Digitalisasi Jasa Angkutan Logistik Disebut Turunkan Tarif Logistik

Tekan Biaya Logistik dan tarif logistik Dengan Ekosistem Pelabuhan

Ilustrasi logistik.

Sejumlah pihak terus mendorong agar tarif logistik di Indonesia dapat menurun guna menghadirkan skema yang lebih kompetitif. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) yang menyebut bahwa digitalitasi merupakan salah satu kunci menekan biaya logistik.

Menurut Ketua Pembina Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Carmelita Hartoto, pihaknya mendorong terjadinya percepatan implementasi pengembangan sistem booking online atau digitalisasi pada jasa angkutan logistik. Menurutnya hal ini dimaksudkan guna menurunkan tarif logistik.

“Kami di pelayaran terus mendorong aspek transportasi dengan mengembangkan sistem booking online di angkutan kontainer,” ujarnya mengutip siaran pers. Upaya untuk menurunan tarif logistik ini menurutnya sejalan dengan kebijakan dari Presiden Jokowi yang telah mengeluarkan Inpres Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE).

Baca Juga: Gubernur Babel Minta Pelabuhan Beroperasi 24 Jam Guna Tingkatkan Ekspor

Lewat NLE ini, diharapkan tarif logistik di Indonesia dapat turun menjadi 17 persen. Dia menjelaskan bahwa penurunan biaya logistik ini utamanya berasal dari efisiensi transportasi dan trucking, dengan kontribusi 10 persen dari biaya logistik.

“Sejak awal pemerintahannya, Presiden Joko Widodo memiliki cita-cita besar mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. Perhatiannya terhadap sektor maritim dan logistik sangat tinggi. Kebijakan presiden bersama jajarannya terhadap sektor maritim ini sekaligus menunjukkan arah yang positif dalam mengoptimalkan potensi maritim Tanah Air,” ujarnya.

Carmelita pun mengambil data data dari Studi Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD, dimana terjadi penekanan pada peranan pelabuhan yang cukup besar bagi ekonomi nasional. Pembangunan fasilitas infrastruktur pelabuhan akan berdampak pada penurunan biaya logistik.

Baca Juga: Pentingnya E-Commerce Bagi Kebutuhan Logistik UMKM

Maka dairi itu, Carmelita sangat menyambut baik keberadaan Pelabuhan Patimban yang baru beroperasi. Ia berharap Pelabuhan Patimban dapat dioperasikan dengan cara lebih modern dengan produktivitas tinggi.

Sementara itu ketika bicara mengenai sistem booking online, selain untuk menurunkan tarif logistik, digitalisasi pada jasa angkutan logistik juga memiliki sejumlah manfaat lainnya. Adapun salah satu manfaat yang dimaksud tak lain adalah untuk mendorong aspek transparasi.

“Dengan menggunakan sistem booking online, pengguna jasa akan mendapatkan informasi harga, jadwal layanan, dan ruang muat kapal secara transparan,” ujarnya. Meski begitu, tak lupa Ia meminta sistem booking online transportasi logistik ini nantinya bisa diintegrasikan ke dalam ekosistem logistik nasional atau NLE agar layanannya bisa lebih transparan dan efisien.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, gagasan hadirnya ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE) diharapkan bisa menurunkan biaya logistik Indonesia. Dia menargetkan penurunan biaya logistik Indonesia dari 23,5 persen menjadi 17 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurut Sri Mulyani, tarif logistik Indonesia masih lebih tinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya, misalnya dengan Malaysia yang biaya logistiknya hanya 13 persen. “Biaya logistik kita dibanding negara di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, ini dianggap lebih tinggi sehingga menyebabkan ekonomi Indonesia perlu terus diperbaiki kompetisinya,” ujar Menkeu dalam sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kemenhub Minta PT KAI Genjot Angkutan Logistik

Exit mobile version