13 Desa Adat Indonesia yang Telah Menjadi Ikon Wisata Budaya

JNEWS – Di berbagai daerah, desa adat di Indonesia menawarkan wawasan unik mengenai tradisi dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Dari rumah adat yang khas hingga upacara adat yang sarat makna, setiap desa memiliki keunikan tersendiri. Tak heran, banyak dari desa ini yang menjadi ikon wisata budaya dan mampy menarik perhatian banyak wisatawan.

Desa-desa adat ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga berperan penting dalam mempromosikan pariwisata dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Desa Adat di Indonesia yang Terkenal, hingga Populer di Dunia Internasional

Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa desa adat memang berbeda dengan desa pada umumnya. Desa adat memiliki pengaruh adat terhadap sistem pemerintahan lokal, pengelolaan sumber daya lokal, dan kehidupan sosial budaya masyarakat desa yang sangat kuat.

Keunikan ini menjadikan desa adat sebagai tujuan wisata yang menawarkan pengalaman autentik dan kaya tentang budaya Indonesia. Berikut adalah beberapa desa adat di Indonesia yang telah mendunia dan menjadi ikon budaya.

1. Kampung Adat Sijunjung, Sumatra Barat

Terletak di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, di salah satu desa adat di Indonesia ini terdapat rumah-rumah gadang yang berdiri rapi berhadap-hadapan. Ada 76 rumah yang bisa ditemukan di sini. Kampung adat ini dihuni oleh suku-suku Chaniago, Melayu, Pana, Tono, dan Melayu Tak Timbago. Desa ini berjarak sekitar 120 kilometer dari pusat Kota Padang.

Jika waktunya pas, pengunjung berkesempatan menyaksikan berbagai festival dan kegiatan adat yang digelar meriah, seperti pesta pernikahan.

13 Desa Adat Indonesia yang Telah Menjadi Ikon Wisata Budaya

2. Desa Adat Suku Baduy, Banten

Desa adat di Indonesia satu ini merupakan salah satu destinasi wisata kampung adat yang populer. Dihuni oleh sekitar 20 ribu urang kanekes—yang merupakan sebutan untuk orang Baduy, desa ini unik karena masyarakatnya terisolasi dari dunia luar. Di sini, tidak ada peralatan elektronik dan teknologi modern.

Salah satu ciri khas masyarakat di kampung adat ini adalah pakaian mereka yang berwarna putih alami dan biru tua, serta memakai ikat kepala putih. Orang suku Baduy Dalam dikenal sangat menjaga kepercayaan leluhur dan tradisi mereka.

Pengunjung yang berlibur ke desa ini dapat belajar tentang budaya mereka. Namun, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan, seperti larangan memotret dan mengambil hasil alam tanpa izin.

Baca juga: 15 Desa Wisata Subang dengan Potensi yang Beragam

3. Kampung Naga, Tasikmalaya

Kampung Naga adalah desa adat di Indonesia yang indah dan masih sangat terjaga, yang terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat. Masyarakat di sini masih memegang teguh adat istiadat leluhur.

Kampung ini merupakan salah satu destinasi desa wisata favorit di Jawa Barat. Namun, warganya menolak kampung mereka dijadikan desa wisata resmi demi menjaga keharmonisan dan keaslian adat istiadat mereka dari campur tangan luar.

4. Desa Trunyan, Bali

Di Pulau Dewata, selain pantai, terdapat juga beberapa desa adat yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu Desa Trunyan. Terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, desa ini berada di dekat Danau Batur.

Daya tarik utama Desa Trunyan adalah tradisi pemakamannya yang unik. Di sini, jenazah tidak dikubur, melainkan diletakkan di bawah pohon Teru Menyan hingga terurai dan menyatu dengan tanah. Tradisi ini begitu populer dan menarik perhatian banyak traveler mancanegara yang ingin melihatnya langsung.

5. Desa Adat Gumantar, Lombok

Desa Adat Gumantar mempertahankan tradisi leluhur, termasuk rumah-rumah tradisional berkontruksi bambu yang mendominasi perkampungan ini. Bangunan rumah dengan arsitektur unik khas Suku Sasak menyambut pengunjung. Rumah-rumah ini berdinding bambu dan beratap ilalang, dengan halaman yang sangat bersih.

Kompleks desa seluas hampir dua hektare terbagi dalam lima zona tempat tinggal, sesuai dengan jabatan atau fungsi warga yang menempatinya.Di tengah kompleks terdapat Bale Pegalan atau Bangar Desa, bangunan yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan bermusyawarah.

Salah satu ritual adat yang menarik adalah upacara perkawinan. Di desa ini, upacara perkawinan hanya dilaksanakan sekali dalam setahun secara bersama-sama, berapa pun pasangan yang menikah.

6. Kampung Adat Todo, Flores

Desa Todo, atau Kampung Adat Todo, terletak di Kecamatan Satar Mese Barat dan dikenal sebagai asal mula kerajaan Manggarai. Kampung ini merupakan pemukiman tradisional tanpa fasilitas modern.

