Bagi para perantau, gema suara takbir yang mendayu-dayu, anak-anak bermain petasan, baju baru dan bisa makan ketupat bersama keluarga besar di kampung halaman dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri adalah momen istimewa yang ditunggu-tunggu. Namun, demi panggilan tugas, sebagian dari Ksatria dan Srikandi JNE tetap masuk kerja pada malam takbiran maupun keesokan harinya saat Lebaran tiba. Mereka rela memendam kerinduan akan tanah kelahiran.
Pamela – SCO Tomang
Pamela merasa bersyukur bisa bekerja di JNE. Untuk itu ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, sekalipun di Hari Raya Idul Fitri harus masuk bekerja melayani pelanggan yang datang ke konter JNE di Tomang 9.
“Rindu akan kampung halaman di Padang tetap ada, apalagi di hari Lebaran di mana saudara-saudara yang merantau pada mudik dan kumpul bersama. Tetapi mengabdi dan memberikan yang terbaik kepada perusahaan adalah kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujarnya.
Srikandi berpembawaan kalem ini mengaku, sudah beberapa kali Lebaran tidak mudik, termasuk Lebaran besok yang kebagian jadwal piket. “Dibawa enjoy saja, apalagi pas hari Lebaran diberi kebebasan untuk mengenakan busana Muslim, itu sudah bisa mengobati rasa rindu kampung halaman,” ucap Pamela dengan seulas senyum sambil bergegas menghampiri pelanggan yang mau kirim paket. “Tetap bersyukur dan bahagia, walau ada kerinduan akan kampung halaman di Padang sana,” tutupnya. *
Shidik Fauzi – Driver (kurir mobil) JNE Hub Jakarta Selatan
Ibarat lagu Bang Toyib, sudah 3 kali Lebaran, Shidik Fauzi tetap bekerja dan melakukan delivery ke pelanggan di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Ada rasa haru bila melihat orang-orang berhalal bihalal dengan keluarga dan sanak family-nya.
“Lebaran tahun 2020 dan 2021 lalu, saya tetap bertugas untuk delivery. Alhamdulillah sambutan para customer baik saat Lebaran para kurir JNE masih mengantar paket kiriman. Bahkan ada yang mengajak makan ketupat atau mengasih bingkisan, tetapi dengan sopan dan senyum saya tolak,” ujarnya.
Shidik yang pernah menyandang sebagai Best Driver dari Hub Jakarta Selatan ini menuturkan, para pelanggan di area delivery-nya mengapresiasi JNE karena di hari Lebaran tetap mengantarkan paket.
“Malamnya saya takbiran di masjid dekat rumah, kemudian pagi hari shalat Idul Fitri bersama keluarga dilanjutkan makan ketupat bersama. Setelah itu langsung berangkat kerja untuk delivery paket yang sudah ditunggu oleh customer. Mengantarkan paket adalah menyambungkan kebahagiaan dan itu bagian dari ibadah, jadi tidak masalah, Lebaran tahun ini saya tidak mudik lagi,” tutup Shidik. *
Muhamar Hadapi – Rider Hub Poglar, Jakarta Barat
Sudah 3 kali Lebaran, Muhamar Hadapi tidak mudik ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah, di mana ia lebih memilih bekerja dan delivery paket ke area delivery-nya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
“Terharu sekali kalau dengar kumandang suara takbir dan lihat anak-anak bakar petasan. Tetapi bekerja dan menyampaikan paket kiriman ke customer lebih penting. Bagi saya bekerja juga merupakan ibadah, apalagi selama ini saya mencari nafkah di JNE dan sudah merasa nyaman bekerja di JNE,” ucapnya.
Mengingat pandemi Covid-19 sudah mulai mereda, untuk mengobati rindu kampung halaman, sebulan setelah Lebaran, Muhamar berencana baru mudik ke Tegal. “Nanti mudiknya sebulan setelah Lebaran, rencana mau ajuin cuti, sudah saya komunikasikan sama keluarga dan mereka tidak keberatan,” tutupnya. *
Dudi Riduansyah – Head Office Security JNE
Demi pengabdian kepada perusahaan, terlebih sebagai komandan security, setiap Hari Raya Idul Fitri tiba, Dudi Riduansyah tidak pernah pulang ke kampung halamannya di Sumedang, Jawa Barat.
“Sebenarnya selalu rindu kampung halaman, terutama disaat tugas malam dan mendengar suara takbir bekumandang ditambah suara beduk yang bertalu-talu, tetapi bekerja adalah pengabdian dan ibadah, itu sudah melekat dalam diri saya sejak dulu sebagai petugas security di perusahaan JNE,” ujar Dudi.
Baginya malam takbir atau libur Lebaran, adalah waktu krusial untuk masalah keamanan, sehingga harus tetap fokus untuk menjaga gedung dan semua property yang ada di Kantor Pusat JNE, termasuk mengkoordinir para anggota security lain yang menjadi tanggung jawabnya.
“Malam Lebaran nanti saya kebagian tugas. Sekali lagi ini adalah pengabdian dan panggilan tugas. Saya semangat untuk tetap bekerja, meski isteri dan anak-anak meminta saya untuk sesekali libur dan pulang kampung di kala Lebaran tiba,” pungkasnya. *