10 Tradisi dan Budaya di Danau Toba: Merayakan Kekayaan Tradisi Batak

Danau Toba di Sumatra Utara adalah kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Danau yang sangat luas ini menyimpan sejarah geologi, budaya, legenda, dan mitos yang tak habis diekplorasi. Seputar danau ini merupakan tempat tinggal bagi sebagian suku Batak, yang disebut Batak Toba. Pengunjung  Pulau Samosir yang berada di tengah danau dapat menyaksikan kentalnya budaya Batak.

Dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud, sejarah Toba dapat dikaitkan dengan sejarah geologi dan legendanya. Secara geologis,  danau ini merupakan kawah yang dihasilkan dari letusan gunung terdahsyat di dunia 74.000 tahun lalu hingga nyaris memusnahkan spesies homo sapiens.

Sementara, dari legenda yang diceritakan turun-temurun, danau ini merupakan hasil kutukan Toba, seorang ayah yang marah karena sang anak yang bernama Samosir menghabiskan makan siangnya. Toba menghardik Samosir sebagai anak ikan.

Tradisi dan Budaya Batak di Danau Toba

Tradisi dan budaya Batak di Danau Toba dipengaruhi oleh sejarah dan legenda Toba, serta warisan tradisi Batak yang hingga kini masih terjaga. Berikut adalah tradisi dan budaya Batak di Danau Toba, baik yang rutin dilakukan maupun yang menjadi agenda wisata.

Tradisi dan Budaya di Danau Toba

1. Rumah Bolon

Rumah bolon adalah rumah adat suku Batak. Rumah ini berbentuk rumah panggung yang besar dengan atap melengkung dan ujung yang runcing. Rumah bolon bisa menampung hingga 50 orang. Dahulu rumah bolon dihuni orang para raja dan tempat acara adat. Bagian bawah rumah bolon digunakan untuk menyimpan ternak. Rumah bolon dihiasi dengan ukiran gorga dan kepala kerbau.

Baca juga: 6 Film Batak Terbaik yang Wajib Ditonton

2. Tarian Sigale-gale

Tari Sigale-gale dapat disaksikan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pulau Samosir di tengah Danau Toba, tepatnya di Tomok. Tarian sigale-gale adalah boneka yang menari dengan panduan pemegang boneka dan diiringi musik tradisional.

Konon, seorang raja di Pulau Samosir bersedih karena putra tunggalnya yang bernama Manggale tewas dalam peperangan. Untuk mengobati rasa sedih dibuatlah boneka kayu yang menyerupai sang anak. Mitos yang beredar menyebutkan bahwa kadang boneka tersebut bergerak sendiri karena ada arwah yang masuk.

3. Tradisi Andung

Andung adalah nyanyian yang berisi ratapan karena kehilangan orang yang dicintai. Andung dinyanyikan secara spontan, sehingga tidak semua orang dapat melakukannya dengan baik.

4. Ulos dan Mangulosi

Ulos artinya kain. Dahulu ulos pernah digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Kini ulos digunakan di upacara atau acara adat.

Kain adat Batak ini diberikan ketika bayi lahir agar terhindar dari ancaman bahaya. Ulos juga digunakan dalam upacara mangulosi, yaitu memberikan doa restu dengan memasangkan ulos di sekeliling pundak orang yang diberi doa restu.

Selain untuk baju, ulos juga bisa kenakan sebagai selendang atau penutup kepala. Ulos yang ada sekarang dibuat menggunakan ATBM atau alat tenun bukan mesin. Warna benang yang dominan digunakan adalah merah, hitam dan putih dengan aksen benang warna emas dan perak.

5. Tari Tortor

Tortor dulunya hanya pengiring musik tradisional gondang. Namun saat ini tortor sering diiringi dengan musik rekaman. Dahulu manortor dilakukan dengan mengelilingi patung batu yang mitosnya bisa bergerak mengikuti irama gondang. Saat ini tari tortor banyak digunakan untuk pergaulan.

Gerakannya cukup mudah sehingga banyak tamu yang ikut menari tortor meski orang Batak. Tari tortor selalu meriah dengan suasana suka cita. Meski begitu, penari wajib memperhatikan gerakan tangan agar jangan sampai melebihi bahu jika tidak ingin sial.

Baca juga: Tari Tor Tor: Mengenal Sejarah, Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikannya

6. Gondang

Godang adalah alat musik tradisional Batak, yang terdiri dari gondang hasapi yang dimainkan di dalam rumah dan gondang sabangunan yang dimainkan di luar rumah. Gondang sabangunan merupakan musik ansambel khas Toba, yang terdiri dari beberapa instrumen alat musik.

7. Mamboan Sipanganon Tu Tulang

Tradisi ini merupakan tradisi minta izin atau doa restu pada tulang atau paman. Dalam acara adat ini, pihak yang meminta doa restu menyampaikan maksud atau ujuannya. Misalnya akan menikah. Pihak yang meminta doa restu membawa daging atau ikan arsik. Hidangan tersebut umumnya dimakan bersama. Tak lupa sang tulang memberikan nasihat agar tujuan tersebut tercapai.

8. Mossak

Mossak adalah seni bela diri khas Batak Toba. Mossak bukan sembarang ilmu bela diri karena dipadu dengan ilmu kebatinan. Orang yang bisa menguasai Mossak dianggap sebagai orang yang terpilih. Raja Sisingamangaraja XII dipercayai memiliki keahlian ini, bahkan memiliki pasukan elit yang menguasai Mossak.

Konon, Mossak bisa mengaktifkan 9999 urat manusia. Dalam seni bela diri ini juga dikenal peringkat keterampilan seperti seni bela diri lainnya.

9. Mangongkal Holi

Tradisi ini sangat penting di kalangan Batak Toba. Pada tradisi ini, masyarakat menggali kembali makam dan mengumpulkan tulang untuk ditempatkan bangunan tugu. Sebelum, selama dan sesudah masa penggalian, ada serangkaian upacara adat yang harus diselenggarakan.

10. Festival Danau Toba dan Pesta Rakyat Danau Toba

Festival Danau Toba sudah diselenggarakan sejak tahun 1980-an, tetapi resmi dimulai pada tahun 2011. Tahun 2023, sebuah festival baru dimulai dengan nama Pesta Rakyat Danau Toba pada tanggal 22-26 November 2023, bersamaan dengan Aquabike Jetski World Championship. Rencananya, festival ini akan diadakan selama 5 tahun ke depan dan bisa saja diteruskan.

Masyarakat Batak terkenal sangat memegang erat tradisi. Kunjungan wisatawan yang selalu ramai, tidak membuat masyarakat Danau Toba meninggalkan budaya dan tradisi.

Exit mobile version