JNEWS – Dunia kuliner terus berkembang, dan salah satu tren menarik yang semakin populer adalah penggunaan edible flower. Bunga-bunga cantik ini bukan hanya untuk hiasan, tapi juga bisa dimakan dan memberi sentuhan khas pada makanan.
Rasa edible flower ini beragam. Ada yang manis lembut hingga agak pedas, tergantung jenis bunganya. Kehadirannya membuat tampilan hidangan jadi lebih artistik dan berwarna.
Selain mempercantik, banyak bunga yang juga mengandung manfaat alami seperti antioksidan dan vitamin lho. Karena itu, tak heran elemen kuliner satu ini kini sering muncul di restoran, kafe, hingga dapur rumah yang suka bereksperimen.
Tertarik untuk tahu lebih lanjut?
Apa Itu Edible Flower?

Edible flower atau bunga yang dapat dimakan adalah jenis bunga yang aman dikonsumsi manusia, baik sebagai hiasan makanan maupun bahan masakan utama.
Dalam kuliner, edible flower digunakan untuk mempercantik hidangan. Selain itu, juga karena aroma, rasa, dan teksturnya yang bisa menambah karakter pada sajiannya. Beberapa bunga memiliki rasa lembut dan manis, sementara yang lain bisa memberi sensasi pedas, asam, atau bahkan gurih.
Secara umum, bunga dianggap edible jika tidak mengandung racun, tidak diolah dengan pestisida kimia, dan berasal dari varietas yang secara tradisional digunakan dalam makanan.
Sejarah penggunaan edible flower sebenarnya sudah sangat panjang, bahkan jauh sebelum istilah ini populer dalam dunia kuliner modern. Catatan paling awal menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok, Romawi, dan Yunani Kuno telah menggunakan bunga dalam masakan, minuman, maupun pengobatan herbal.
Misalnya, dalam kebudayaan Romawi, bunga digunakan untuk menghiasi dan memberi aroma pada makanan pesta. Di Asia, terutama Tiongkok dan Jepang, bunga tertentu dimanfaatkan dalam teh dan hidangan tradisional untuk memberikan efek menenangkan dan mempercantik tampilan makanan.
Dalam konteks Eropa abad pertengahan, edible flower juga sering muncul dalam hidangan kerajaan sebagai simbol keindahan dan kemewahan. Seiring waktu, penggunaannya meluas ke dunia kuliner modern, terutama dalam fine dining dan masakan kontemporer, sebagai bentuk seni yang memadukan cita rasa, estetika, dan tradisi.
Baca juga: Makanan dari Bunga Teratai: Kuliner Unik dari Bunga yang Eksotis
Jenis-Jenis Edible Flower
Ada cukup banyak jenis edible flower yang digunakan di berbagai tradisi kuliner di dunia. Masing-masing punya karakter rasa, aroma, dan fungsi yang berbeda. Berikut beberapa jenis edible flower yang paling dikenal dan sering digunakan.
1. Bunga Mawar
Bunga mawar bukan hanya simbol cinta, tapi juga salah satu edible flower dan sering digunakan dalam dunia kuliner. Kelopak mawar punya rasa yang lembut, sedikit manis, dan aroma khas yang menenangkan.
Biasanya, bunga ini dijadikan bahan tambahan untuk kue, sirup, hingga minuman seperti teh mawar. Dalam masakan Timur Tengah, mawar sering muncul dalam bentuk air mawar atau selai yang harum. Di India, ada juga olahan manis bernama gulkand yang terbuat dari kelopak mawar dan madu.
2. Bunga Lavender
Lavender dikenal karena aromanya yang menenangkan. Lavender punya rasa unik yang sedikit pedas sekaligus manis. Bunga ini sering digunakan dalam dessert, seperti cookies, cake, atau teh herbal.
Tapi penggunaannya sebagai edible flower perlu hati-hati karena aromanya cukup kuat. Kalau terlalu banyak, rasa makanannya bisa jadi terlalu tajam. Biasanya, hanya sedikit kelopak kering yang dibutuhkan untuk memberi aroma lembut.
Selain cantik, lavender juga dipercaya bisa membantu menenangkan pikiran dan membuat tidur lebih nyenyak. Karena itu, banyak orang mengonsumsinya sebagai minuman hangat yang diminum sebelum tidur.
3. Bunga Telang
Bunga telang merupakan edible flower yang sangat populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Warna birunya yang alami sering digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman, seperti teh biru atau nasi biru. Rasa bunganya sendiri cenderung netral, jadi tidak akan mengubah cita rasa masakan.
Saat diseduh, warnanya bisa berubah jadi ungu atau merah muda jika dicampur dengan perasan lemon. Selain cantik, bunga telang juga dikenal punya kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh. Banyak orang mengonsumsinya sebagai minuman herbal karena dipercaya membantu menjaga kesehatan mata dan kulit.
