JNEWS – Siang itu, saat sebagian besar orang sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing, kurir JNE Larantuka—Firman Lukman—baru tiba di Kampung Boru, kaki Gunung Lewotobi, untuk mengantar paket seperti biasa. Paket yang diantar oleh Firman baru tuntas separuhnya. Tiba-tiba, terdengar bunyi dentuman. Ternyata: gunung Lewotobi erupsi alias meletus.
Cahaya meredup seketika. Hujan abu yang bercampur dengan batu-batu kecil yang lumayan panas turun dan mengguyur tubuh Firman. “Lampu motor tidak terlihat, suasana gelap gulita,” ujarnya. Napasnya sesak, baju dan helmnya penuh debu vulkanik. Namun, ia beruntung. Seorang anggota polisi datang dan membimbingnya menjauh — hingga perbatasan Flores–Sika — menjauhkannya dari zona berbahaya.
“Baju dan helm saya penuh oleh debu, bahkan napas agak sedikit sesak. Padahal hari itu paket baru separuhnya terantar. Ini merupakan pengalaman pertama merasakan langsung panasnya abu vulkanik,” ucapnya.

Firman, pemuda Larantuka yang telah bekerja tiga tahun di JNE, mengalami sendiri sensasi panas abu vulkanik pertama kalinya. Ia menyaksikan ketakutan warga Kampung Boru meski mereka sudah terbiasa dengan erupsi. “Mereka panik, khawatir,” katanya. Beruntung, paket masih aman dan selamat sampai tujuan, menjaga kepercayaan pelanggan.
Perjalanan pengantaran Firman dari gudang di Larantuka ke kaki Gunung Lewotobi—termasuk Kampung Boru—memakan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan sepeda motor. Misi separuh tuntas itu berubah cepat memasuki situasi darurat.
Baca juga: Apresiasi untuk Konsistensi, JNE Nobatkan Melati Iskandar sebagai Key Account Executive Terbaik 2024
Atas keberanian dan dedikasinya, JNE Cabang Utama Labuan Bajo memberikan penghargaan berupa sertifikat dan bonus uang tunai. Sebuah pengakuan atas dedikasi Firman sekaligus ucapan syukur atas keselamatan dirinya yang lolos dari kondisi ekstrem.
Kini situasi berangsur-angsur mulai pulih di kawasan kaki Gunung Lewotobi. “Ini saya mau mengantar paket ke kampung yang sama. Tapi, Alhamdulillah kalau sekarang kondisinya sudah aman, warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Gunung Lewotobi juga sudah tenang kembali dan tampak indah,” tutupnya kepada JNEWS (14/7/25).