ECPAT Indonesia berkolaborasi dengan Facebook menggelar Festival AMAN 2021 dengan tema “You(th) Can Create A Better Internet for Children and Young People”. Festival yang didukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Siberkreasi akan berlangsung pada Minggu (18/7).
Festival AMAN 2021 merupakan rangkaian acara peringatan Hari Anak Nasional yang digelar KPPPA. Kegiatan ini sendiri bertujuan mendorong peran anak dan kelompok mudah mencegah kejahatan online. Antara lain dengan aktif dalam literasi digital, kampanye konten positif, dan kesadaran berinternet dengan aman.
Menurut Manajer Program Kebijakan untuk Facebook Indonesia Dessy Sukendar, Facebook berkomitmen untuk memerangi kekerasan terhadap anak-anak. Dengan fokus pada pemcegahan dan penyalahgunaan, juga mendeteksi konten yang melanggar kebijakan.
BACA JUGA : Pacu Perekonomian, Kemenhub Genjot Koneksivitas Logistik
“Facebook juga memberikan literasi digital kepada masyarakat. Termasuk anak-anak dan kelompok muda. Bagaimana menjaga keamanan mereka saat di atas platform. Dan mengambil langkah-langkah yang benar apabila mengalami kejahatan di ranah online,” tambah Dessy.
Di awal pandemi COVID-19, ECPAT melakukan survey terhadap 1.203 responden anak mengenai pengalaman berinternet. Ditemukan 287 anak mengalami pengalaman burut saat berinternet di masa pandemi.
Sebanyak 112 anak mendapat pesan tidak senonoh, 66 menerima gambar atau video yang membuat tidak nyaman, 27 anak menerima gambar atau video pornografi. Ditambah 24 anak diajak livestreaming membicarakan hal-hal tak senonoh. Sedangkan sisanya mengalami cyber bullying dan dikirimi tautan konten pornografi.
Program Manager ECPAT Indonesia Andy Ardian mengatakan transformasi digital banyak mengalami penyalahgunaan teknologi oleh pelaku kejahatan seksual anak.
“Kami menyiapkan 50 anak dan orang muda untuk mengedukasi dan penyadaran literasi digital tentang keselamatan anak di ranah daring. Dengan peran aman warrior ini, edukasi literasi digital di kalangan anak dan masyarakat diharapkan bisa berjalan dengan lebih masif” kata Andy.
Di masa pandemi ini, anak-anak menjadi akrab dalam menggunakan internet. Dan rentan mengalami eksploitasi dan kekerasan di dunia maya. Ini disebabkan adanya ketidakpahamam anak mengenai literasi digital. Juga gagapnya orangtua dengan perkembangan teknologi.
BACA JUGA : “TikTok | At Vezzo” Kolaborasi Kreatif Meriahkan Industri Fashion Indonesia
“Anak-anak Indonesia sebagai pelopor dan pelapor telah, sedang, dan akan terus melakukan upaya kritis serta selalu waspada dalam melindungi diri di balik kemudahan internet. Pengalaman selama pandemi sangat berguna bagi anak untuk dapat mengasah empati, simpati dan kepedulian terhadap diri sendiri maupun orang lain. Hingga membentuk anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. The better version of you,” jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga.
Dalam acara Festival AMAN 2021 ini anak-anak dan kelompok muda berkesempatan untuk menyuarakan keresahan saat berinternet dan bermedia sosial. Juga berbagi cerita baik dalam melawan konten negatif di internet dan media sosial.