6 Film Batak Terbaik yang Wajib Ditonton

Kekayaan budaya Indonesia banyak dikemas dan ditampilkan melalui produksi film berlatar belakang keragaman. Salah satunya yang tak boleh dilewatkan yaitu film Batak dengan nuansa yang kental akan budaya suku asal Sumatra Utara itu.

Pengemasan budaya Batak lewat film, tak hanya untuk menghibur tetapi juga melestarikan, mengedukasi, dan memperluas keberagaman kepada masyarakat Indonesia. Sebab, suku Batak memiliki ciri khas dan pesona tersendiri sehingga banyak produser film yang melirik dan tertarik.

Salah satu film Batak yang disoroti publik misalnya Ngeri-Ngeri Sedap yang dirilis pertengahan tahun 2022 lalu. Film yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk ini menyoroti konflik dalam sebuah keluarga yang memiliki latar belakang suku Batak.

Pengaruh budaya Batak dalam film ini sangat kuat sehingga dianggap sangat relate dengan kehidupan orang Batak dan menjadi pelajaran tentang adat istiadat suku tersebut. Tak hanya Ngeri-Ngeri Sedap, ada beberapa film Indonesia yang juga mengangkat aspek budaya Batak. Film Batak tersebut banyak dikemas dalam beberapa genre berbeda seperti kekeluargaan, komedi hingga romansa.

6 Rekomendasi Film Batak Terbaik

Lantas, apa saja film Batak paling populer? Berikut ini rekomendasi film Batak yang wajib ditonton, karena penuh dengan nilai-nilai kehidupan, baik untuk kehidupan modern maupun adat istiadat.

Film Batak - Ngeri-ngeri Sedap

1. Ngeri-Ngeri Sedap (2022)

Film Batak ini cukup populer dan banyak memikat hati masyarakat karena alur cerita yang menyentuh. Mengambil latar belakang keluarga Batak, film ini dibintangi sederet aktor dan aktris papan atas seperti Tika Panggabean, Arswendy Bening Swara, hingga Boris Bokir, sedangkan sutradara film genre komedi ini yakni Bene Dion Rajagukguk.

Ngeri-Ngeri Sedap mengisahkan tentang keluarga beranggotakan 4 anak yang 3 di antaranya telah sukses di perantauan. Sang ayah dan ibu, yakni Mak Domu dan Pak Domu merindukan ketiga anak rantaunya yang tak kunjung pulang.

Untuk dapat mengumpulkan kembali anak-anaknya ke kampung halaman, Mak Domu dan Pak Domu akhirnya bersandiwara dengan pura-pura bercerai. Padahal, hal tersebut bertentangan dengan kehidupan orang Batak.

Konflik pun semakin melebar, ketiga anak rantaunya hanya ingin bertemu dengan Mak Domu saja. Sebab, bagi ketiganya, sang Ayah merupakan sosok yang kaku, kuno, yang dirasakan terlalu memaksa mereka untuk terus menjalani kehidupan sesuai adat Batak.

Baca juga: Bebas Nonton Film: Panduan Menemukan Situs Legal dan Aman untuk Streaming Gratis

2. Mursala (2013)

Film ‘Mursala’ yang rilis tahun 2013 juga mengambil latar belakang budaya Batak yang cukup kental. Disutradarai oleh Viva Westi, Mursala mengambil lokasi syuting di Tapanuli dan Jakarta. Film ini menampilkan Rio Dewanto, Titi Sjuman, Mongol, dan Tio Pakusadewo dalam peran utama.

Mursala menceritakan kisah cinta yang melibatkan perbedaan marga, dengan fokus pada Anggiat (Rio Dewanto), seorang pemuda Batak yang sukses merantau dari Sorkam, Tapteng ke Jakarta.

Setelah sukses sebagai seorang pengacara, konflik muncul ketika sang ibu berharap Anggiat akan menikahi paribannya, saudara sepupunya. Nyatanya, Anggiat telah jatuh cinta dengan Clarita (Anna Sinaga), seorang presenter TV.

Kisah cinta mereka bertentangan dengan adat Batak karena marga Anggiat (Simbolon) dan marga Clarita (Saragih) tidak memungkinkan mereka menikah tanpa melanggar adat marga mereka masing-masing.

3. Pariban: Idola dari Tanah Jawa (2019)

Film Batak selanjutnya yang tak kalah menarik untuk ditonton yaitu Pariban: Idola dari Tanah Jawa yang dirilis pada Mei 2019. Dibintangi oleh Ganindra Bimo dan Atiqah Hasiholan, film ini berkisah tentang pemuda asal Batak bernama Halomoan (Ganindra Bimo) yang tinggal dan sukses di Jakarta.

