Menurutnya, kurir sepeda lebih mudah dikenal ketika di jalan raya, apalagi ia menggunakan sepeda jenis cargo bike, yang terbilang baru di Indonesia. Cargo bike sendiri diadopsi dari para kurir sepeda yang ada di Eropa, khususnya Inggris.
“Selama hampir 3 tahun menjadi kurir sepeda JNE, bersyukur belum pernah mengalami kecelakaan. Karena saya selalu menerapkan safety riding, tertib dengan aturan lalu lintas dan lebih fokus saat di jalan raya,” jelas Nurahmad.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, terlebih setelah Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB Total ada sedikit hambatan bagi kurir sepeda, seperti area delivery di lockdown, akses masuk ke perkantoran dan mall yang diperketat oleh aturan protokol kesehatan.
“Pernah tidak diperbolehkan masuk ke gedung perkantoran, karena pas dicek suhu tubuh melebihi 37 derajat celcius, karena pada saat itu baru saja turun dari sepeda dan cuaca sangat panas. Tapi bersyukur semuanya bisa teratasi dan paket kiriman sampai ke customer sesuai dengan SLA,” imbuh Nurahmad.
Baca Juga : Pengiriman Frame (Onderdil) Sepeda Menjadi Trend, JNE Bandung Ketiban Berkah
Mengingat setiap hari ada di jalanan dengan menggowes sepeda, ia tahu betul cara bersepda yang aman dan nyaman. Ia berharap agar para goweser yang baru taat dan tertib berlalu lintas, selalu menggunakan helm, dan tentunya tetap menggunakan lajur sepeda yang tersedia bila ada, agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas.
“Semoga JNE ke depannya semakin sukses, semakin jaya dan semakin naik terus shipment-nya. Harapan saya, kurir sepeda semakin banyak karena sebagai solusi mengatasi kemacetan dan polusi udara, agar udara Jakarta menjadi bersih,” Nurahmad mengakhiri obrolan dengan JNEWS, Senin (14/9/2020) sebelum kembali mengowes cargo bike-nya lagi. *
Baca Juga : 5 Tempat Nongkrong di Jakarta untuk Pecinta Sepeda