal, dan Pantai Wediombo. Lembah Kering Sadeng, yang dulunya merupakan estuari sungai kuno, sekarang menjadi tempat yang menarik untuk dipelajari karena formasi geologis dan sejarah alamnya.

3. Sangkulirang-Mangkalihat

Menurut Dinpar Kaltim, daerah karst Sangkulirang-Mangkalihat di Kabupaten Kutai Timur membentang dari Kecamatan Sangkulirang hingga Sandaran. Area ini terkenal sebagai salah satu produsen sarang walet terbesar di dunia, memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi lokal. Sumber daya lainnya termasuk kayu, non-kayu, dan batuan mineral.

Untuk mencapai kawasan ini, jalur yang paling sering digunakan adalah melalui sungai-sungai. Sangat disarankan untuk mendapatkan panduan dari penduduk lokal yang lebih familier dengan medan untuk memudahkan perjalanan.

Selain kekayaan alamnya, Karst Sangkulirang-Mangkalihat juga menawarkan nilai historis dan budaya yang tinggi. Gua dengan lukisan telapak tangan yang berasal dari tahun 10.000 SM telah menarik perhatian internasional. Lukisan ini, terpampang di dinding-dinding gua, menjadi daya tarik utama bagi turis asing yang datang ke kawasan ini.

Kawasan ini tidak hanya penting sebagai situs sejarah, tetapi juga sebagai lokasi yang ideal untuk berbagai aktivitas luar ruangan. Berbagai kegiatan seperti panjat tebing, wisata edukasi, dan pengalaman alam yang indah bisa dilakukan di sini.

4. Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru berlokasi di Sumba. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan hutan lindung yang masih dipertahankan keaslian dan kelestariannya, dan dikenal dengan keanekaragaman satwa dan tumbuhan yang melimpah.

Di dalam taman ini, terdapat beberapa spot yang menarik bagi pengunjung, termasuk Gua Kanabuwulang yang berada di Desa Kambatawundut. Gua ini menawarkan dua jenis pemandangan yang memikat.

Di dalam gua, pengunjung dapat mengagumi dinding karst yang terletak di mulut gua. Sementara di luar, pemandangan alam sekitar gua sangat indah. Selain itu, saat musim hujan, aliran air yang jatuh dari ketinggian 30 meter di mulut gua menjadi daya tarik yang sangat fotogenik.

Selain Gua Kanabuwulang, Taman Nasional Manupeu Tanah Daru juga memiliki destinasi lain seperti Goa Liang Bakul, Air Terjun Laipopu, Air Terjun Matayangu, dan pantai di Konda Maloba, yang semuanya menawarkan keindahan alam yang khas dan menarik bagi para wisatawan.

5. Maros-Pangkep

Daerah karst Maros Pangkep diakui oleh UNESCO sebagai lanskap menara karst yang megah. Area ini dikenal sebagai “The Spectacular Towers Karst”.

Kawasan ini, menempati area seluas 43.000 hektare—lebih dari separuh luas Singapura—dengan 23.000 hektare di antaranya dilindungi sebagai geopark. Di dalam kawasan Karst Maros Pangkep, terdapat lebih dari 500 gua yang menjadi saksi bisu peradaban kuno.

Para arkeolog telah menemukan berbagai artefak prasejarah dan lukisan-lukisan yang menggambarkan figur setengah manusia setengah hewan, diperkirakan berusia 44 ribu tahun, menjadikannya yang tertua di dunia.

Warga lokal menyebut kawasan ini “Rammang-rammang,” yang dalam bahasa Makassar berarti awan, merujuk pada kabut tebal yang sering menyelimuti area tersebut di waktu fajar atau saat hujan.

Mengunjungi kawasan ini terbaik dilakukan dengan menaiki perahu kayu kecil yang biayanya Rp200.000. Perjalanan 20 menit dengan perahu akan melewati sungai berwarna karamel yang membelah hutan hijau lebat, tempat tinggal beragam spesies burung, monyet hitam, dan 240 spesies kupu-kupu. Karena itu juga, area ini disebut sebagai Kerajaan Kupu-Kupu.

Perjalanan berlanjut dengan melewati terowongan di dasar tebing batu kapur, memasuki wilayah yang menyembunyikan karst tertinggi dan paling dramatis. Dibentuk oleh air selama lebih dari 30 juta tahun, pulau-pulau karst ini menjulang setinggi 100 meter (328 kaki) di atas tanah, sebagai bukti keagungan alam yang luar biasa.

Perjalanan ini berakhir di Berua, sebuah desa yang dihuni oleh 15 keluarga petani. Mereka tinggal di rumah panggung dan menambah penghasilan dengan menjual minuman dan makanan ringan kepada pengunjung.

Baca juga: 7 Lokasi Wisata Alam Tana Toraja yang Tidak Boleh Dilewatkan

Daerah karst di Indonesia menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan pengalaman unik bagi setiap pengunjung. Jelajahi dan saksikan langsung formasi geologis serta keanekaragaman biota yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat istimewa ini.

Exit mobile version