Tips Foto Pre Wedding agar Hasilnya Estetik Maksimal

Tips Foto Pre Wedding agar Hasilnya Estetik Maksimal

Foto pre wedding berkembang menjadi budaya populer di kalangan masyarakat beberapa dekade belakangan ini. Tidak mengherankan jika hal ini kemudian menjadi sebuah ‘ritual’ yang mesti dilakukan oleh pasangan yang akan menikah.

Tidak ada yang salah dengan hal itu, karena pernikahan adalah momen sakral dan istimewa bagi semua orang. Jadi, ada banyak hal yang ingin dilakukan untuk merayakan momen tersebut.

Foto pre wedding menjadi sebuah karya visual menarik yang mencerminkan bagaimana perjalanan cinta dari kedua calon pengantin sekaligus mengekspresikan cinta mereka. Tidak heran banyak pasangan pengantin yang rela membayar mahal demi melakukan sesi foto ini. Bahkan ada yang melakukan foto pre wedding ini ke lima benua lho.

Biasanya foto pre wedding ini dilakukan tiga sampai enam bulan menjelang pernikahan. Adanya rentang waktu yang lumayan panjang ini karena mesti mencocokkan jadwal kedua pasangan apabila keduanya bekerja hingga menunggu skedul dari fotografer sendiri.

Menghasilkan sebuah foto pre wedding yang estetik membutuhkan kerja sama antara calon pengantin, fotografer dan MUA. Karena kadang kala ide dari calon pengantin harus bisa diwujudkan oleh fotografer dalam bentuk konsep maupun pemilihan lokasi. Sedangkan MUA mesti menyesuaikan konsep yang akan diusung nantinya.

Berikut ini tips foto pre wedding untuk calon pengantin agar hasilnya bisa estetik maksimal.

Tips Foto Pre Wedding agar Hasilnya Estetik

1.    Konsep adalah kunci

Sebuah foto bisa mencerminkan kisah cinta dan emosi kedua pengantin tersebut. Adanya konsep untuk menonjolkan hal-hal menarik ke dalam sebuah foto. Misalnya, kedua calon pengantin memiliki hobi menonton, sebaiknya lokasi pemotretan dilakukan di depan bioskop.

Konsep dalam foto pre wedding ada banyak macam, tentunya ini kembali lagi ke calon pengantin mau seperti apa hasilnya. Beberapa contoh konsep yang bisa digunakan antara lain:

Perlu diingat membuat konsep ini perlu dipikirkan secara matang dengan pasangan, ya. Kemudian bisa dilanjutkan diskusi dengan fotografer agar mereka bisa membawa peralatan yang sesuai.

Baca juga: 7 Gaya Foto Couple dengan Pasangan yang Cute dan Unik

2.    Lokasi foto

Jangan sepelekan lokasi foto saat pre wedding karena bagi fotografer teknik memotret di dalam ruangan dan luar ruangan itu berbeda, begitu juga dengan peralatan yang akan digunakan.

Lokasi foto akan menentukan seperti apa background dan suasana yang sesuai dengan ide calon pengantin. Apabila akan merencanakan foto pre wedding di luar kota atau luar negeri, pastikan sudah menyiapkan bujet dan jadwal yang cocok.

Bagi calon pengantin yang sibuk dan waktu menjelang pernikahan sudah dekat, tidak ada salahnya memanfaatkan lokasi terdekat misalnya taman kota, jalanan, halte atau di dalam studio. Akan tetapi, perlu diingat siapkan rencana cadangan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Misalnya, ingin foto di taman tapi tiba-tiba hujan, agar tidak membuang waktu sebaiknya cari lokasi alternatif untuk melanjutkan pemotretan.

3.    Pose foto

Tidak semua pasangan pengantin adalah seorang model. Jadi, pose foto ini memang hal yang tricky. Sayang banget apabila sudah menyiapkan busana terbaik, datang di lokasi favorit tapi tidak tahu pose foto yang tepat.

Biasanya seorang fotografer sudah paham dengan pose mana yang tepat di segala konsep maupun lokasi. Tapi sayangnya, untuk fotografer dengan paket ini biayanya tidaklah murah. Akan tetapi tidak ada salahnya jika calon pengantin mencari referensi pose foto di Instagram hingga Pinterest. Jadi, saat sesi foto pre wedding nanti sudah tidak kaku lagi.

4.    Kreatif dengan properti dan angle foto

Properti pendukung penting untuk menghasilkan foto pre wedding yang estetik. Tidak perlu membeli yang mahal, bisa mengandalkan apa yang ada di sekitar pun bisa untuk mendapatkan hasil maksimal.

Contohnya, bisa menggunakan sehelai kain renda, yang nantinya digunakan sebagai penutup kepala kedua calon pengantin. Menggunakan kaleng sebagai frame, hingga magical bomb untuk menghasilkan kesan artistik dan magical.

Tak kalah penting, angle foto juga akan menentukan hasil yang diinginkan. Sebaiknya mengambil foto dari berbagai angle. Jangan dari arah depan saja, terlalu monoton. Angle foto dipadukan dengan properti dan pose menarik akan menghasilkan foto yang estetik!

5.    Waktu pemotretan

Waktu pemotretan ini berpengaruh juga terhadap hasil foto estetik. Apalagi jika calon pengantin mau mengambil konsep outdoor maka waktu pemotretan mesti diperhatikan.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, memanfaatkan cahaya alami akan lebih baik daripada cahaya buatan. Karena cahaya alami memiliki spektrum warna yang banyak dan bisa menghadirkan kesan artistik juga estetik. Disarankan untuk melakukan pemotretan di pagi atau sore hari. Apalagi jika mengejar golden hour, maka waktu sore hari adalah yang tepat.

Bagaimana dengan siang hari? Sebaiknya waktu pemotretan siang hari dihindari. Karena matahari sangat terik sehingga membuat calon pengantin sulit untuk berpose dan ekspresi wajah akan terlihat lelah.

Apabila ingin mengambil foto di malam hari, pastikan peralatan yang dimiliki memadai dan carilah tempat yang penerangannya cukup.

6.    Persiapan yang baik

Agar foto pre wedding bisa berjalan dengan lancar tentunya harus ada persiapan yang baik. Persiapan dalam hal ini adalah kondisi fisik dalam keadaan sehat, lokasi yang akan dituju sudah dibooking atau memenuhi syarat, jadwal semua kru yang terlibat sudah aman dan bagi fotografer, properti yang akan dibawa sudah tersedia.

Baca juga: Mengenal 5 Love Language dan Bagaimana Cara Mengetahuinya

Pernikahan adalah momen sakral, maka sebaiknya rencanakan foto pre wedding sebaik mungkin. Terlebih jika ingin menggunakan jasa fotografer, pastikan bujet yang ada cukup untuk membiayai semua.

Exit mobile version