Dosen Marketing yang Dedikasikan Dirinya di JNE Asahan

Febrian Bodro Saksono, Ksatria JNE Asahan yang bertugas di bagian sales marketing.

Dari segenap penjuru Tanah Air, banyak kisah inspiratif yang menarik datang dari para Ksatria dan Srikandi JNE. Dengan bermacam latar belakang, mereka sukses turut serta ikut memajukan JNE di daerahnya masing-masing. Salah satunya adalah Febrian Bodro Saksono, yang selama ini bekerja di bagian Sales & Marketing JNE Cabang Asahan, Sumatera Utara.

Berasal dari keluarga sederhana, pria kelahiran Blitar 34 tahun silam yang akrab disapa Febri ini menyelesaikan pendidikannya hingga SMP di Blitar, Jawa Timur. Ia memiliki tiga orang adik. Namun, pada 2001 sang ayah meninggal dunia. Karena keterbatasan biaya, ia dibawa sang paman yang tinggal di Medan. “Saya diajak paman dan bibi ke Medan agar bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP, karena ibu saya di kampung tidak mampu lagi membiayai pendidikan,” kenang Febri.

Singkat cerita, Febri bisa lulus SMA dan melanjutkan pendidikan D-1 di Politeknik Negeri Medan pada 2007. Ia mendapatkan prestasi sebagai wisudawan terbaik kala itu. Selain itu juga mendapat tawaran bekerja sebagai staff IT di PT Telkom Indonesia.

Semangatnya untuk terus sukses, membuat Febri melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-1. “Ketika S-1, saya kuliah sambil mengelola jaringan internet dan hotspot kampus. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan S-1 tanpa membayar uang kuliah. Karena ketika itu keuangan saya juga sangat terbatas, karena harus membantu memenuhi kebutuhan ibu dan sekolah ketiga adik saya yang ada di Jawa,” kenang Febri.

Lagi-lagi tekad untuk sukses dan mengangkat derajat keluarga memotivasinya untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang S-2. “Saat usia saya 24 tahun, tepatnya di tahun 2012 saya bisa selesai S-2 jurusan Magister Management dari Institut Bisnis Ekonomi dan Keuangan (IBEK) Jakarta,” terang Febri.

Febrian Bodro Saksono (tengah) saat berkunjung ke customer sebuah korporasi besar di Asahan.

Setelah berhasil menyelesaikan S-2, Febri mendapat tawaran mengajar di beberapa universitas di Medan dan Batam. Menjadi Kaprodi, hingga sekretaris wakil rektor juga pernah dijajakinya. Hingga saat ini pun Febri masih menjadi dosen dan mengajar di salah satu universitas di Medan.

Baca juga: Sosok Kurir Teladan dari Kota Pahlawan

Di sisi lain, Febri juga memiliki ketertarikan tentang dunia marketing atau pemasaran. “Saya mulai hobi di dunia marketing sejak 2012, saat saya mulai membuka usaha jual kartu paket internet,” jelasnya. “Dalam perjalanan hidup saya selanjutnya saya bekerja menjadi marketing di beberapa perusahaan, dan juga membuka usaha penjualan kartu paket internet dan juga jualan tahu Sumedang bersama teman, serta usaha lainnya, sebelum akhirnya saya mantap memutuskan bergabung dengan JNE Asahan,” tambahnya.

Kenyang dengan beragam usaha dan juga pergaulan yang luas, pada Agustus 2020 Febri bergabung di JNE Cabang Asahan di bagian sales marketing. “Karena saya melihat yang dijual JNE adalah 100% produk jasa, maka sangat kebetulan dan sejalan pula dengan apa yang saya pelajari tentang persaingan dan inovasi di produk jasa,” ungkapnya.

Baginya, kiblat untuk belajar ilmu marketing salah satunya adalah Markplus, perusahaan marketing yang didirikan oleh pakar marketing ternama Hermawan Kartajaya. “Saya banyak membaca buku-buku marketing seperti karangan Prof. Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Gary Amstrong, Hermawan Kartajaya dan banyak lagi,” ucap Febri.

Febrian Bodro Saksono (kedua dari kanan) menyambi sebagai dosen mata kuliah marketing di Medan.

Alasannya bergabung dengan JNE Asahan tak lain karena jobdesk-nya berhubungan dengan target dan kompetisi serta tantangan pasar jasa. “Saya merasa visi dan misi perusahaan JNE sejalan dengan harapan saya. Motivasi saya, adalah ingin ikut membesarkan JNE Asahan agar semakin maju dan berkembang serta menjadi market leader di tengah persaingan yang ketat,” tambahnya.

Dengan kerja keras Febri dan tim, kini JNE Asahan terus melaju berkembang pesat dan mencapai target penjualan yang sudah ditentukan. “Salah satu strategi untuk memenangkan persaingan pasar adalah cerdik dalam mengambil setiap peluang yang ada. Dan sampai saat ini prinsip itu yang saya terapkan di JNE ketika berkompetisi dengan kompetitor,” tandasnya.

Menurut Febri awalnya ia melamar di JNE dengan menggunakan ijazah S-1, namun seiring berjalannya waktu, manajemen mengetahui bahwa ia juga sudah lulus S-2 dan menyambi pekerjaan sebagai seorang dosen mata kuliah marketing di Medan. “Alhamdulillah saya justru diberi support oleh kantor, untuk terus nyambi menjadi dosen, karena memang sesekali saya masih mengajar kuliah,” ungkapnya. “Saya merasa senang karena masih bisa mengajar, karena itu saya semakin ingin memberikan yang terbaik untuk JNE Asahan,” tambahnya.

Selain dikenal sebagai sosok pekerja keras, Febri juga dinilai memiliki kemampuan beradaptasi dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan kerjanya. “Kemampuan dan pengalamannya, serta loyalitasnya dalam bekerja sangat bagus. Sejauh ini kehadirannya mampu membuat tim yang lain semakin termotivasi semangat bekerja,” ungkap Kepala JNE Asahan, Annisa Damayanti.

Terbukti dari berbagai target penjualan yang diberikan oleh JNE Asahan, Febri mampu menjawab tantangan tersebut dengan bisa menggaet customer-customer besar dan potensial selama ini. “Prestasinya sangat bagus untuk sales marketing bisa selalu memenuhi target penjualan yang diberikan,” pungkas Annisa. *

Baca juga: Suka Tantangan, Srikandi Ini Komandani Kurir Delivery JNE Kupang

Exit mobile version