Guna mensosialisasikan penggunaan kompor listrik atau induksi, PT PLN (Persero) mengandeng pelaku UMKM makanan di Kota Ambon sebagai bagian dari kampanye serta program electrifying lifestyle.
Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Amos Pasalli menuturkan, pada kesempatan ini, PLN turut berkolaborasi dengan para UMKM di Kota Ambon yang telah menggunakan kompor induksi dan peralatan listrik lainnya untuk kebutuhan usahanya.
“Sehingga kami ingin menunjukkan juga bahwa Ambon telah siap untuk transisi ke gaya hidup baru serba listrik yang tentunya lebih ramah lingkungan, salah satunya yakni penggunaan kompor induksi,” ujar Amos.
BACA JUGA : Tips Memilih Rice Cooker, Jangan Asal Pilih!
Menurut Amos, berdasarkan hasil survei yang dilakukan di lapangan, pengguna kompor induksi di Kota Ambon terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Tercatat mulai Oktober 2021 hingga Maret 2022, terdapat penambahan pengguna kompor induksi sebanyak 400 pengguna di Kota Ambon yang juga mengikuti promo Tambah Daya Nyaman Kompor Induksi. Promo ini pun masih berlangsung hingga 31 Desember 2022 mendatang.
“Angka ini juga didukung dari merchant yang menjual kompor induksi di Ambon yang menyampaikan bahwa masyarakat di Kota Ambon banyak sekali yang membeli kompor induksi ini,” tambah Amos.
Store Leader Informa Maluku, Julham, mengapresiasi gelaran Relief 2022 yang telah melibatkan pihaknya untuk mempromosikan produk-produk elektronik termasuk Kompor Induksi.
BACA JUGA :Usai Mudik Mau Balik ke Jakarta dengan Nyaman, Hindari 6-8 Mei 2022
“Kami ucapkan terima kasih kepada PLN yang terus secara konsisten menyelenggarakan acara seperti ini. Kompor Induksi juga menjadi salah satu barang yang laris diburu oleh masyarakat belakangan ini,” jelasnya.
Salah satu keunggulan kompor induksi selain ramah lingkungan adalah harga yang lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt, hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, terjadi penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan