Tips Membuat Desain Feed Instagram yang Menarik Calon Pembeli untuk Bisnis Kecil dan Rumahan

Feed Instagram menentukan seseorang tertarik atau tidak dengan sebuah akun sebelum membaca semua informasi yang ada di dalamnya. Terlebih jika itu merupakan akun bisnis. Instagram adalah akun media sosial yang mengandalkan visual, maka jika mempromosikan bisnis melalui Instagram, yang pertama kali harus direncanakan adalah tampilan feed akun tersebut.

Zaman sekarang, banyak pebisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran. Hal ini tak salah, lantaran ibarat di dunia nyata, media sosial adalah tempat hangout banyak orang. Maka tak heran kalau kemudian dimanfaatkan untuk memasarkan sesuatu.

Banyak orang yang berbisnis reseller, jastip bahkan calo tiket melalui Instagram. Semua berlomba menarik perhatian. Jika kita tak punya strategi yang tepat, bisa jadi akun Instagram yang semestinya bisa membantu mendongkrak penjualan bisnis dan jadi alat pemasaran justru tenggelam di lautan akun Instagram lain yang lebih menarik.

Tips Membuat Desain Feed Instagram yang Menarik

Untuk membuat desain feed Instagram yang menarik, sesederhana apa pun, harus dilakukan dari hati. Menata feed dengan ogah-ogahan akan terlihat dari aura feed tersebut. Yang penting untuk diingat ketika membuat feed  adalah orang hanya melihat deretan foto atau reel cover dan profil, belum sampai ke caption.

Berikut tips membuat desain feed instagram yang menarik yang bisa dicoba.

1. Foto Profil

Ukuran foto profil itu sangat kecil. Agar foto tersebut bisa menjadi penanda di mana-mana, tak perlu menggunakan foto atau ilustrasi yang terlalu rumit. Gunakan foto atau desain yang simpel sehingga mudah dikenali. Jika sudah memiliki logo, gunakan logo bisnis yang sudah dimiliki tersebut saja.

2. Bio Profil

Isi bio adalah menerangkan produk atau jasa yang ditawarkan. Atau konten yang hendak diangkat di akun yang bersangkutan.

Jadi, gunakan kata-kata yang menarik sehingga membuat seseorang merasa butuh akan produk dan jasa tersebut. Sebutkan pula lokasi usaha. Jika tidak memiliki toko offline, setidaknya nama kota harus ada agar calon pembeli bisa memperkirakan biaya kirimnya.

Baca juga: Mau Belajar Digital Marketing, dari Mana Mulainya?

3. Tautan

Isi tautan sebaiknya untuk call to action. Di sini bisa dicantumkan misalnya saja nomor WhatsApp, keranjang belanja, akun di marketplace dan sebagainya. Jika bisnis tersebut berupa restoran, berarti link atau url ke lokasi restoran termasuk yang harus disematkan.

Instagram sudah memperbolehkan pengguna untuk memasang 5 tautan sekaligus di bionya. Namun, jika kolom tersebut tetap tidak cukup, bisa menambahkan fasilitas tautan yang disediakan LinkTree atau semacamnya. Yang penting, semua yang ditautkan berkaitan dengan call to action untuk mempercepat keputusan pembelian atau pemesanan.

4. Highlight atau Sorotan

Highlight atau sorotan bagi akun bisnis bisa dimanfaatkan untuk menyediakan informasi utama produk dan jasa yang ditawarkan. Contoh untuk usaha penjualan alat tulis, maka harus ada sorotan tentang akun marketplace dan merek-merek yang dijual. Contoh lain untuk usaha pesanan makanan, maka harus ada sorotan tentang daftar menu, kemasan yang digunakan, dan pilihan kurir.

Sorotan juga bisa digunakan untuk promosi, pengumuman diskon, testimoni pelanggan, kegiatan produksi dan sebagainya. Sorotan dapat berisi kumpulan story yang lebih dinamis dibandingkan dengan feed Instagram.

5. Pemilihan Tema Foto atau Reel Cover

Ini bagian tersulit dalam membuat feed yang menarik. Namun kenyataannya, memang tak semua orang diberi kemampuan lebih untuk bisa mendesain sendiri tema foto atau reel cover. Padahal, dua hal inilah yang akan sangat menentukan feed jadi estetik atau tidak. Sementara, mungkin pebisnis juga belum mampu untuk meminta bantuan mereka yang lebih profesional.

Lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan?

