Strategi Fotografi Produk untuk Meningkatkan Penjualan Ecommerce

JNEWS – Visual produk adalah ‘kekuatan’ terbesar dalam memengaruhi keputusan selanjutnya oleh para calon pembeli. Itulah mengapa, fotografi produk penting dilakukan oleh pemilik bisnis baik skala kecil, menengah dan besar. Karena dengan foto tersebut bisa merepresentasikan produk yang akan dipasarkan.

Di era digital sekarang ini, kebiasaan masyarakat dalam berbelanja telah bergeser jauh. Belanja via online menjadi favorit masyarakat dunia untuk membeli berbagai macam kebutuhan. Semua barang yang masuk ke ‘kantong belanja’ online telah melalui proses melihat foto produk secara detail, deskripsi produk dan harga.

Dengan langkah-langkah belanja online tersebut, bisa dilihat bahwa foto produk sangat berpengaruh karena calon pembeli tidak bisa memegang barang secara langsung, tapi bisa tahu detail produk A misalnya melalui foto.

Mengenal Fotografi Produk

Strategi Fotografi Produk untuk Meningkatkan Penjualan Ecommerce

Fotografi produk adalah seni pengambilan foto produk dan membuatnya lebih menarik dengan berbagai teknik fotografi serta alat-alat pendukung.

Dalam pengambilan foto produk membutuhkan proses yang cukup lama. Mulai dari pembuatan konsep hingga tahapan editing. Namun, perlu digarisbawahi fotografi ini tidak mengubah visual produk tapi sebaliknya membuat produk tersebut bisa lebih stand up dan detailnya lebih terlihat.

Foto produk bisa dilakukan dengan kamera profesional seperti DSLR hingga kamera smartphone. Jadi, tidak ada alasan bagi seorang pebisnis tidak memiliki foto produk untuk menjual produknya.

Walaupun usaha rumahan, tetap usahakan memiliki foto produk. Tidak elok mengambil foto di internet yang notabene dimiliki oleh seseorang dan ‘mengklaim’ foto tersebut sebagai produk usaha.

Baca juga: Tips Foto Produk Olshop yang Estetik Diunggah di Marketplace dan Media Sosial

Fotografi Produk itu Penting, Ini Alasannya

Dikutip dari weebly, website e-commerce yang berdiri sejak tahun 2007 dan pusatnya di San Fransisco, menyebutkan bahwa mereka telah mengadakan survei terhadap pembelian e-commerce untuk mengetahui seberapa penting fotografi dalam pengambilan keputusan mereka. Kesimpulan dari survei tersebut adalah lebih dari 75% responden menilai foto produk sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk membeli.

Selain itu ada hal lainnya juga yang membuat fotografi produk itu sangat penting. Berikut ulasannya.

1. Meningkatkan Reputasi Bisnis yang Dijalankan

Foto produk yang menampilkan visual menarik, dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan membuat pembeli beranggapan bahwa produk yang dijual memang dikelola secara serius. Pembeli pun akan memberi penilaian bahwa merek tersebut memiliki produk berkualitas.

Hal ini barangkali terlihat sepele, tapi justru akan membuat merek tersebut berbeda dengan kompetitornya.

2. Sebagai Brand Awareness

Semakin baik kualitas foto yang ditampilkan, secara langsung hal tersebut akan membangun sebuah identitas bisnis. Apalagi di setiap fotografi produk yang dilakukan memiliki ciri khas tertentu, misalnya penggunaan background. Jadi, pembeli bisa langsung mengenali identitas bisnis dari sebuah iklan produk.

Terlebih bagi pebisnis pemula, manfaatkan foto produk sebagai medium memperkenalkan produk yang dijual pada masyarakat.

3. Menjaring Calon Pembeli Potensial

Seperti yang diungkapkan di atas, visual produk menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. Dengan berbekal foto produk, akan mampu meyakinkan para calon pembeli untuk melihat serta mempelajari produk tersebut. Secara tidak langsung, hal tersebut sudah menjaring calon pembeli potensial.

4. Media untuk Pemasaran Digital

Setiap bisnis wajib memiliki media sosial sekarang ini. Karena media sosial adalah bagian dari pemasaran digital dan bisa menjangkau demografi pembeli yang diinginkan. Dengan foto produk akan mempermudah penjualan melalui media sosial.

Jenis-Jenis Fotografi Produk

Sebelum memulai fotografi produk, tentunya perlu memahami jenis-jenisnya, sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.

1. White Background Shots

Jenis dan teknis memotret menggunakan latar belakang putih bisa dilakukan untuk beragam produk. Kelebihan dari jenis fotografi ini adalah mampu menunjukkan produk lebih detil dan akan lebih fokus ke produk karena kontras dengan latar belakang.

