JNEWS – Beragam destinasi wisata bisa ditemui dengan mudah di seluruh pelosok Indonesia. Namun, salah satu yang menarik perhatian adalah pariwisata alternatif yang mengusung konsep interaksi antara budaya, alam, dan masyarakat lokal. Salah satu dari jenis pariwisata alternatif yang menarik perhatian wisatawan adalah desa wisata Indonesia.
Desa wisata adalah suatu kawasan yang dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan melibatkan masyarakat setempat. Pesona dari desa wisata terletak di kentalnya budaya setempat yang masih lestari dipadu dengan keindahan alam yang asri. Tak hanya itu saja, fasilitas penunjang di destinasi wisata ini pun terbilang cukup memadai.
Adapun tujuan dari pembangunan desa wisata Indonesia antara lain memberdayakan masyarakat desa sebagai pelaku pariwisata, meningkatkan kesejahteraan, memperluas lapangan pekerjaan dan memperkokoh persatuan bangsa.
Rekomendasi Desa Wisata Indonesia Terpopuler
Dikutip dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pengelolaan desa wisata Indonesia merupakan bagian dari program pengembangan pariwisata berkelanjutan. Di tahun 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat ada 6.016 desa wisata di Indonesia.
Menariknya, setiap tahun kementerian mengadakan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) sebagai ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Berikut ini rekomendasi desa wisata Indonesia terpopuler yang bisa dijadikan referensi untuk liburan baik bersama keluarga maupun sahabat.
1. Desa Penglipuran – Bali
Siapa yang tidak kenal dengan Desa Penglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini termasyhur hingga ke mancanegara berkat pesona alam dan budayanya yang kental.
Desa Penglipuran dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Di setiap 30 meter tersedia tong sampah, jadi tidak ada alasan untuk membuang sampah sembarangan. Selain itu, desa ini kerap mendapatkan penghargaan seperti Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) hingga masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Sebagai desa adat yang masih lestari dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran mengusung patokan adat yakni konsep Tri Mandala. Dalam konsep ini dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
Selain itu, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba. Ritual ini umumnya dilakukan dalam menyambut Hari Raya Nyepi.
Baca juga: 10 Desa Terindah di Dunia dengan Pemandangan Memesona
2. Desa Pentingsari – Yogyakarta
Berdiri sejak tahun 2008, Desa Pentingsari menjadi proyek untuk percontohan Desa Wisata Yogyakarta. Di desa ini menawarkan wisata tak sekadar berbasis alam saja, tapi dipadu dengan budaya tradisional, seni dan kearifan lokal.
Desa ini populer karena kerap menjadi langganan peraih penghargaan bergengsi, seperti masuk 100 Top Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days pada tahun 2019.
Berkunjung di sini, wisatawan dijamin tidak akan cepat bosan. Pasalnya, ada banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan. Seperti berkeliling menikmati keindahan alam Desa Pentingsari. Setelah itu bisa dilanjutkan dengan menonton pertunjukkan seni seperti pentas tari Punakawan, pentas Wayang Suket, menikmati musik tradisional gamelan hingga seni batik.
Fasilitas di desa ini termasuk lengkap. Mulai dari tersedia ruang pertemuan atau pendopo, arena outbond, kolam pemancingan, camping ground, area parkir bus, hingga homestay. Apabila ingin berkunjung, lokasi Desa Pentingsari berada di lereng Gunung Merapi yang berjarak 22,5 km dari pusat Kota Yogyakarta.
3. Desa Ponggok – Klaten
Desa Ponggok adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Potensi desa wisata ini berupa sumber mata air jernih, segar, dan melimpah dengan Umbul Ponggok sebagai objek wisata andalan.
Dulunya, air yang berlimpah dari 5 sumber mata air ini hanya digunakan untuk kegiatan irigasi sawah dan perkebunan saja. Namun, seiring waktu, masyarakat setempat pun memanfaatkan sumber air tersebut sebagai destinasi wisata. Dengan memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasilan per tahun mencapai Rp14 miliar.
