Franchise: Pengertian, Keuntungan, Prospek, dan Contoh secara Lengkap

Franchise adalah salah satu cara berbisnis kekinian yang menguntungkan. Tak hanya satu, tetapi dua pihak, yaitu pihak yang memberikan hak atau lisensi dan pihak yang menerima hak. Pihak yang memberikan hak akan memberikan penawaran terbaiknya dengan iming-iming kemudahan untuk mendapatkan keuntungan.

Franchise adalah juga merupakan cara untuk mempercepat pertumbuhan usaha bersama-sama. Pemegang lisensi membutuhkan modal untuk mengembangkan inovasi bisnis. Sementara pembeli lisensi memiliki modal untuk membeli lisensi tapi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Pengetahuan tentang franchise bermanfaat bagi mereka yang berada dalam situasi tersebut.

Franchise adalah Hak untuk Menjalankan Bisnis

Franchise: Pengertian, Keuntungan, Prospek, dan Contoh secara Lengkap

Dikutip dari IFA (International Franchise Association), franchise adalah metode pendistribusian produk atau jasa yang melibatkan pemilik franchise, yang menetapkan merek dagang atau nama dagang dan sistem bisnis, dan penerima franchise (franchisee), yang membayar royalti dan sering kali biaya awal untuk menjalankan bisnis di bawah nama dan sistem pemilik franchise.

Jadi secara teknis, franchise adalah sebuah kontrak yang mengikat dua pihak. Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan sebagai waralaba. Dalam praktik sehari-hari, yang disebut franchise adalah praktik menciptakan sistem serta memasarkan produk dan jasa.

Baca juga: 7 Ide Bisnis yang Menggunakan Container Jualan yang Kekinian dan Menarik

IFA menyebutkan ada dua jenis franchise, yaitu:

1.  Franchise Format Bisnis

Dalam sistem franchise format bisnis, ada beberapa ketentuan, yaitu:

  1. Pemilik franchise memberikan nama dagang, produk dan layanannya pada pembeli lisensi.
  2. Pemilik franchise memberikan dan mengajarkan sistem pengoperasian bisnis tersebut.
  3. Pembeli franchise akan menerima konsultasi pemilihan lokasi, manual operasi, pelatihan, standar merek, quality control, strategi pemasaran dan dukungan konsultasi bisnis lainnya.

2. Franchise Tradisional atau Distribusi Produk

Sebenarnya jenis franchise tradisional dapat memiliki keuntungan yang lebih tinggi daripada franchise yang menggunakan format bisnis. Namun tak banyak yang memiliki ketrampilan membangun sistem operasional sendiri. Contoh dari waralaba ini ada di industri otomotif, pengemasan, dan manufaktur lainnya.

Keuntungan Franchise

Penyebab utama maraknya bisnis franchise adalah karena paket-paket franchise yang ditawarkan memperlihatkan perluang untuk mendapatkan banyak keuntungan, antara lain:

  1. Bisnis bisa segera dimulai setelah kontrak ditandatangani. Pemilik franchise dengan reputasi baik sudah memiliki tim yang berpengalaman dalam melakukan instalasi bisnis sehingga kelengkapan bisnis akan siap dalam waktu yang tidak lama.
  2. Pembeli franchise tidak harus memiliki pengalaman yang mendalam pada bisnis yang akan dijalankan. Pemilik franchise yang bertanggung jawab akan memberikan pelatihan dan pendampingan hingga bisnis berjalan lancar.
  3. Calon pembeli franchise dapat memilih jenis franchise yang telah mapan atau memiliki reputasi yang baik. Dengan kata lain, pembeli franchise tidak perlu bersusah payah membangun branding dari awal.
  4. Pembeli franchise memiliki peluang mendapatkan keuntungan lebih cepat dibandingkan jika memulai bisnis sendiri dari nol. Ini karena bisnis franchise bisa segera dimulai begitu modal telah dikeluarkan.
  5. Modal membeli lisensi franchise relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan bisnis yang dimulai dari nol karena tidak ada biaya riset dan pengembangan.
  6. Pemilik franchise memberikan dukungan penuh jika pembeli franchise mengalami masalah operasional. Bahkan ada pemilik franchise yang menyediakan teknisi sendiri untuk mengatasi berbagai kendala operasional.
  7. Umumnya pembeli franchise mendapat media promosi gratis agar lokasi baru franchise tersebut dikenal oleh masyarakat sekitarnya. Demikian pula jika ada promo-promo khusus untuk mendongkrak penjualan.
  8. Pembeli franchise akan mendapat fasilitas sistem manajemen keuangan sehingga neraca bisnis sehat dan bisa memberikan laporan keuangan secara profesional.

