JNEWS – JNE Cabang Baubau terus bekerja keras untuk memaksimalkan setiap potensi yang ada di wilayahnya, termasuk potensi dari banyaknya masyarakat yang transit sebalum melanjutkan pelayarannya ke berbagai pulau di kawasan Indonesia bagian timur maupun yang mau menuju Indonesia bagian barat.
Baubau merupakan sebuah kota di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kota ini terkenal dengan julukan Kota Seribu Benteng, hal itu karena terdapat banyaknya benteng bersejarah, termasuk benteng Keraton Buton, sebagai benteng terbesar di dunia.
Berada di kepulauan, untuk bisa sampai ke Baubau butuh waktu sekitar 8 jam perjalanan dengan kapal laut yang berlayar dari pelabuhan Kota Kendari. Untuk sektor perekonomian, Kota Baubau menjadi pusat pertumbuhan di Pulau Buton yang memiliki posisi strategis sebagai kota transit dan penghubung antar pulau.
Sebagai kota transit, Baubau memiliki Pelabuhan Murhum, yang merupakan pelabuhan terbesar di Sulawesi. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang menuju ke kawasan Indonesia bagian timur. Kapal-kapal besar dari Pulau Jawa yang hendak menuju Ambon ataupun Papua, baik itu kapal penumpang maupun kapal logistik terlebih dahulu transit di Pelabuhan Murhun, begitu juga sebaliknya.
Menurut Unit Head JNE Baubau, Bagus Nugroho, terdapat banyak potensi yang bisa digali dan dimaksimalkan untuk meningkatkan kiriman JNE Baubau ke depannya. “Biasanya banyak wisatawan atau penduduk lokal yang mengirimkan barang-barang besar, dari mulai alat snorkling, alat-alat perkapalan, dokumen-dokumen, souvenir dan makanan khas Pulau Buton. Untuk barang-barang besar pengirimannya dengan service JTR,” ujar Bagus, saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (31/8/2024).
Baca juga: Cerita Kurir JNE Sambas di Zona Tapal Batas Indonesia-Malaysia
Selain itu, untuk mendongkrak peningkatan jumlah kiriman, JNE Baubau melakukan penguatan promosi penjualan dengan mengenalkan layanan JNE pada acara-acara kedaerahan seperti festival, serta di beberapa tempat wisata ataupun dengan promosi secara digital melalui akun Instagram official JNE Baubau.
Sementara terkait potensi di sektor UMKM yang juga peluangnya masih cukup besar, saat ini terus digarap. Beberapa produk UMKM khas Baubau yang permintaannya terus meningkat, di antaranya kain tenun khas Wolio Pulau Buton, kampurui, sarung Buton, hingga makanan khas berupa jambu mete.
Adapun proses pengiriman baik itu inbound maupun outbound semuanya menggunakan kapal laut yang berlayar setiap hari dari Kendari ke Baubau dan juga sebaliknya. “Untuk paket inbound, setelah turun dari kapal kemudian diteruskan menggunkan truck box, untuk selanjutnya di-delivery ke para customer oleh para kurir. Selama ini JNE masih dinilai oleh customer yang tercepat dan tepat waktu di Baubau,” terang Bagus.
“Seperti di daerah lainnya, di Baubau sendiri persaingan juga cukup ketat namun tetap sehat. Kebetulan kami ikut wadah ASPERINDO, dengan slogannya ‘Bersaing Namun Tetap Bersanding’. Untuk itu dengan kerja keras seluruh tim, kami optimis JNE Baubau akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat di sini dengan pelayanan yang terus kami jaga agar customer merasa puas dan bahagia memakai JNE,” tandas Bagus.
Selama ini manajemen operasi JNE Baubau berada di bawah Kantor Cabang Utama JNE Kendari, dan area cakupannya meliputi Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton Tengah.
Baca juga: Mengenal Kode Bandara di Indonesia yang Lazim Dipakai Industri Logistik