Di usianya yang ke-35 tahun, orang tuanya meminta Halomoan untuk segera mencari pendamping hidup. Berbagai usaha telah dilakukan, tetapi dia tak menemukan sosok wanita yang cocok untuk menjadi istrinya.

Karena tak ada progres berarti, akhirnya sang ayah dan ibu Halomoan mengatur perjodohan dengan paribannya di kampung halaman bernama Uli (Atiqah Hasiholan). Meski berat, Halomoan kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan Uli.

Namun, konflik tak berhenti sampai disana. Uli ternyata telah memiliki kekasih. Lantas, bagaimana nasib percintaan Halomoan?

4. Toba Dreams (2015)

Film Toba Dreams dibintangi oleh Vino G. Bastian yang berperan sebagai Ronggur, seorang pemuda Batak yang menerima pendidikan keras dari ayahnya sejak kecil. Alur cerita film ini berpusat pada kisah Ronggur yang sering berontak dari keinginan sang ayah hingga mendorongnya untuk pergi ke Jakarta mencari jalan hidupnya sendiri.

Ironisnya, setibanya di Jakarta, Ronggur justru terlibat dalam dunia mafia narkoba. Tak sampai di sana, film ini juga dibumbui romansa, ketika Ronggur jatuh cinta pada Andini (Marsha Timothy), seorang wanita Jawa. Hal ini tentu ditentang dan keduanya tidak mendapatkan restu dari kedua pihak orang tua.

Namun, Ronggur dan Andini tetap menikah dan akhirnya memiliki anak. Nyatanya, bayangan masa lalu kelam Ronggur kembali menghantuinya, dan keduanya menjadi target ancaman dari dunia mafia narkoba.

Fakta unik dalam film Batak ini yaitu kenyataan bahwa Vino G. Bastian dan Marsha Timothy, yang memerankan peran utama dalam film ini, juga adalah pasangan suami-istri dalam kehidupan nyata. Selain itu, Viky Sianipar bertanggung jawab atas musik dalam film ini, yang kemudian juga terlibat dalam film “Ngeri-Ngeri Sedap”.

5. Lamaran (2015)

Film Lamaran tidak hanya mengusung genre romansa, tetapi juga menyelipkan elemen komedi dalam ceritanya. Film ini dibintangi oleh aktor/aktris papan atas seperti Acha Septriasa yang memerankan Tiar Sarigar, seorang wanita asal suku Batak.

Tiar menjalin asmara dengan Aan, seorang lelaki asal suku Sunda, yang diperankan oleh Reza Nangin. Adapun, Tiar merupakan pengacara dan Aan adalah resepsionis di perusahaan yang sama dengan Tiar. Keduanya telah menjalin hubungan ke arah yang lebih serius.

Suatu hari, Tiar menjadi target ancaman pembunuhan setelah mengungkapkan fakta penting dalam sebuah kasus. Di sisi lain, seorang agen rahasia meminta bantuan Aan untuk mengawasi Tiar.

Tiar dan Aan pun menikah dengan mengikuti upacara adat Batak. Aan harus mengikuti upacara tersebut agar mendapatkan marga untuk menikahi Tiar. Mulanya, orang tua Tiar menentang hubungan mereka, meski akhirnya dengan bantuan agen rahasia, pernikahan pun terlaksana.

6. Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya (2019)

Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya memiliki konsep cerita yang serupa dengan film Ngeri-Ngeri Sedap. Keduanya fokus pada keluarga Batak yang mengalami ketidakharmonisan. Dalam film ini, diceritakan Amang memiliki tiga anak yang telah sukses dalam karier mereka.

Namun, kesuksesan ini membuat ketiga anaknya melupakan tradisi Batak dan tidak lagi berbakti kepada Amang. Akibatnya, Amang harus mencari cara untuk mengubah hidup ketiga anaknya menjadi lebih baik.

Baca juga: 7 Rekomendasi Film Online Terbaru Indie, Karya-Karya Berbakat yang Jarang Diketahui

Nah, itulah 6 rekomendasi film batak yang wajib kamu tonton. Film-film di atas memiliki pesona budaya suku Batak yang kental dan cukup berkesinambungan dengan kejadian masa kini. So, tunggu apa lagi, selamat menonton!

Exit mobile version