Wisata unggulan yakni Umbul Ponggok, menyediakan tempat wisata untuk berenang, snorkeling hingga swafoto di bawah air. Selain Umbul Ponggok, ada 4 sumber mata air lain yang juga menarik dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.
Tak berhenti di situ saja, Desa Ponggok juga menawarkan wisata edukasi untuk tata kelola desa dan BUMDes, UMKM, ketahanan pangan, budidaya maggot, pengelolaan sampah hingga budidaya perikanan.
4. Desa Kete Kesu – Toraja
Desa wisata Kete Tesu yang berada di Tana Toraja mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya. Desa ini juga populer sebagai salah satu desa adat yang menyimpan cerita dan sejarah dari Tana Toraja yang sangat kaya, mulai dari pemakaman kuno hingga rumah adat.
Atraksi wisata yang paling ikonik dan dinantikan oleh para wisatawan dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun. Selain itu, pesona lainnya dari desa ini adalah pemandangan rumah tradisional Toraja yaitu Tongkonan dengan ciri khas tanduk kerbau tinggi menjulang dan mempunyai lumbung di seberangnya.
Rumah adat Tongkonan ini berjajar rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat tersebut telah berusia lebih dari 300 tahun. Tak hanya budaya, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.
Lokasi desa ada di Kampung Bonoran Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
5. Desa Tamansari – Banyuwangi
Desa Wisata Tamansari terletak di bagian barat Kota Banyuwangi, Jawa Timur. Kurang lebih jarak tempuh dari pusat Kota Banyuwangi sekitar 24 kilometer. Desa yang mengusung konsep smart kampung ini dibangun sejak awal tahun 2016.
Ada banyak potensi wisata di desa ini yang merupakan hasil kerja sama antara pemerintahan desa dengan masyarakat setempat. Potensi wisatanya mulai dari keindahan alam, keragaman budaya hingga produk ekonomi kreatif. Diharapkan tingginya potensi ini bisa meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya.
Desa Tamansari juga dikenal sebagai penghasil susu sapi berkualitas tinggi dan memiliki perkebunan luas yang menghasilkan karet, cokelat, cengkih, dan biji kopi berkualitas.
6. Desa Ketapanrame
Desa wisata Indonesia berikutnya adalah Desa Ketapanrame yang memenangkan ADWI 2023 di kategori ‘Desa Wisata Terbaik’. Desa yang terletak di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terkenal dengan ragam pilihan alternatif wisatanya. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata edukasi dan wisata kreasi.
Untuk wisata alam, desa ini memiliki Sawah Sumber Gempong, Air Terjun Dlundung, perkebunan kopi hingga Air Terjun Talang. Di wisata budaya, wisatawan bisa mencoba bermain gamelan hingga tari Mayang Rontek.
Tak kalah menariknya adalah wisata edukasi, di sini wisatawan bisa menanam padi langsung, budidaya maggot, pembuatan jamu hingga membajak sawah. Fasilitasnya pun memadai, ada homestay, tempat kuliner hingga kios suvenir.
7. Desa Arborek – Raja Ampat
Keindahan Raja Ampat sudah tidak perlu diragukan lagi. Menariknya, ada desa wisata di Raja Ampat yang populer yakni Desa Arborek.
Desa Arborek terletak di Distrik Meos Mansar populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan pesona alam yang indah dan paling bersih di wilayah Papua Barat, desa ini berhasil menjadi nominasi ADWI 2021.
Desa di Pulau Arborek ini memiliki luas sekitar 7 hektare. Untuk mengelilingi seluruh desa membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit berjalan kaki. Kendati singkat, tapi pemandangan alamnya sangat menakjubkan. Hamparan pasir putih, air laut jernih, rumah-rumah warga dan jejeran homestay membentuk bingkai panorama yang indah serta memanjakan mata.
Baca juga: 13 Desa Adat Indonesia yang Telah Menjadi Ikon Wisata Budaya
Kehadiran desa wisata Indonesia akan memberikan pengalaman liburan yang unik sekaligus menjadi medium edukasi budaya Indonesia baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Ulasan di atas bisa dijadikan referensi bagi yang ingin berlibur di desa wisata.