Semarang, Juni – Debut Bohopanna membangun brand fesyen bayi dan anak terhitung masih baru, sekitar 6 tahun. Namun, kendati kiprahnya relatif muda, brand asal kota Semarang ini tumbuh dengan mengagumkan, antara lain dengan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memasarkan produknya seoptimal mungkin.
Saat ini, produk Bohopanna telah terjual ke seluruh pelosok Indonesia dengan jumlah mencapai ratusan ribu pcs per bulan. “Satu bulan ratusan ribu (terjual). Penetrasi Bohopanna paling bagus masih di sekitar Jabodetabek dan Jawa Timur. Tapi ada juga sampai ke luar pulau. Kalau sampai pasar luar negeri, iya, tapi persentasenya masih di bawah 5 persen,” jelas Co-Founder Bohopanna, Devy Natalia.
Devy bercerita, ia telah memulai usaha tersebut sejak tahun 2017 . Adapun saat itu, fokusnya pada penjualan secara daring baik melalui sosial media maupun marketplace. Usaha yang dirintis bersama rekannya itu pun lambat laun semakin berkembang hingga kini. Pemasarannya menjadi lebih luas. Terlebih di tengah adanya media sosial ataupun marketplace yang menawarkan fitur live streaming sehingga ia bisa menawarkan langsung produk kepada warganet.
Baca juga: Tips Membuat Desain Feed Instagram yang Menarik Calon Pembeli untuk Bisnis Kecil dan Rumahan
Ia mengatakan, pemasarannya pun menjadi lebih kompleks seiring dengan peluang dan kebutuhan pasar. “Pemasaran awalnya lebih ke online. Setelah itu lebih ke stockist, karena di Indonesia masih banyak yang konvensional baby store, jadi kami masukin ke baby shop. Kemudian kalau yang langsung ke customer atau yang bisnis ke customernya langsung ke marketplace,” terangnya.
Devy mengungkapkan bahwa proporsi penjualan secara wholesale (grosir) mencapai 85 persen, sedangkan penjualan retail mencapai 15 persen. “Retail kami ini juga meliputi offline dan online,” sambungnya. Di sisi lain, Devy memaparkan, untuk menjangkau para konsumen sendiri ia menggunakan jasa ekspedisi pengiriman.
Ngirim ke Luar Jawa dan JNE
Leader Online Team Bohopanna, Rizky Yulianti menambahkan, selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan JNE. Menurut dia, Bohopanna sudah memanfaatkan ekspedisi pengiriman itu sejak awal usaha berdiri. Ia mengatakan, layanan jasa pengiriman itu masih terus digunakan hingga kini karena jangkauan area kirimannya yang bisa mencapai kota-kota kecil dan pilihan servis bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. “Kalau pakai JNE sudah sejak awal, 2017. Bagi kami, JNE itu ekspedisi yang kalau sampai di pelosok-pelosok ada juga. Kemudian ada pilihan layanan pengiriman seperti OKE, Reguler dan YES. Kalau ada pelanggan yang ingin produknya cepat sampai, ya kami sarankan menggunakan layanan YES ,” imbuh Rizky.
Menurut dia, ketika Bohopanna mulai memanfaatkan fitur Live Streaming Tiktok, makin banyak pesanan dari luar pulau termasuk Papua. “Pasar kami di Tiktok itu kebanyakan pembelinya dari luar jawa semua seperti Papua, Kalimantan, dan sulawesi. Pakai JNE ini jangkauannya lebih luas juga,” ungkapnya.
Baca juga: Merangkul Muda-mudi Kota Semarang Membangun Brand Sendiri
Meski demikian, Devy menambahkan lagi, meski produk telah memiliki banyak pelanggan, keunggulan produk tetap menjadi sangat penting. Ia mengatakan, produk-produk Bohopanna sendiri mengedepankan kenyamanan bagi pemakainya.”80 persen produk kami masih basic home wear, buat di rumah. Tapi makin ke sini, kami tambah produk yang lebih fesyen yang buat pergi. Menariknya di sini, kami terkenal style dan warnanya yang sangat up to date dan bahannya juga super nyaman. Harganya super affordable. Misal yang dijual di mal sampai Rp 300 ribu – Rp 400 ribuan, di kami di bawah 100. Apalagi terakhir kami juga ada di mal, jadi orang makin belanja soalnya merasa brand bagus,” imbuhnya.