Gali Potensi Perikanan, Laju JNE di Natuna

jne di pulau natuna

Para karyawan JNE Natuna, Kepulauan Riau.

JNEWS – Berdiri pada tahun 2008, JNE Cabang Natuna yang operasionalnya di bawah Kantor Cabang Utama JNE Batam terus menggali setiap potensi lokal yang bisa dikembangkan, terutama di sektor perikanan.

Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, dengan ibukotanya, Ranai. Lokasi Natuna terletak di kepulauan paling utara selat Karimata, di mana di sebelah utara berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja. Sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.

Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Asia Timur. Kabupaten ini dikenal sebagai penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi dan gas di Natuna diperkirakan sangat besar. Dengan demikian, meski berada di tengah lautan, Natuna kaya dengan berbagai potensi ekonomi, termasuk hasil tangkapan ikan laut yang melimpah dan juga sektor pariwisata dengan bentangan garis pantainya yang mempunyai pemandangan indah mempesona.

Menurut Kepala Operasional JNE Natuna, Sansan Ikhsan, sumber kekayaan alam yang melimpah termasuk tangkapan ikan para nelayan menjadi berkah tersendiri bagi JNE Natuna guna mendongkrak tingkat kiriman.

“Di Natuna memang potensi kiriman inbound (masuk ke Natuna) maupun outbound (keluar dari Natuna) terus tumbuh, terlebih di bulan Ramadan seperti sekarang ini, sekalipun tantangannya terkadang cukup besar, yaitu di alat transportasi karena Natuna sendiri berada di tengah lautan,” ujar Sansan, saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (14/3/2024).

Mengingat kondisi geografis Natuna yang berada jauh di tengah lautan, lanjut Sansan, maka potensi yang akan dikembangkan ke depannya masih tertuju kepada hasil olahan laut atau oleh-oleh berbahan dasar ikan laut dan dokumen fisik yang memang harus dilaporkan ke pemerintah pusat dan daerah yang letaknya jauh dari Natuna.

Baca juga: Kiat JNE Sragen Tumbuhkan Penjualan Ritel dan Korporat

Di sektor UMKM, hingga saat ini sudah ada beberapa UMKM yang pengiriman atau pendistribusian hasil produksinya menggunakan jasa JNE, produk-produk UMKM tersebut di antaranya krupuk ikan, ikan salai atau hasil kerajinan masyarakat setempat.

Terkait proses pengantaran paket yang masuk (inbound) ke Natuna, prosesnya melalui 2 jalur, yaitu  jalur laut dan udara. Dan untuk jalur udara sendiri menggunakan pesawat langsung dari Jakarta – Natuna setiap hari Kamis dan Sabtu dan menggunakan pesawat yang transit dulu di Batam.

Sementara untuk jalur laut, kiriman tersebut didominasi kiriman JTR yang sifatnya berat dan besar. Di mana kiriman akan transit via Tanjungpinang maupun Pekanbaru, baru kemudian diangkut via laut ke Natuna. “Tidak ada jadwal pasti. Kendalanya untuk kapal laut terkadang cuaca yang tidak bersahabat sehingga tidak bisa berlayar,” beber pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini.

“Meski banyak tantangan, terutama masalah transportasi, namun dengan kerja keras seluruh tim untuk memberikan pelayanan yang maksimal, kami optimis JNE akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat Natuna,” tandas Sansan.

JNE Natuna sendiri mulai beroperasi sudah sejak 2008 silam, yang kala itu hanya dikelola oleh dua karyawan. Namun seiring berjalannya waktu kini sudah mempekerjakan 25 karyawan. Adapun area operasional mencakup seluruh Kabupaten Natuna termasuk pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya yang lokasinya cukup jauh terpisahkan oleh lautan. *

Baca juga: Cerita Pengantar Paket di Kawasan Masjid Istiqlal

Exit mobile version