Ratusan ribu shipment perhari ter-delivery sesuai dengan SLA ke tangan customer di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Jumlah shipment tersebut prosesnya melibatkan 1.500 karyawan Departemen Inbound yang hampir 75 % adalah kurir
Sebagai Ibu Kota Negara, DKI Jakarta masih menjadi barometer perputaran roda perekonomian Nasional, tidak terkecuali perputaran industri jasa pengiriman ekspres dan logistik. Hingga tidak mengherankan, bila JNE Jakarta masih menduduki posisi teratas dalam hal pencapaian besarnya paket kiriman inbound (barang masuk) maupun outbound (barang keluar).
Karena begitu banyak paket kiriman yang harus ditangani dalam setiap harinya, maka pada 2017 silam untuk wilayah DKI dipecah menjadi beberapa wilayah, yang salah satunya Departemen Inbound Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, yang sekarang dikepalai oleh Abdul Khoir.
Baca Juga : Fi Ismi, Perdalam Ilmu Psikologi Sebagai Bekal Menghadapi Komplain Dari Customer
“Kiriman terus meningkat, kapasitas dan kapabilitas juga terus naik, bahkan kini sehari bisa mencapai ratusan ribu shipment, itu semua harus sampai ke customer sesuai dengan SLA. Kami sekarang membawahi Station Center (SC) JNE Poglar, SC Veteran dan Bandara Mas. Namun paket-paket dari Bandara Mas setelah disortir untuk di-delivery ke seluruh wilayah DKI Jakarta,” ujar Abdul Khoir, saat ditemui di ruang kerjanya SC Poglar, Muara Angke, Jakarta Barat.
Semua paket yang harus terkirim di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan berasal dari seluruh Indonesia. “Paket kiriman e-commerce secara keseluruhan mencapai 85% dan selebihnya terdiri dari paket kiriman dokumen,” jelas Abdul Khoir.
Menurutnya, fungsi departemen yang dipimpinnya untuk memastikan agar semua paket kiriman ter-delivery ke tangan customer sesuai dengan SLA yang sudah ditentukan, apakah itu kiriman YES, kiriman Reguler dan produk JNE lainnya.
“Bersyukur di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, sudah 99% ter-delivery sesuai dengan SLA, bahkan bila ada customer yang minta malam hari paketnya diantar, kurir kami akan melayaninya,” beber pria yang sudah bergabung di JNE sejak 1995 ini.
Baca Juga : Kiriman Internasional JNE Mulai Menggeliat Kembali
Di masa pandemi Covid-19, baik itu saat PSBB maupun masa transisi menuju new normal, shipment untuk wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan tidak ada penurunan, bahkan cenderung meningkat hingga sekarang ini. “Selama pandemi kiriman terus naik, apalagi saat peak seson Lebaran, kenaikannya lebih dari 100%. Paket Sembako dan makanan lainnya, juga terus meningkat,” terang Abdul Khoir.
Untuk meningkatkan produktivitas para kurir, menghemat waktu dan juga efisiensi biaya, akan dilakukan penambahan drop point dari yang sudah ada. “Nanti drop point akan diganti menjadi smart point dan akan ada beberapa lagi yang masing-masing smart point tersebut bisa meng-cover 2 hingga 4 kelurahan. Jadi lebih efisien, kurir bisa bolak-balik mengambil barang di smart point,” ujarnya.
Selain didukung 1.500 kayawan, Departemen Inbound Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, juga didukung oleh 90 armada mobil dan ratusan sepeda motor yang dipakai para kurir untuk delivery paket. “Kita selalu tekankan agar para kurir ramah, tersenyum, berpenampilan rapih dan menarik, agar customer terus loyal memakai JNE,” pungkas ayah 3 anak ini yang sudah berpengalaman dalam mengangani jalannya operasional pengiriman paket termasuk mengatur para kurir yang jumlahnya tidak sedikit. *