Deretan Masjid Tertua di Indonesia Cocok Buat Wisata Religi

Masjid tertua Indonesia

5 Masjid Tertua Indonesia – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Bahkan menurut data dari World Population Review, jumlah penduduk muslim di Indonesia saat ini mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi di Tanah Air.

Agama Islam sendiri dipercaya sudah mulai masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. Dengan usia yang sangat lama tadi, tidak heran banyak sekali bangunan-bangunan masjid yang sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu di Indonesia.

Bangunan-bangunan tempat ibadah ini selain dijadikan sebagai tempat wisata sejarah, juga banyak yang menjadikannya sebagai tempat wisata religi bagi umat muslim. Buat kamu yang ingin wisata religi, berikut kami akan berikan informasi masjid tertua di Indonesia yang pas buat wisata religi, terutama ketika bulan Ramadhan.

Baca Juga: Deretan Tempat Nongkrong di Medan yang Seru

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak (foto: Instagram)

Salah satu masjid tertua di Indonesia yang pertama adalah Masjid Agung Demak. Tempat peribadatan umat muslim yang berada di Demak, Jawa Tengah ini diyakini dibangun pada abad ke-15 Masehi. Pembangunannya pun terbagi menjadi tiga tahap, dengan dimulai pada 1466 dan berakhir pada 1478 betepatan dengan diangkatnya Raden Patah menjadi sultan.

Menurut kisah, masjid ini sering dipakai untuk berkumpulnya para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam. Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal.

2. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel (foto: Instagram)

Masjid tertua di Indonesia berikutnya adalah Masjid Sunan Ampel yang terletak di Surabaya. Bangunan yang memiliki tanah seluas 120 x 180 meter persegi di Desa Ampel ini sudah ada sejak 1421 dan didirikan oleh Sunan Ampel.

Masjid Sunan Ampel yang dibangun dengan gaya arsitektur Jawa kuno dan nuansa Arab Islami. Masjid ini masih dipengaruhi dengan alkuturisasi dari budaya lokal dan Hindu-Budha lewat arsitektur bangunannya. Arsitektur kuno masjid ini masih dipertahankan hingga sekarang, seperti 16 tiang penyangga masjid yang sangat kokoh terbuat dari kayu jati berbentuk bundar, dengan diameter sekitar 60 cm, tinggi mencapai 17 m.

3. Masjid Wapauwe

Masjid Wapauwe (foto: Instagram)

Beralih ke Indonesia bagian Timur ada masjid tertuta juga di Tanah Air bernama Masjid Wapauwe yang berlokasi di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Menurut kabar, tempat peribadatan umat Islam ini berdiri sejak 1414 dengan nama awal Masjid Wawane karena lokasinya yang dibandung di lereng Gunung Wawane.

Arsitekturnya sangat unik dan bersifat elementer. Masjid ini dibangun tanpa paku yang menyatukan setiap bagian-bagiannya sehingga dapat dibongkar pasang. Untuk menyambungkan setiap bagian bangunan, perancangnya hanya menggunakan pasak kayu. Konstruksi ini memungkinkan masjid dapat dipindah-pindahkan.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Malang dengan Pemandian Alam

Masjid Saka Tunggal

Masjid Saka Tunggal (foto: Instagram)

Masjid yang memiliki nama resmi Saka Tunggal Baitussalam ini konon berdiri sebelum era Walisongo atau sekitar tahun 1288 oleh seorang Kiai bernama Kiai Mustolih. Bahkan berdirinya masjid ini sebelum era kerajaan Majapahit atau lebih tepatnya di era kerajaan Singasari. Karenanya, konon masjid ini menjadi yang paling tua berdiri di Indonesia.

Masjid Saka Tunggal terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon Banyumas. Adapun jamaah yang berada di sekitar masjid ini adalah Islam Aboge. Ada beberapa tradisi unik yang dijalankan di masjid ini, yakni azan yang dikumandangkan secara serentak oleh empat orang muazin. Selain itu dalam mengumandangkan azan, muaizn tidak menggunakan pengeras suara.

Masjid Menara Kudus

Masjid Menara Kudus (foto: Instagram)

Masjid tertua di Indonesia berikutnya yang tidak kalah menarik adalah Masjid Menara Kudus. Bisa dibilang masjid ini menjadi bentuk akulturasi budaya antara Islam dan Hindhu-Buddha. Hal ini terlihat dari bangunan berbentuk menara di sebelah tenggara masjid yang menyerupai candi.

Masjid ini didirikan oleh seseorang bernama Jafar Sodiq atau dikenal dengan nama lain Sunan Kudus. Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus dikenal memiliki sikap pragmatis dan menunjukkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain pada saat itu, hingga pantang menyembelih dan memakan daging sapi.

Baca Juga: 5 Tempat Nongkrong di Bandung Instagramable dan Hits

Exit mobile version