JNEWS – Di tahun 2025 JNE akan memperluas jaringan dan menggarap setiap potensi yang tumbuh di wilayah-wilayah perekonomian baru yang dibangun oleh pemerintah, termasuk peluang di IKN, namun tentunya dengan terlebih dahulu melalui kajian dan riset yang matang. Hal ini ditegaskan oleh Direktur JNE Edi Santoso.
Meski sepanjang tahun 2024 mengalami banyak tantangan, namun kinerja operasional JNE cukup baik. Menurutnya, kinerja operasional akan menunjang performa sales. Semakin ciamik kinerja operasional, performa sales juga akan lebih mudah ditingkatkan.
“Alhamdulillah, dengan perbaikan yang terus menerus sukses delivery di tahun 2024 rasionya semakin menuju ideal. Prestasi tersebut tinggal mempertahankannya di tahun 2025, syukur-syukur bisa ditingkatkan,” ujar Edi Santoso.
Mengenai sebaran shipment, dituturkan Direktur JNE yang hobi bermain musik ini, titiknya masih didominasi oleh Pulau Jawa yang angkanya mencapai 70%. Hal itu mengingat populasi penduduk di Pulau Jawa merupakan yang terbanyak, begitu juga sebaran akses internet dan infrastruktur di Jawa yang relatif lengkap dibanding daerah lain.
“Meski demikian, bukan berarti sebaran shipment di kawasan luar Pulau Jawa tidak menjadi prioritas, karena jika satu saja jaringan ada masalah maka imbasnya akan sangat luas, sehingga ke depannya di luar Pulau Jawa pun akan terus kami kembangkan dan dimaksimalkan demi menjaga kinerja operasional dan pertumbuhan JNE,” jelasnya.
Baca juga: Yakin Tumbuh di 2025, Kacab JNE Merauke Bidik Potensi Kiriman Intracity
Sementara mengenai sebaran kiriman yang sebelumnya banyak di kota-kota utama, menurut Edi Santoso, sepanjang tahun 2024 sebarannya semakin meluas ke kota-kota penyangga (kota kabupaten, kota kecamatan), hal itu karena jaringan internet sekarang ini semakin merata hingga ke desa dan kawasan pelosok. “Dengan demikian ke depannya harus ada penguatan network di zona B dan C, hal itu guna menjaga dan menguatkan performance sehingga jaringan JNE akan semakin kuat,” tuturnya.
Masih terkait network, di tahun 2025 JNE akan mengembangkan jaringan ke kawasan-kawasan yang dianggap berpotensi, termasuk nantinya di IKN sebagai kawasan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Untuk di IKN, JNE akan terlebih dahulu mengkaji dan melihat seperti apa potensinya baru kemudian menyiapkan infrastruktur seperti pembukaan kantor baru dan lainnya. Kantor cabang baru di IKN memang sudah menjadi planning untuk didirikan setelah melihat hasil kajian,” jelas Edi.
Sementara di 2025 diperkirakan JNE juga akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Insya Allah pertumbuhan di tahun 2025 bisa mencapai dua digit, kisarannya mungkin 20%, tentunya dengan memaksimalkan semua opportunity yang ada, baik itu dari sektor ritel, korporat, social commerce dan juga government,” jelas Edi.
“Dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, kami optimis pertumbuhan ekonomi akan membaik, sehingga akan ada opportunity-opportunity baru tidak terkecuali di sektor government yang akan semakin besar, tinggal bagaimana JNE memaksimalkan peluang tersebut,” pungkas Edi Santoso. *
Baca juga: JNE Malaka Bidik Potensi Kiriman di Tapal Batas Timor Leste