Jika ada teman yang berpengalaman, maka mereka bisa dimintai pendapat atau diajak diskusi mengenai tema yang ingin diterapkan di feed Instagram. Tema-tema tersebut harus disesuaikan dengan pasar yang menjadi sasaran usaha.

Jika tujuannya menjadikan feed sebagai etalase, maka feed digunakan sebagai katalog. Tema feed bisa juga berupa tema keseharian usaha. Sebagai contoh, ada 2 pilihan tema untuk usaha katering, yaitu foto setelah semua menu tertata rapi atau reels kegiatan kru katering yang bersih dan rapi.

Ada pendapat yang mengatakan, jangan terlalu banyak mengunggah foto setiap harinya. Itu tidak sepenuhnya benar. Untuk akun usaha, umumnya orang membutuhkan informasi sebanyak mungkin. Agar rapi, foto dalam satu event atau satu hari bisa disatukan dalam bentuk carousel atau reels.

Baca juga: Cara Bikin Instagram Reels yang Mirip TikTok

6. Pemilihan Desain

Pembuatan desain merupakan bagian yang paling menantang. Namun, zaman sekarang, kita sudah dimudahkan dengan berbagai tools yang bisa dimanfaatkan dengan maksimal, bahkan secara gratis. Kuncinya tinggal sering-sering riset dan melihat-lihat desain milik bisnis lain, untuk melihat bagaimana cara penyajian informasi dengan baik.

Berikut adalah tools desain Instagram yang bisa membantu:

  1. Canva. Canva memungkinkan seeorang membuat desain secara instan. Tersedia banyak template desain dengan berbagai tema dan peruntukan bisa ditemukan di sini. Jika belum familier, Canva ini mudah dipelajari sendiri. Jika mampu secara modal, membayar subscription Canva Pro bisa jadi pertimbangan, karena menyediakan lebih banyak desain pilihan yang menarik dan tidak pasaran.
  2. Ini adalah fasilitas foto editor untuk memperjelas foto yang buram.
  3. Lightroom memiliki lebih banyak pilihan filter jika ingin menampilkan nuansa filter atau warna yang senada dalam satu feed.
  4. Ini untuk membuat reel yang bisa menggabungkan beberapa video atau video dengan foto. Capcut bisa memotong dan mencerahkan video, serta menstabilkan gambar yang goyang. Capcut juga menyediakan banyak pilihan template yang sedang trending.

Selain tools tersebut, masih banyak yang lain. Jika melihat feed Instagram milik bisnis lain yang bagus, tak ada salahnya dipelajari dengan cermat. Bagaimana memilih font-nya, bagaimana peletakan elemen-elemennya. Jika ada teman yang sudah berpengalaman, tak ada salahnya juga bertanya dengan sopan tentang tools apa yang digunakan.

7. Memilih dan Mengunggah Foto atau Cover Reel

Umumnya ada 2 jenis usaha, yaitu usaha yang memiliki stok produk dan tidak. Jika usaha tersebut memiliki stok produk, usahakan semua foto yang ada di feed Instagram adalah produk dengan stok yang tersedia.

Jika sudah stok produk habis, sebaiknya foto dihapus atau diarsipkan. Hal ini untuk menghindari kekecewaan calon pembeli ketika menindaklanjuti sebuah foto yang disukainya. Usaha seperti ini memang harus lebih rajin update feed maupun memperbarui foto.

Jika usaha tersebut berupa made to order atau pesan dulu baru dibuatkan dan usaha jasa, maka foto yang tersedia di feed adalah semua yang bisa dipesan. Jika foto tersebut sudah tidak bisa dipesan lagi, mungkin karena alatnya rusak, bahan habis atau tukang masak tidak balik lagi, foto juga sebaiknya dihapus atau diarsipkan. Jika ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan, bisa diletakkan di story lalu dikumpulkan di highlight dengan judul kenangan, memori, museum, dan sebagainya.

Inti dari memajang foto di feed Instagram bagi akun bisnis adalah etalase untuk semua yang bisa dibeli atau dipesan pelanggan. Yang tidak bisa dibeli atau dipesan pelanggan sebaiknya disingkirkan, kecuali foto event, bazar atau pameran, serta kegiatan usaha, misalnya unboxing mesin baru, ulang tahun usaha, piknik karyawan dan sebagainya, yang sifatnya seperti portofolio.

Demikianlah tips membuat desain feed Instagram yang menarik calon pembeli untuk bisnis kecil dan rumahan, untuk menciptakan estetika visual yang kuat dan menarik. Selamat mencoba dan semoga sukses ya.

Exit mobile version