Dengan Cargo Bike, Kurir Sepeda JNE Tembus Kemacetan Jakarta

Cargo bike, sepeda khusus cargo yang dipakai kurir JNE ini sudah lazim dipakai di Eropa

Booming gowes belakangan ini, membuat para kurir sepeda JNE seperti mendapat banyak teman baru di jalan raya saat delivery paket kiriman, sekaligus memperkenalkan cargo bike yang sudah lazim dipakai di Eropa.

Dengan hati riang dan seulas senyum di balik masker yang dikenakan, Nurahmad Suryanto pagi itu bersiap melakukan delivery paket kiriman dengan sepeda khusus kargo, saat ditemui JNEWS, Senin (14/9/2020). Memang dalam proses delivery ke para customer, selain mengunakan kurir motor (rider) dan kurir mobil (driver), JNE juga menggunakan kurir sepeda, terutama untuk kawasan yang kemacetannya sangat padat.

Diantara puluhan kurir sepeda tersebut adalah Nurahmad Suryanto, yang tergabung dalam kurir sepeda WMS (Westbike Messenger Service), dengan area delivery meliputi Tanjung Duren dan Tomang, Jakarta Barat. Dengan lokasi pick up di Station Center JNE Poglar Muara Angke, Jakarta Barat, setiap hari ia harus menggowes sepedanya kurang lebih 20 kilometer. Setiap hari ia sukses delivery 100 hingga 150 paket kiriman.

Nurahmad mengaku bangga dan senang menjadi kurir sepeda JNE, terlebih saat melihat customer tersenyum bahagia atas paket yang diterimanya. “Saya juga menjadi sehat karena setiap saat berolahraga menggowes sepeda. Sebelum menjadi kurir sepeda badan terasa loyo namun sekarang terus bugar dan pikiran pun terasa memancarkan aura positif,” ujar goweser yang mulai bergabung menjadi kurir sepeda Maret 2017 ini.

Baca Juga : Tips Bersepeda Bersama JNE dan WMS

Nurahmad salah satu kurir sepeda JNE yang setiap hari mampu delivery hingga 150 paket kiriman

Menurutnya, kurir sepeda lebih mudah dikenal ketika di jalan raya, apalagi ia menggunakan sepeda jenis cargo bike, yang terbilang baru di Indonesia. Cargo bike sendiri diadopsi dari para kurir sepeda yang ada di Eropa, khususnya Inggris.

“Selama hampir 3 tahun menjadi kurir sepeda JNE, bersyukur belum pernah mengalami kecelakaan. Karena saya selalu menerapkan safety riding, tertib dengan aturan lalu lintas  dan lebih fokus saat di jalan raya,” jelas Nurahmad.

Di masa pandemi seperti sekarang  ini, terlebih setelah Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB Total ada sedikit hambatan bagi kurir sepeda, seperti area delivery di lockdown, akses masuk ke perkantoran dan mall yang diperketat oleh aturan protokol kesehatan.

“Pernah tidak diperbolehkan masuk ke gedung perkantoran, karena pas dicek suhu tubuh melebihi 37 derajat celcius, karena pada saat itu baru saja turun dari sepeda dan cuaca sangat panas. Tapi bersyukur semuanya bisa teratasi dan paket kiriman sampai ke customer sesuai dengan SLA,” imbuh Nurahmad.

Baca Juga : Pengiriman Frame (Onderdil) Sepeda Menjadi Trend, JNE Bandung Ketiban Berkah

Mengingat setiap hari ada di jalanan dengan menggowes sepeda, ia tahu betul cara bersepda yang aman dan nyaman. Ia berharap agar para goweser yang baru taat dan tertib berlalu lintas, selalu menggunakan helm, dan tentunya tetap menggunakan lajur sepeda yang tersedia bila ada, agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas.

“Semoga JNE ke depannya semakin sukses, semakin jaya dan semakin naik terus shipment-nya. Harapan saya, kurir sepeda semakin banyak karena sebagai solusi mengatasi kemacetan dan polusi udara, agar udara Jakarta menjadi bersih,” Nurahmad mengakhiri obrolan dengan JNEWS, Senin (14/9/2020) sebelum kembali mengowes cargo bike-nya lagi. *

Baca Juga : 5 Tempat Nongkrong di Jakarta untuk Pecinta Sepeda

Nurahmad (Foto diambil sebelum Pandemi Covid-19)
Exit mobile version