JNEWS – Menonton film Indonesia yang diadaptasi dari drama Korea bisa jadi pengalaman seru. Ceritanya tetap menarik, tapi dengan nuansa lokal yang lebih dekat.
Banyak film berhasil mengolah ulang kisah populer dari Korea tanpa kehilangan daya tariknya. Bahkan, beberapa versi Indonesia punya sentuhan unik yang bikin cerita terasa lebih segar.
Film Indonesia Adaptasi Drama Korea (Bonus 2 Serial)
Industri perfilman Indonesia semakin berkembang dengan mengadaptasi berbagai kisah populer dari luar negeri, termasuk drama dan film Korea.
Berikut beberapa film Indonesia yang diangkat dari drama Korea yang paling banyak diperbincangkan. Tak hanya itu, ditambahkan pula 2 serial yang juga sukses dikembangkan dari drama Negeri Ginseng tersebut.

1. Bebas (2019) – Adaptasi dari Sunny (2011)
Film Indonesia yang disutradarai oleh Riri Riza ini menghadirkan nostalgia persahabatan remaja di tahun 90-an. Dibintangi oleh Marsha Timothy, Baim Wong, Maizura, Sheryl Sheinafia, Agatha Pricilla, Baskara Mahendra, dan Zulfa Maharani, Bebas mengisahkan Vina dan gengnya yang menjalani masa SMA dengan penuh kebahagiaan. Namun, sayangnya sebuah kejadian tragis membuat mereka terpisah.
Dua puluh tahun kemudian, Vina bertemu kembali dengan Kris yang sedang sakit parah dan meminta bantuannya untuk mengumpulkan kembali teman-teman lama mereka. Film ini mendapatkan respons positif dan berhasil masuk dalam berbagai nominasi Festival Film Indonesia (FFI).
Baca juga: 9 Film Perang Korea Terbaik: Konflik, Heroisme, dan Manusia
2. Miracle in Cell No. 7 (2022) – Adaptasi dari Miracle in Cell No. 7 (2013)
Film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak, Mawar Eva de Jongh sebagai Kartika, serta Bryan Domani dan Indro Warkop sebagai rekan narapidana. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, adaptasi ini menyoroti ketidakadilan hukum dan hubungan ayah-anak yang menyentuh hati.
Dodo Rozak, seorang pria dengan disabilitas intelektual, dituduh melakukan kejahatan yang tidak dilakukannya. Ia dipenjara di sel nomor 7 dan bertemu para narapidana yang akhirnya membantunya bertemu kembali dengan putrinya, Kartika. Film Indonesia ini sukses besar di box office dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk kategori film favorit di Indonesian Movie Actors Awards.
3. My Sassy Girl (2022) – Adaptasi dari My Sassy Girl (2001)
Dibintangi oleh Jefri Nichol dan Tiara Andini dalam debut akting layar lebarnya, My Sassy Girl versi Indonesia tetap mempertahankan humor dan dinamika hubungan unik antara karakter utama.
Disutradarai oleh Fajar Bustomi, film ini mengisahkan Gian, seorang pria sederhana yang tanpa sengaja bertemu dengan gadis unik dan temperamental bernama Sisi. Pertemuan mereka berujung pada serangkaian kejadian aneh dan lucu. Di luar ekspektasinya, Gian harus menghadapi sifat spontan dan tak terduga dari Sisi.
Adaptasi ini menyesuaikan elemen cerita dengan budaya lokal tanpa menghilangkan kesan romantis dan komedi khas dari versi Korea.

