10 Film Komedi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Tak sedikit film komedi Indonesia yang dapat menjadi pelipur lara dari rasa penat dan suntuk dari rutinitas sehari-hari. Industri film nasional semakin menunjukkan kualitas terbaiknya, terlebih film genre komedi yang diproduksi dengan mahir.

Memang, ada beberapa film komedi Indonesia yang masih dinilai ‘garing’. Namun, tak dapat dimungkiri selera humor setiap orang tentu berbeda. Disisi lain, ada banyak film komedi nasional yang berhasil mengundang tawa, misalnya film Warkop DKI yang mulai terkenal di tahun 80-an.

Mengisi waktu libur dengan menonton film komedi bersama keluarga adalah hal yang tepat. Aktivitas nonton film komedi dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Berikut ini rekomendasi film komedi Indonesia terbaik.

Rekomendasi Film Komedi Indonesia Terbaik

Film komedi Indonesia My Stupid Boss

1. My Stupid Boss

Film yang dibintangi Bunga Citra Lestari alias BCL dan Reza Rahadian ini rilis di tahun 2016 untuk season pertama. Kesuksesan di film perdananya itu berlanjut ke My Stupid Boss 2 pada tahun 2019 dengan pemeran utama yang sama. 

Film ini bersetting di Indonesia dan Malaysia. Mahakarya sutradara Upi Avianto ini merupakan kisah nyata yang menceritakan seorang istri yang ikut ke mana pun suaminya pergi untuk bekerja sebagai konsultan minyak.

Akhirnya Diana yang diperankan BCL memilih untuk bekerja di sebuah perusahaan yang dipimpin oleh Bossman (Reza Rahadian). Tidak disangka Bossman memiliki karakter yang agak menyebalkan, unik, bahkan pelit untuk mengeluarkan uang demi kantornya. 

Alur cerita terasa menyenangkan dengan dialog dan adegan konyol Bossman dengan karyawannya. Puncaknya ketika Bossman menemukan kejanggalan pada rekap pengeluaran yang berbeda dengan catatan Diana. Bossman menganggap uang tersebut diambil oleh Diana. Merasa dituduh, Diana pun marah dan berhenti dari kantor. 

Namun, Bossman merasa bersalah dan kehilangan sosok Diana di kantor. Hal ini yang akan mengubah pandangan Bossman dan kemunculan sisi lain Bossman yang dilihat oleh Diana. Film komedi Indonesia ini cocok dinikmati bersama keluarga di hari libur. 

Baca juga: 7 Film Zombie Terbaik Sepanjang Masa

2. The Big 4

Film yang dibintangi Abimana Aryasatya, Putri Marino, Lutesha, Arie Kriting dan aktor lainnya ini adalah film komedi Indonesia yang dikombinasikan dengan  aksi laga yang brutal. The Big 4 adalah sebutan bagi empat pembunuh bayaran yaitu Topan, Jenggo, Alpha dan Pelor. 

Keempat tokoh tersebut diperankan oleh Abimana Aryasatya, Arie Kriting, Lutesha, dan Kristo Imanuel. Putri Marino yang memerankan Dina menemukan ayahnya dalam keadaan tidak bernyawa. Hal tersebut mengantarkannya menemui keempat pembunuh bayaran yang dekat dengan ayah Dina.

Tiga bersaudara Topan, Jenggo dan Pelor kebingungan menjelaskan hubungan mereka dengan ayah Dina (Petrus). Akhirnya mereka mengajak Dina menemui Alpha yang bisa menjelaskan secara jelas, tetapi dalam perjalanannya  mereka diganggu oleh penjahat kejam Antonio Sandoval.

Alpha mengatakan bahwa semua kekacauan yang terjadii berhubungan dengan pembunuhan ayah Dina oleh Antonio, yang ternyata memiliki hubungan yang erat. Meski terlihat penuh misteri dan aksi, film ini tetap memiliki unsur komedi, perpaduan keduanya saling melengkapi dan menarik perhatian penonton.

