Dalam upaya menembus pasar ekspor, Kementerian Perdagangan mendukung pelaku usaha menengah (UKM) dengan berkolaborasi bersama kementerian atau lembaga serta organisasi terkait, termasuk para pelaku usaha.
Kondisi ini dilakukan sejalan dengan amanat yang diberikan Presiden RI Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan, yaitu membantu UKM agar bisa menembus pasar ekspor.
“Sesuai arahan Presiden RI kepada Kemendag, kami akan terus mendorong pelaku UKM memasuki pasar ekspor. Diperlukan kolaborasi antara Kemendag, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta GPEI guna mendukung para pelaku UKM memasuki pasar internasional,” Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Menurut Lutfi, ada sejumlah hal yang diperlukan untuk mendorong UKM eksportir, antara lain identifikasi produk-produk UKM yang akan diangkat ke pasar internasional, konsistensi kualitas produk yang dihasilkan pelaku UKM, kemudahan perizinan, serta informasi mengenai pasar potensial yang akan dituju.
BACA JUGA : Kemendag Terus Rangsang UKM Jaya di Pasar Ekspor
“Dengan identifikasi yang cermat dan dilakukan bersama kementerian, lembaga, serta asosiasi terkait, diharapkan kita dapat mengembangkan berbagai produk UKM potensial agar bisa berjaya di pasar global,” pungkas Mendag.
Lutfi menjelaskan dengan bentuk kolaborasi yang tepat, para pelaku usaha dan calon pengusaha juga akan merasakan manfaat langsung dari program-program yang dimiliki oleh pemerintah.
Kemudian, selain berhasil melakukan ekspor, produk UKM Indonesia juga mampu bersaing dengan produk-produk negara lain. Dengan demikian, ada dampak positif untuk meningkatkan perekonomian baik bagi UKM dan juga negara.
BACA JUGA : Menkop UKM Panggil Shopee Terkait Fenomena Mr Hu
Berdasarkan data Kemendag, saat ini di Indonesia terdapat 13.177 UKM eksportir, yang mewakili 90 persen dari eksportir nasional pada periode Januari sampai dengan September tahun 2020 lalu.
Adapun untuk jenis produk yang selama ini diekspor antara lain terdiri dari kayu dan barang ; ikan dan udang; perabotan dan alat penerangan; kopi, teh, dan rempah-rempah; mesin dan peralatan mekanis; plastik dan barang dari plastik; lemak dan minyak nabati; pakaian dan aksesorinya; buah-buahan; dan mesin elektrik.