4. Bunga Nasturtium
Bunga nasturtium punya warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan oranye yang langsung menarik perhatian. Bunga ini juga termasuk edible flower, dan rasanya cukup unik, sedikit pedas seperti daun arugula. Karena itu, nasturtium sering dipakai dalam salad atau sebagai hiasan di atas hidangan gurih.
Kelopaknya memberi sensasi segar yang membuat makanan terasa lebih hidup. Bahkan, daunnya pun bisa dimakan dan sering digunakan sebagai pengganti daun selada. Kombinasi warna, rasa, dan aroma yang khas membuatnya disukai banyak chef profesional.
5. Bunga Marigold
Kelopak bunga marigold punya rasa sedikit pahit dan pedas, tapi bisa memberikan warna cerah yang cantik pada makanan. Biasanya digunakan untuk mempercantik salad, nasi, atau sup.
Dalam dunia kuliner tradisional, marigold juga dipercaya punya manfaat untuk pencernaan dan kesehatan kulit. Karena warnanya kuat, sedikit saja sudah cukup memberi efek visual yang menarik. Selain itu, aroma bunganya juga lembut dan tidak mengganggu rasa utama hidangan.
6. Bunga Krisan
Bunga krisan banyak digunakan dalam kuliner Asia Timur, terutama Jepang dan Tiongkok. Rasanya agak pahit tapi segar, cocok untuk teh atau sup.
Dalam budaya Tiongkok, teh krisan terkenal sebagai minuman penyegar yang membantu menurunkan panas tubuh. Warna bunganya yang cerah juga sering dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan makanan.
Selain itu, krisan dipercaya punya manfaat kesehatan, terutama untuk mata dan tekanan darah. Karena rasanya khas, edible flower satu ini lebih sering digunakan dalam olahan tradisional daripada makanan manis.
7. Bunga Melati
Bunga melati punya aroma yang lembut dan manis alami. Biasanya digunakan untuk menambah aroma teh, dessert, atau sirup alami.
Di Indonesia, melati sering muncul dalam makanan tradisional karena wangi bunganya yang menenangkan. Rasanya ringan, tidak terlalu kuat, tapi bisa memberi sentuhan harum yang khas.
Dalam teh, melati sering dikombinasikan dengan daun teh hijau untuk hasil rasa yang lebih seimbang. Selain sebagai edible flower, aromanya juga dikenal bisa membantu relaksasi dan menenangkan pikiran.
8. Bunga Pansy dan Viola
Pansy dan viola dikenal karena bentuknya mungil dan warnanya yang lucu-lucu, ada yang ungu, kuning, biru, hingga putih. Rasa keduanya ringan dan sedikit manis, cocok untuk menghias kue, salad, atau minuman dingin.
Karena tampilannya cantik, edible flower ini sering dipakai dalam hidangan fine dining untuk memperindah piring. Kelopaknya tipis dan lembut, jadi mudah dimakan tanpa terasa aneh di mulut.
Selain itu, bunga ini juga sering dikeringkan untuk dijadikan teh herbal. Kombinasi warna alami membuatnya jadi favorit para chef untuk dekorasi makanan modern.
9. Bunga Dandelion
Bunga dandelion sering dianggap gulma. Tapi tak semua orang tahu, bahwa bunga ini juga termasuk edible flower. Bahkan, seluruh bagiannya bisa dimakan, tidak hanya bunganya. Rasanya memang agak pahit, tapi punya aroma lembut yang khas.
Biasanya digunakan dalam salad atau diolah menjadi sirup, teh, bahkan wine dandelion. Saat digoreng, bunganya bisa memberi tekstur renyah. Dalam pengobatan tradisional, dandelion dikenal baik untuk pencernaan dan detoksifikasi tubuh. Meski sederhana, bunga ini punya nilai gizi tinggi dan kaya antioksidan.
10. Bunga Hibiscus (Kembang Sepatu)
Bunga hibiscus punya warna merah mencolok dan rasa asam yang segar. Biasanya digunakan untuk membuat teh rosella, jus, atau campuran minuman herbal. Warna alaminya bisa memberi tampilan menarik tanpa perlu pewarna buatan.
Selain menyegarkan, edible flower satu ini juga kaya vitamin C dan antioksidan. Di beberapa negara tropis, hibiscus dijadikan bahan utama minuman tradisional yang menyehatkan. Rasa asamnya juga cocok dipadukan dengan madu atau gula untuk menciptakan keseimbangan rasa yang lembut.
Baca juga: Foodies: Siapa Mereka, dan Apa Bedanya dengan Food Vlogger atau Food Blogger?
Dari berbagai bentuk dan warnanya, edible flower dapat mempercantik tampilan makanan, sekaligus juga memberi pengalaman rasa yang berbeda. Dengan sentuhan kecil dari bunga-bunga ini, sepiring hidangan bisa berubah jadi karya seni yang lebih hidup dan berkesan.