4. Sweet 20 (2017) – Adaptasi dari Miss Granny (2014)
Disutradarai oleh Ody C. Harahap, Sweet 20 menghadirkan Tatjana Saphira sebagai Fatmawati muda. Selain Tatjana, film ini juga dibintangi oleh Morgan Oey dan Kevin Julio.
Film komedi ini bercerita tentang Fatmawati, seorang nenek berusia 70 tahun yang tiba-tiba berubah menjadi gadis berusia 20 tahun setelah berfoto di sebuah studio misterius. Dengan wajah muda dan kesempatan baru, ia menjalani hidup dengan penuh semangat, mengejar mimpi yang dulu tertunda. Termasuk impian menjadi penyanyi. Namun, situasi semakin rumit ketika ia harus menyembunyikan identitas aslinya dari keluarga.
Film ini memadukan komedi, drama keluarga, dan musik, menjadikannya salah satu adaptasi yang berhasil. Sweet 20 bahkan memenangkan penghargaan di Indonesian Box Office Movie Awards (IBOMA) untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik.
5. Sunyi (2019) – Adaptasi dari Whispering Corridors (1998)
Disutradarai oleh Awi Suryadi, Sunyi dibintangi oleh Angga Yunanda dan Amanda Rawles. Film ini membawa elemen horor psikologis dengan latar perundungan di sekolah elit.
Alex, seorang siswa baru, mengalami perundungan oleh para seniornya hingga suatu hari muncul kekuatan mistis yang mulai membalas perlakuan mereka dengan cara mengerikan. Dengan nuansa gelap dan atmosfer mencekam, Sunyi berhasil mendapatkan apresiasi di berbagai festival film horor Asia.
6. A Business Proposal (2025) – Adaptasi dari A Business Proposal (2022)
Dibintangi oleh Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari, terlepas dari semua kontroversi yang terjadi, film ini sebenarnya adaptasi yang cukup sukses dari versi aslinya. Humor dan romansa dari versi Korea-nya bisa dipertahankan dengan cukup baik.
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengisahkan Sari, seorang analis makanan di perusahaan Bowo Foods. Sari diminta oleh sahabatnya, Yasmin, untuk menggantikannya dalam sebuah kencan buta.
Tanpa disadari, pria yang ditemuinya adalah Utama, CEO muda dan pewaris Bowo Foods. Alih-alih merasa terganggu dengan perilaku Sari yang aneh untuk membuatnya ilfeel, Utama justru tertarik padanya. Situasi menjadi semakin rumit ketika identitas asli Sari sebagai karyawan di perusahaannya terungkap, memicu serangkaian kejadian lucu dan romantis.
7. Mendua (2022) – Adaptasi dari The World of the Married (2020)
Mendua bukan film layar lebar seperti 6 judul sebelumnya di atas, melainkan serial. Dibintangi oleh Adinia Wirasti, Chicco Jerikho, dan Tatjana Saphira, serial ini menampilkan konflik rumah tangga yang intens dengan sentuhan budaya Indonesia.
Kisahnya mengikuti kehidupan rumah tangga Sekar, seorang dokter sukses yang mendapati suaminya berselingkuh. Ketegangan meningkat saat Sekar harus menghadapi dampak emosional, sosial, dan hukum dari pengkhianatan tersebut. Disutradarai oleh Pritagita Arianegara, Mendua mendapatkan respons positif dan menjadi salah satu serial adaptasi yang sukses di Indonesia.

8. Tunnel (2022) – Adaptasi dari Tunnel (2017)
Tunnel juga merupakan serial, lebih tepatnya web series. Di serial ini, Donny Alamsyah berperan sebagai detektif yang secara misterius melakukan perjalanan waktu ke masa depan saat mengejar pembunuh berantai. Ia harus memecahkan kasus yang ternyata berhubungan dengan masa lalunya sendiri.
Seperti versi Korea, serial ini menggabungkan elemen misteri, thriller, dan fiksi ilmiah dengan latar Indonesia yang disesuaikan untuk menarik perhatian penonton lokal. Disutradarai oleh Ifa Isfansyah, Tunnel versi Indonesia mempertahankan elemen misteri dan thriller dengan nuansa lokal yang kuat.
Baca juga: 10 Rekomendasi Film Lain kalau Kamu Suka Film Oppenheimer
Film Indonesia dan juga dua serial yang diadaptasi dari drama Korea di atas menawarkan variasi cerita yang menarik dengan sentuhan lokal. Dengan para aktor dan sutradara ternama, beberapa adaptasi ini berhasil meraih penghargaan dan apresiasi dari penonton Indonesia. Adaptasi tersebut membuktikan bahwa kisah dari negara lain tetap bisa relevan dan diterima dengan penyesuaian budaya yang tepat.