2. Lifestyle Shots

Lifestyle shoot adalah teknik pemotretan yang menggambarkan sebuah produk saat digunakan. Umumnya produk akan diletakkan di atas meja dan dikelilingi dengan properti foto. Jenis produk yang kerap menggunakan lifestyle shoot adalah makanan dan minuman. Dengan jenis fotografi ini, calon pembeli bisa menilai bagaimana bentuk produk saat berada di posisi sebenarnya.

3. Detailed Shots

Detailed shots bertujuan untuk memperlihatkan detail-detail penting. Biasanya, foto produk akan diambil secara close up untuk memberikan detail dari fitur, tekstur hingga kualitas. Misalnya produk fashion seperti kemeja, foto detail lengan akan membantu calon pembeli tahu bentuknya seperti ini.

Melakukan jenis fotografi produk ini akan meningkatkan kepercayaan dan calon pembeli lebih yakin terhadap produk yang akan dibeli.

4. Scale Shots

Jangan lupa, fotografi produk adalah tentang mencoba menjual sebuah produk pada seseorang tanpa harus melihat produk tersebut secara fisik. Terkadang hal ini yang membuat calon pembeli kesulitan dalam menilai ukuran produk.

Dengan scale shots, foto produk akan ditampilkan berdasarkan ukuran yang aktual. Jadi, ada beberapa produk yang dijejerkan sehingga calon pembeli tahu ukurannya seperti apa.

5. Product Grouping

Jenis fotografi ini adalah menampilkan beberapa produk dalam satu foto. Biasanya sebuah produk memiliki rangkaian pendukungnya, seperti produk skincare. Dalam satu paket produk skincare biasanya terdiri dari cleanser, toner, serum, pelembap hingga krim. Dengan melakukan fotografi ini, calon pembeli akan tahu seperti apa paket yang akan dibeli.

Tip Melakukan Fotografi Produk

1. Buat Konsep

Dalam melakukan fotografi produk, konsep ini sangat penting dilakukan di awal. Karena akan menentukan properti apa yang akan digunakan. Dalam konsep juga selain menentukan properti, seorang fotografer akan membuat sketsa sederhana. Dalam sketsa biasanya akan digambarkan posisi produk dan letak propertinya.

2. Kamera dan Properti

Apabila tidak memiliki kamera profesional, tidak masalah menggunakan smartphone. Apalagi sekarang ini smartphone berbagai merek telah dilengkapi fitur hampir mirip dengan DSLR, mulai dari aperture hingga ISO. Jadi, yang perlu dilakukan adalah mengenali terlebih dulu kamera yang akan digunakan. Pelajari fitur-fiturnya agar bisa mengambil foto lebih maksimal.

3. Pencahayaan

Cahaya adalah kunci dalam fotografi produk. Pastikan untuk memotret tidak di kondisi ruangan gelap atau minim cahaya. Apabila belum memiliki alat pencahayaan seperti softbox, gunakan cahaya alami. Mulai memotret di pagi hingga siang hari, agar mendapatkan cahaya yang melimpah.

4. Gunakan Tripod

Dalam pengambilan foto, tentunya tidak sekali atau dua kali tapi berkali-kali, supaya hasilnya tidak terlalu jauh bergeser, gunakan tripod. Selain itu, tripod juga sangat bermanfaat supaya fotonya tidak blur karena tangan tremor.

5. Komposisi

Komposisi akan membuat produk utama bisa tampil lebih stand out. Menjadi tantangan adalah ketika produk tersebut memiliki properti pendukung. Di sinilah tugas fotografer membuat komposisi (biasanya dilakukan saat konsep) sehingga tercipta kesatuan yang menarik di mana produk utama tidak ‘tenggelam’ oleh properti.

Tip terbaik adalah tidak perlu terlalu banyak properti, gunakan secukupnya saja yang berhubungan dengan produk tersebut.

6. Foto Sebanyak-banyaknya

Foto sebanyak-banyaknya dengan berbagai angle. Nantinya, akan ada beberapa foto yang dipilih sesuai kebutuhan dan dianggap paling menarik.

7. Editing

Mengedit foto bukan berarti mengubahnya ke dalam warna atau bentuk lain. Tidak. Melainkan membuat foto tampilannya lebih menarik. Biasanya editing dengan menambahkan kecerahan, ketajaman hingga kontras.

Baca juga: Starter Kit untuk Hobi Fotografi ala Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Fotografi produk adalah alat yang ampuh untuk membantu meningkatkan penjualan, membangun pengenalan merek, dan menciptakan citra positif sebuah merek. Oleh karena itu, pebisnis harus bisa ‘investasikan’ bujet untuk melakukan foto produk.

Exit mobile version