Dongkrak Penjualan UMKM, Blibli Luncurkan LapakJateng

 

Menggandeng Pemprov Jawa Tengah, Blili resmi meluncurkan aplikasi LapakJateng.id guna mempermudah dan membantu mendongkrak penghasilan para pelaku UMKM. Kolaborasi ini pun menjadi wujud pendampingan dari pemerintah kepada pelaku usaha.

“Hari kami launcing LapakJateng.id untuk memberikan ruang bagi UKM kita untuk jualan dan produk yang dikurasi cukup bagus,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kehadirnya LapakJateng diharapkan bisa membantu UMKM lebih berkembang dan mandiri sehingga bisa menjadi tulang punggung ekonomi.

BACA JUGA : Melalui Live Competition, Pertamina Genjot Semangat UMKM

Sementara itu, Chief Marketing Officer Blibli Edward Kilian Suwignyo mengatakan langkah ini juga wujud dari digitalisasi bagi UMKM, karena mau tidak mau harus siap masuk ke dunia digital.

Muria Batik Kudus/ Pertamina
Muria Batik Kudus/ Pertamina

“Pas masa pandemi COVID-19 kelihatan sekali. Kalau dulu UMKM mau ke online itu pilihan, namun sejak pandemi ini jadi keharusan. Kalau bertahan dengan model bisnis yang sama, offline itu sangat sulit,” kata Edwar.

Berdasarkan survei tahun lalu yang dilakukan Blibli mengenai sejauh mana pengetahuan pelaku UMKM terhadap penjualan secara online atau daring. Dari survei tersebut ternyata banyak pelaku usaha yang sudah tahu dengan konsep penjualan tersebut.

Namun memang tak mudah bagi pelaku usaha untuk langsung bisa beradaptari dengan menguba skema atau tradisi penjualan dari offline ke online. Karena itu butuh waktu untu beradaptasi lebih dulu.

“Awal nyebur mereka kaget, begitu masuk online biasanya jualan offline di mana mereka bisa menjelaskan tentang produknya, namun ketika masuk ke online konsumen lihat foto nggak detail, nggak cocok ya sudah mereka ditinggal,” katanya.

BACA JUGA : Dongkrak Penghasilan UMKM, PLN Mobile Sediakan Fitur Marketplace

Selain itu, dikatakannya, persaingan pada penjualan secara daring juga lebih ketat dibandingkan dengan penjualan secara langsung. Contoh seperti ada batik harga Rp 60.000 dan ada yang harganya Rp 300.000, kelihatannya hampir sama. Akhirnya konsumen lebih pilih yang murah.

“Jadi mereka nggak siap dengan packaging, foto. Terkait hal ini perlu adanya pendampingan,” katanya.

LapakJateng.id merupakan rumah besar bagi UKM di Jawa Tengah. Di dalamnya ada berbagai produk yang berasal dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

 

Exit mobile version