3. Cek Toko Sebelah

Dua orang bersaudara yang diperankan oleh Dion Wiyoko (Yohan) dan Ernest Prakasa (Erwin) yang merupakan anak dari seorang pemilik toko A Fuk (Chew Kin Wah). 

Ketika sang ayah memutuskan mewariskan tokonya kepada Erwin, Yohan tidak terima karena, sebagai anak sulung, ia merasa lebih pantas mengelola toko tersebut dibandingkan saudaranya. Hal tersebut dirasa juga oleh Yohan sebagai akibat dari hubungan yang renggang dengan sang ayah, karena perlakuannya saat masih muda. 

Kisah keluarga ini dibalut dengan komedi yang menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, terutama etnis Tionghoa. Alur cerita yang cukup ringan dan penuh anekdot mengenai kehidupan sehari-hari pengusaha toko menghasilkan tawa dari penonton. Sementara berbagai konflik keluarga dan solusinya justru menawarkan kehangatan tersendiri. Sungguh kombinasi yang luar biasa, sehingga memunculkan aftertaste yang istimewa. 

4. Warkop DKI Reborn

Film yang diadaptasi dari Warkop DKI sebelumnya berkisah tentang tiga orang, yaitu Dono, Kasino, dan Indro, yang bekerja sebagai petugas keamanan. Mereka selalu membuat masalah hingga sampai ke pengadilan dan harus membayar denda. Saat bingung dan menyerah, mereka menemukan peta harta karun dan akhirnya mengikuti jejak pada peta. 

Perjalanan mereka dilanjutkan hingga film bagian ke-2, di mana mereka pergi ke Malaysia ketika mengikuti peta harta karun. Ketika sudah menemukan tas berisi kode letak harta karun, tas tersebut justru tertukar dengan milik wanita bernama Nadia.

5. Srimulat 

Sebuah grup lawak bernama Srimulat yang sudah tidak asing lagi tampil di Surakarta. Mereka populer dalam pertunjukan teater Sriwedari dengan komedinya khas dengan masyarakat Jawa.

Suatu hari mereka mendapatkan undangan untuk tampil di depan Presiden, dan akhirnya mereka bersiap ke Jakarta bersama anggota baru mereka, yaitu Gepeng. Pak Teguh melihat bakat dari Gepeng ketika masih di Surakarta. Akhirnya Gepeng berkesempatan ikut ke Jakarta dan justru menemukan pujaan hati di sana, yaitu Royani. Royani adalah anak dari pemilik kontrakan tempat anggota Srimulat tinggal. 

Singkat cerita mendekati hari penampilan Srimulat di depan Presiden, muncul permasalahan ketika Pak Asmuni baru menyampaikan informasi bahwa bahwa mereka harus tampil menggunakan bahasa Indonesia dan akan ada satu anggota yang dipulangkan ke Solo. Bagaimana reaksi para anggota Srimulat dan nasib akhir penampilan mereka?

6. Naga Naga Naga

Sekuel ketiga dari film Naga Bonar (1986) ini mengisahkan generasi ketiga, yaitu cucu Naga Bonar bernama Monaga, yang karena bermasalah, harus dikeluarkan dari sekolah. 

Siswa kelas 1 SMA ini sudah beberapa kali pindah sekolah. Ia akhirnya mau kembali sekolah karena temannya, Nira seorang anak jalanan. Namun, tidak ada sekolah yang mau menerima Monaga akibat riwayat perilakunya di sekolah sebelumnya.

Sang kakek lantas berinisiatif membuat sekolah untuk Monaga. Sebuah bangunan lama yang sudah menjadi kandang kambing akhirnya dihidupkan kembali menjadi sekolah bagi anak-anak jalanan. 

Tentunya Monaga setuju dengan keputusan kakeknya, karena dengan begitu, ia dapat bersekolah dengan temannya Nira. Konflik berlanjut ketika ibu Monaga, yaitu Monica, merasa anaknya tetap harus sekolah di tempat yang bagus dan berkualitas. Bonaga sang ayah pun kebingungan melihat pertentangan kakek-anak dengan istrinya.