Prospek Franchise di Indonesia

Prospek franchise di Indonesia masih menjanjikan. Ini terlihat dari sambutan masyarakat pada pameran Info Franchise & Business Concepts atau IFBC 2023 lalu. IFBC mengklaim telah terjadi terjadi transaksi sebesar Rp2 triliun pada IBFC sebelumnya. Diharapkan kesepakatan bisnis franchise di tahun 2023 akan lebih besar lagi.

Dengan tingkat pengembalian minimal 15%, franchise adalah cara berbisnis yang akan tetap menggiurkan. Beberapa bidang usaha dalam sistem franchise yang memiki prospek cerah antara lain:

  1. Retail. Retail merupakan franchise yang memerlukan modal besar tapi juga cepat untung. Contoh: Indomaret, Alfamart, dan Miniso.
  2. Selain jasa laundry yang telah lama ada, belakangan marak kemunculan jasa laundry koin dengan sistem self service. Contoh: Simply Fresh, Laundry Klin, dan Washteria.
  3. Perawatan diri. Skincare, kosmetik dan pernak-pernik perawatan diri sedang naik daun. Contoh: Salon Rudy, My Salon, dan Moz5 Salon.
  4. Edukasi sudah dibisniskan sejak lama dan tidak pernah surut, tapi sering berganti tren. Contoh: Smart Kidz, Sempoa Sokudo, dan Eduhub Global.
  5. Kuliner merupakan bisnis abadi karena akan terus dibutuhkan selama manusia masih ada di bumi. Contoh: Burger Bangor milik Denny Sumargo, Xiboba, dan Kopi Kenangan.

Contoh Franchise yang Sudah Cukup Populer

Berapa modal yang harus dikeluarkan untuk membeli sebuah lisensi franchise? Variasi harga sebuah lisensi warabala memiliki cakupan yang sangat lebar. Berikut adalah beberapa contoh franchise di Indonesia:

  1. We Drink. Gerai es krim yang sudah terkenal di Tiongkok ini mematok biaya Rp330 juta hingga Rp400 juta untuk mendapat hak atas waralabanya.
  2. Laundry Klin. Jasa binatu ini menawarkan paket kemitraan dengan harga dimulai dari Rp35 jutaan.
  3. Kimaya Spa & Beauty Experience. Kimaya yang menyasar pasar premium membuka peluang bagi investor yang memiliki modal minimal Rp500 juta.
  4. Eye Level. Lembaga pendidikan dari Korea Selatan yang menyediakan materi pembelajaran untuk anak-anak usia 3 hingga 15 tahun ini menawarkan paket franchise dengan harga mulai Rp5 juta saja.
  5. Mixue. Gerai es krim yang sangat agresif menempati ruko kosong ini menawarkan paket franchise senilai Rp700 juta hingga Rp800 juta. Harga tersebut bisa berubah jika lokasi baru tidak perlu menyewa dan biaya renovasi lebih sedikit dari kalkulasi pemilik franchise. Mixue memberi iming-iming BEP (Break Even Poin) dalam waktu 12 hingga 18 bulan.

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Kedai Kopi? Ini Tahapan Persiapannya

Franchise adalah jalan ninja untuk bisa menjadi pengusaha jalur cepat. Pembahasan lengkap tentang pengertian, keuntungan prospek dan contoh franchise di atas merupakan informasi awal bagi para peminat franchise yang ingin segera mulai menjalankan bisnisnya. Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, calon pebisnis bisa langsung mencari informasi di akun-akun ataupun website resmi franchise yang bersangkutan. Semoga artikel ini bisa memberi sedikit gambaran dari perkenalan dengan bisnis yang menguntungkan ini.

Exit mobile version