Elyecraft, Aksesoris Rumahan yang Menembus Pasar Mancanegara

aksesoris handmade

Foto: Istimewa

JNEWS – Elyecraft merupakan merek kerajinan tangan yang didirikan oleh Linda Yuli Yani di Cilegon, Banten sejak tahun 2015. Berawal dari hobi crafting-nya, Linda menjadikan bisnis ini sebagai upaya memberdayakan diri agar tetap produktif setelah memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk fokus di rumah mengurus keluarga. Bengkel produksi Elyecraft berlokasi di Jl. Sama’un Bakri Link Domba, Serang, Banten.

Elyecraft menyediakan berbagai produk yang terbagi menjadi dua kategori yakni bahan-bahan kerajinan tangan dan aksesoris siap pakai. Bahan yang dijual meliputi manik-manik dari plastik, akrilik, besi, karet, beragam tali, serta ornamen pelengkap yang sangat bervariatif. Sementara itu, aksesoris siap pakai yang diproduksi mencakup gelang, kalung, phone strap gantungan kunci, bros, tas manik-manik, hingga pengait masker.

Perjalanan Elyecraft dimulai dari ruang tamu berukuran 3×3 meter dengan stok awal hanya sekitar satu kardus mi instan, dan penjualannya hanya dilakukan secara offline kepada teman-teman dekat saja. Setelah berjalan kurang lebih satu tahun, Linda mulai merambah ke pemasaran online melalui Instagram-nya dan mendapatkan respons baik dari pengikutnya. Berkat konsistensi dan perkembangan yang pesat, Elyecraft berhasil menyewa kios kecil dan merekrut satu karyawan. Kemudian berpindah ke ruko yang lebih besar di tahun kelima karena stok yang semakin banyak dan pelanggan offline yang terus berdatangan.

Meskipun dominan mengimpor bahan baku dari negara-negara di Asia untuk variasi produk, Elyecraft juga mendukung UMKM lokal dengan mengambil beberapa bahan dari rumah produksi lokal.

Linda menjelaskan bahwa Elyecraft fokus pada inovasi desain dan kualitas materia. “Filosofi Elyecraft adalah menghadirkan nuansa yang lembut dan fresh melalui warna-warna pastel yang memang sangat digemari oleh mayoritas crafter dan penggemar aksesoris wanita. Lebih dari sekadar warna, kami berkomitmen penuh pada inovasi desain dan kualitas material. Elyecraft juga menekankan inovasi desain, kualitas bahan, dan proses quality control yang ketat agar setiap produk memiliki ciri khas dan bernilai tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Apparel Lokal: Troveast Sukses Usung Gaya Urban Minimalis

Dalam menjalankan bisnis ini, Linda mengaku bahwa tantangan terbesar berada pada pemasaran dan distribusi. Strategi yang diterapkannya adalah memanfaatkan platform media sosial, terus belajar untuk mengikuti tren terbaru, dan menerapkan prinsip “mengosongkan gelas” yaitu tetap rendah hati dan terbuka terhadap pengetahuan dan peluang baru. Menurutnya, keberanian untuk berinovasi dan menjaga kualitas produk serta layanan adalah kunci utama bertahannya Elyecraft hingga saat ini.

Saat ini jangkauan pasar Elyecraft tidak hanya mencakup seluruh Indonesia, tetapi juga telah menembus pasar internasional. Untuk urusan pengiriman, Linda telah mempercayakan logistik produknya kepada JNE selama lebih dari satu dekade. Ia juga merupakan anggota JNE Loyalty Card (JLC) dan telah merasakan berbagai manfaat dari program tersebut.

Exit mobile version