Pemerintah telah menganggarkan belanja produk dalam negeri melalui UMKM sebesar Rp 1.481 triliun sepanjang 2022. Anggaran tersebut terdiri dari Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 526 triliun, Pemda Rp 535 triliun, dan BUMN Rp 420 triliun.
Guna mendorong agar terget tersebut terpenuhi, diperlukan peran K/L, Pemda, BUMN, Perbankan, serta seluruh stakeholder, untuk bersama-sama mendorong percepatan optimalisasi belanja pengadaan barang dan jasa untuk produk UMKM, serta mengurangi belanja produk impor.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengamanatkan, seluruh K/L dan Pemda wajib meningkatkan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), meningkatkan Porsi UMK dan Koperasi, dan mempercepat penyerapan APBN dan APBD.
BACA JUGA : Hadirkan “MODUS”, JNE Jember Berkolaborasi Dengan BRI Bantu Modal Usaha Bagi UMKM
Khusus bagi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perindustrian juga diarahkan untuk melaksanakan kegiatan Showcase dan Business Matching lanjutan (Tahap 2) di Jakarta pada April 2022.
Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman menjelaskan, Business Matching Tahap 2 ini dilaksanakan pada 11-23 April 2022, dengan waktu yang lebih panjang. Sehingga diharapkan, akan semakin banyak produk UMKM masuk dalam e-Katalog yang ditargetkan mencapai 1 juta produk tahun ini.
“Business matching bertujuan agar K/L dan Pemda, dapat memetakan kebutuhan pengadaan barang/jasanya dan mempertemukan dengan produk UMK dan Koperasi serta produk dalam negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut Hanung mengatakan, KemenKopUKM juga akan bekerja sama dengan Kemendagri, agar dapat mendukung pelaksanaan Business Matching mandiri di daerah. Melakukan pengisian Rencana Umum Pengadaan (RUP), sehingga mencapai 100 persen dan menggunakan produk dalam negeri, khususnya UMKM.
BACA JUGA : Jokowi Minta 1 Juta UMKM Masuk Daftar e-Katalog LKPP Tahun Ini
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan serangkaian kegiatan yang mendukung pelaksanaan acara Showcase dan Business Matching Tahap 2 yang dimana meliputi, Sosialisasi Bersama Kemenkomarves, KemenKopUKM, Kemenpar, Kemendagri, Kemenperin dan LKPP kepada K/L dan Pemda yang menginformasikan, agar K/L dan Pemda dapat melakukan Business Matching mandiri (terdesentralisasi).
“K/L dan Pemda dapat melakukan pengisian lanjutan RUP (menambahkan produk-produk yang bisa dipenuhi dari dalam negeri dan UMK) hingga 20 April 2022,” terangnya.
Selanjutnya, melakukan Sosialisasi Pembiayaan berjaminan SPK PBJ kepada Perbankan oleh OJK. Sosialisasi kepada Marketplace Bela Pengadaan oleh KemenKopUKM. Mendorong pendaftaran UMK ke E-Katalog dan bela Pengadaan melalui Coaching Klinik dan/atau TOT (Seluruh K/L dan pemda). Dan melakukan Penyusunan Katalog Produk.
Pada tanggal 11-23 April 2022 akan diselenggarakan Showcase Tematik dengan menghadirkan produk-produk, yang selama ini dinilai belum dapat dipenuhi oleh UMKM dan menyelenggarakan kegiatan Business Matching dengan mengundang K/L.
“Guna memaparkan hasil Business Matching mandiri (terdesentralisasi) yang telah dilakukan dan hasil tersebut akan dilaporkan kepada Presiden Jokowi,” tandasnya.