Gandeng Grab, KemenkopUKM Perkuat Ekonomi Digital UMKM di Sumut

transaksi digital yang aman

Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Sutarmo mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Selain sebagai salah satu alternatif menurunkan tingkat pengangguran, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun demikian, sejak pandemi Covid-19, sangat berdampak terhadap kelangsungan perekonomian Indonesia, termasuk pelaku UMKM.

“Berkurangnya aktifitas masyarakat yang menyebabkan turunnya daya beli. Sehingga, omset para pelaku UMKM juga menurun drastis,” kata Sutarmo.

BACA JUGA : Kolaborasi JNE dan PSL Akselerasi Bisnis Berbasis Digital Pada 2022

Untuk itu, lanjut Sutarmo, pengembangan usaha mikro melalui digitalisasi usaha dapat menjadi salah satu solusi meningkatkan penjualan produk UMKM di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Adanya kebijakan berinteraksi jarak jauh atau social distancing dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19, bisa dimanfaatkan pelaku usaha mikro untuk meningkatkan usahanya melalui pemanfaatan teknologi.

Menurut Sutarmo, pembatasan sosial masyarakat selama pademi Covid-19 meningkatkan ceruk pasar e-commerce, terutama pada sektor ritel dan grosir. Tercatat pada 2020, penjualan e-commerce meningkat 26% atau sebesar Rp36 triliun dibandingkan tahun 2019.

Selain itu, terdapat 51% konsumen baru yang pertama kali melakukan belanja secara daring saat diberlakukannya PSBB. Selanjutnya, jumlah pengguna e-commerce di Indonesia saat ini mencapai 129 juta pengguna, namun pelaku usaha yang go digital baru 13,7 juta (21%) dari total 64 juta pelaku UMKM.

“Hal ini merupakan peluang dan pangsa pasar yang sangat besar bagi para pelaku usaha,” tandas Sutarmo.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk mempercepat akselerasi tingkat adopsi digital bagi UMKM. Pemerintah menargetkan setidaknya sebanyak 30 juta UMKM bergabung pada platform digital sampai dengan tahun 2024.

“Hal ini tentunya tidak mudah. Tantangan yang dihadapi UMKM terutama terkait kesiapan baik dari sisi produk maupun SDM. Selain itu, upaya untuk meningkatkan literasi manfaat masuk ke ekositem digital dan inkubasi untuk mengakselerasi kesiapan UMKM perlu dilakukan secara intensif,” jelas Sutarmo.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, tentunya diperlukan sinergitas dan kolaborasi antar stakeholders.

BACA JUGA : Cegah Penyebaran Omricon, Pemerintah Perpanjang PPKM

Salah satunya berkolaborasi dengan PT Grab Teknologi Indonesia untuk mengembangkan usaha mikro melalui teknologi digital yang sudah dilakukan sejak tahun kemarin. “Itu bukti komitmen kami dalam pendampingan onboarding, maka dilakukanlah perjanjian kerjasama pada 2021,” imbuh Sutarmo.

Tak hanya itu, Kementerian Koperasi dan UKM pun terus membagikan dan mengembangkan empat hal penting kepada para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Diantaranya, pemberian literasi digital, mendorong dan membantu solusi untuk menyiapkan kapasitas produksi, mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk, serta membuka akses pasar bagi para pelaku UMKM.

Sutarmo berharap, para pelaku usaha dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat untuk mendukung dan mengaplikasikannya dalam keseharian kegiatan berusaha.

“Kami juga terus menghimbau para pelaku usaha untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi pemerintah, sebagai upaya untuk mendorong tercapainya Herd Immunity nasional, dimana dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia memperoleh vaksinasi,” ungkap Sutarmo.

BACA JUGA : Kolaborasi Grab dan JakLingko Hadirkan Integrasi Transportasi Umum Warga Jakarta

Public Affairs Manager Sumatra Territory PT Grab Teknologi Indonesia Teddy Firman Supardi menambahkan, KemenkopUKM dan Pemprov Sumut menjadi mitra strategis dalam mengembangkan UMKM.

“Kami juga banyak melakukan inisiatif strategi bersama. Terutama membantu penanganan pandemi dan juga mengembalikan kegiatan ekonomi di Sumut. Kita akan terus tingkatkan kolaborasi strategis seperti ini,” kata Teddy.

Menurut Teddy, Grab bukan hanya menjadi platform super-app terkemuka di Asia Tenggara. Grab juga telah bertransformasi menciptakan ekosistem bagi ekonomi digital bagi masyarakat Indonesia. Khususnya, bagi para mitra dan pengguna aplikasi Grab.

 

 

Exit mobile version