Lanskap Desa Todo sangat menarik, dengan pagar berbatu, lahan berumput, dan pemandangan indah. Salah satu ciri khasnya adalah rumah tradisional yang disebut Niang Wowang. Rumah ini berbentuk kerucut dan ditutupi rotan. Arsitektur Rumah Adat Todo dianggap sebagai salah satu yang tertua di Manggarai.

7. Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Kampung Wae Rebo menjadi perhatian dunia sejak ditetapkan sebagai salah satu situs kekayaan dunia oleh UNESCO. Terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, Wae Rebo menyajikan kebudayaan lokal dan pemandangan alam yang memukau.

Masyarakat Wae Rebo dikenal dengan tujuh rumah adat yang disebut Mbaru Niang. Rumah berbentuk kerucut ini ditempati bersama oleh beberapa keluarga. Kampung ini juga memiliki kepala suku yang melakukan upacara penyambutan bagi pengunjung.

8. Desa Adat Praijing, Nusa Tenggara Timur

Berkunjung ke Desa Adat Praijing, terdapat deretan rumah adat Uma Bokulu dengan atap rumbia yang memiliki makna yang dalam bagi masyarakat setempat. Rumah ini terdiri dari tiga tingkat: tingkat pertama untuk memelihara hewan, tingkat kedua sebagai tempat tinggal, dan tingkat ketiga atau atap menjulang digunakan untuk menyimpan bahan makanan atau hasil panen.

Selain rumah adat, masyarakat di Sumba masih melestarikan keyakinan Marapu yang diwariskan dari nenek moyang mereka.

9. Desa Wisata Setulang, Kalimantan Utara

Desa Wisata Setulang, di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, adalah destinasi desa adat di Indonesia yang sarat akan nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat. Di desa adat ini, terlihat kekentalan budaya adat masyarakat Dayak Kenyah Oma Lung.

Selain beragam tradisi adat, desa ini juga dikelilingi oleh bentang alam yang memukau. Salah satu destinasi wisata alam yang dapat dijelajahi adalah Hutan Desa Tana’ Ulen dan air terjun di sekitarnya.

10. Desa Dayak Pampang, Kalimantan Timur

Desa Dayak Pampang, yang resmi dibuka untuk kunjungan wisata sejak 1991, menyambut pengunjung dengan kerajinan khas Suku Dayak. Di desa ini, pengunjung bisa tinggal di rumah tradisional yang dikenal dengan kekayaan ukiran penuh makna.

Selain melihat megahnya arsitektur Lamin Adat Pamung Tawai dengan dekorasi, ukiran, dan detail khas Dayak, setiap minggu ada berbagai pertunjukan kesenian khas Dayak di desa adat ini.

11. Desa Torosiaje, Gorontalo

Desa adat Torosiaje adalah rumah bagi masyarakat Suku Bajo, yang terkenal sebagai nelayan andal.  Karena itu, perkampungan adat ini berdiri terapung di atas permukaan air pinggiran pantai.

Selain rumah-rumah unik yang mengapung di atas laut, Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki adat kepercayaan tolak bala. Adat ini diyakini dapat mengusir segala penyakit yang menimpa mereka. Proses adat ini, yang disebut Adat Masoro, biasanya dilakukan saat musim angin selatan antara Juni, Juli, dan Agustus.

12. Desa Kete Kesu, Sulawesi Selatan

Berusia ratusan tahun, Desa Adat Kete Kesu adalah salah satu kebanggaan masyarakat Tana Toraja. Terletak di Sulawesi Selatan, desa ini populer karena rumah adat tongkonan khas Toraja yang berdiri megah.

Daya tarik lainnya adalah berbagai tradisi dan adat istiadat warisan leluhur yang masih dipertahankan, seperti proses penguburan jenazah di dinding batu yang masih sering dilakukan oleh masyarakat desa adat di Indonesia ini.

Baca juga: Arsitektur Unik Rumah Adat Bangka Belitung: Menjaga Tradisi Lewat Bangunan

13. Suku Kajang Ammatoa, Bulukumba, Sulawesi Selatan

Desa Adat Suku Kajang Ammatoa di Desa Tana Toa, Bulukumba, dikenal dengan adat istiadatnya yang sangat kental. Memasuki daerah adat ini, pengunjung harus memakai pakaian hitam dan tidak menggunakan alas kaki.

Di lingkungan Desa Kajang Ammatoa, suasana bagaimana manusia bersinergi langsung dengan alam dapat dirasakan. Desa ini kaya akan filosofi leluhur yang mencerminkan kearifan lokal.

Desa adat di Indonesia menawarkan pengalaman liburan yang menarik sekaligus memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya dan adat-istiadat yang ada di Nusantara. Menjelajahi desa-desa ini tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang tradisi lokal yang tak ternilai.

Exit mobile version