7. Stip & Pensil 

Film komedi Indonesia ini merupakan film kampanye anti bullying, tetapi dipadu dengan komedi. Alkisah, empat orang siswa SMA dengan latar belakang keluarga yang berada. Uniknya, bukannya membully teman, justru merekalah yang dijauhi dan dibully oleh yang lain.

Suatu ketika mereka harus mengerjakan tugas kelompok tentang kehidupan sosial masyarakat. Sebuah tantangan bagi mereka yang tidak pernah terjun langsung melihat keadaan masyarakat di luar sana apalagi masyarakat dari kalangan tidak mampu. Mereka berempat akhirnya mendapat pengalaman yang sangat berbeda dan dapat membuktikan bahwa mereka bukan anak orang kaya yang angkuh.

8. Mendarat Darurat 

Film ini diperankan Reza Rahardian  sebagai Glenn yang merupakan suami dari Maya diperankan oleh Marissa Anita. Awalnya hubungan kedua pasutri tersebut terlihat harmonis hingga suatu ketika Glenn yang sebetulnya tidak pernah berpikiran untuk selingkuh, bahkan terlihat polos, terhasut oleh perkataan teman-temannya.

Glenn akhirnya mendekati perempuan bernama Kania. Keduanya berencana menghabiskan waktu di hotel berduaan. Untuk melancarkan niatnya, Glenn beralasan pada istrinya, Maya, bahwa ia akan pergi dinas menggunakan pesawat. 

Tak disangka, pesawat yang harusnya dinaiki ternyata mengalami kecelakaan. Dari sinilah muncul konflik, yang justru sangat lucu situasinya.

9. Ambo Nai Sopir Andalan 

Film komedi ini baru dirilis pada tahun 2022, dan disutradarai oleh Andi Burhamzah. Dengan alur cerita yang apik dan mengundang tawa, film ini unik karena kental akan budaya. Bahasa pengantar dalam film ini mayoritas menggunakan bahasa Bugis, sehingga budaya lokal semakin hidup di era modern ini.

Adapun, film ini berkisah tentang hidup seorang pria bernama Ambo Nai yang bersusah payah mencari pekerjaan. Perjalanan Ambo Nai mencari pekerjaan dengan berbagai rintangan dan halangan akan dikupas habis. Kisah Ambo Nai mungkin memiliki relasi yang kuat dengan para pencari kerja di berbagai daerah. 

Meski diterjang berbagai kesulitan, Ambo Nai tetap terus berusaha dan tidak meninggalkan nilai-nilai agama, kejujuran, hingga persahabatan dalam perjalanan hidupnya. 

10. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan 

Karya Ernest Prakasa di kancah industri film Indonesia memang tak bisa diganggu gugat. Apalagi, film genre komedi yang sering membawa nilai-nilai kehidupan. Tak hanya menghibur, film-filmnya juga menyentuh penonton dengan pesan yang menguatkan. 

Film yang dibintangi Jessica Mila, Reza Rahadian, Yasmin Napper, Dion Wiyoko, dan Boy William ini mengangkat tema polemik sosial yang sering kali masih menilai seseorang dari penampilan. Di film ini, Jessica Mila berperan sebagai Rara, seorang gadis bertubuh gemuk dan memiliki kulit sawo matang. 

Dia bekerja di sebuah perusahaan kosmetik sebagai manajer riset. Namun, dia sering mendapatkan perlakuan tak enak alias dibully oleh rekan kerjanya. Suatu hari, Rara diberi kesempatan oleh atasannya untuk naik jabatan, tetapi dengan syarat Rara harus mengubah penampilan.

Baca juga: 8 Film Thailand Terbaik Sepanjang Masa yang Wajib Ditonton Penggemar Sinema

So, itulah 10 rekomendasi film komedi Indonesia terbaik dan dinilai berhasil mengundang tawa. Dari film di atas, mana yang pernah kamu tonton dan mana yang paling kocak?

Exit mobile version