JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Gaya Hidup Berkelanjutan atau Sustainable: Pengertian dan Cara untuk Menerapkannya

by Penulis Konten
18 July 2023
Gaya Hidup Berkelanjutan atau Sustainable: Pengertian dan Cara untuk Menerapkannya
Share on FacebookShare on Twitter

Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang memperhatikan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan manusia dan kelestarian alam. Gaya hidup ini makin gencar dikenalkan, disebarkan, dan ditularkan, baik oleh pemerintah, komunitas, maupun individu. Semakin hari semakin banyak masyarakat yang menerapkan gaya hidup ini.

Alam yang tak bersahabat, kota yang kumuh, bumi yang makin panas dan sebagainya, membuat masyarakat hidup dipenuhi rasa khawatir. Kualitas hidup dan kesehatan juga terus-menerus terganggu. Karena itu, kesadaran mulai muncul.

Namun, gaya hidup ini tidak akan berdampak banyak jika dilakukan sendiri. Di sisi lain, pentingnya gaya hidup tersebut juga tidak akan segera disadari jika tidak ada yang memulai. Seperti apakah gaya hidup berkelanjutan itu?

Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan

Gaya Hidup Berkelanjutan atau Sustainable: Pengertian dan Cara untuk Menerapkannya

Konsep keberlanjutan muncul pertama kali dalam Brundtland Report, yang juga diberi judul Our Common Future, pada tahun 1987. Laporan yang dibuat oleh beberapa negara anggota PBB ini mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Namun konsep tersebut lebih merujuk ke pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh pemerintah suatu negara.  Sedangkan gaya hidup yang berkelanjutan lebih bersifat individual tapi dilaksanakan oleh banyak anggota masyarakat.

Ada beberapa pengertian tentang gaya hidup berkelanjutan, antara lain:

  1. Dikutip dari laman Young On Top, gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang mengutamakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan kesehatan lingkungan dan keberlanjutan planet bumi.
  2. Masih dari situs yang sama, gaya hidup yang berkelanjutan bertujuan meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan dan sumber daya alam, serta menjaga keberlanjutan ekosistem bumi.

Keseimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber daya alam sudah disebutkan dalam Teori Populasi yang dicetuskan oleh Thomas Malthus pada tahun 1798 dalam artikel yang berjudul An Essay on the Principle of Population. Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan populasi manusia seperti deret ukur, sedangkan pertambahan bahan makanan seperti deret hitung. Dengan kata lain pertumbuhan populasi manusia lebih cepat dari sumber daya alam.

Gaya hidup yang memikirkan keberlanjutan segala aspek kehidupan sebelum melakukan kegiatan adalah cara untuk memberi waktu dan kesempatan pada alam sekitar dalam mengejar ketertinggalannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Implementasinya adalah dengan memperlambat dan memperpanjang siklus konsumsi bahan pangan dan bahan-bahan pendukung kehidupan lainnya.

Cara Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Gaya hidup yang berkelanjutan banyak diunggah di media sosial. Sering kali masyarakat merasa bahwa gaya hidup tersebut terlalu melelahkan, rumit, dan menyusahkan. Namun banyak praktisi yang memberikan kesaksian bahwa rasa enggan tersebut akan hilang setelah mencoba dan merasakan manfaatnya.

Berikut adalah cara menerapkan gaya hidup berkelanjutan yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Gaya Hidup Berkelanjutan atau Sustainable: Pengertian dan Cara untuk Menerapkannya

1. Makan dengan penuh kesadaran

Gaya hidup yang berkelanjutan melahirkan konsep mindful eating. Kebutuhan asupan makanan tiap orang berbeda-beda. Menyediakan, menyimpan, dan mengonsumsi makanan yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh merupakan tindakan yang tepat untuk mencegah makanan terbuang percuma.

Ketika makanan dibuang, di sisi lain dunia ada orang-orang yang kelaparan karena tidak mampu membeli makanan. Makanan dalam jumlah yang cukup untuk semua orang akan membuat harga makanan bisa ditekan sehingga makin banyak orang yang mampu membelinya.

Makan dengan penuh kesadaran juga akan menjauhkan tubuh dari obesitas dan berbagai penyakit seperti diabetes dan jantung. Bagi anak-anak, asupan makanan yang seimbang akan menghindarkan mereka dari kurang gizi dan stunting.

2. Zero Waste

Masalah sampah ini masih terus dicarikan solusi karena makin hari makin memprihatinkan. Tiap ada kendala pengangkutan sampah sehari saja, sampah langsung menggunung di mana-mana. Hal tersebut menunjukkan betapa banyaknya sampah yang bisa dihasilkan masyarakat setiap harinya.

Sampah terbanyak yang dibuang oleh masyarakat adalah makanan dan kemasan plastik. Pembatasan kresek atau plastik telah berhasil dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, tetapi masih jauh dari memadai. Yang belakangan meresahkan selain kresek adalah kemasan minuman, baik dalam bentuk botol maupun gelas di kafe dan outlet minuman.

Baca juga: Zero Waste Lifestyle: Solusi Masalah Sampah di Kota-Kota Besar di Indonesia?

3. Menerapkan 5R terhadap sumber daya alam dan barang-barang

Para penggiat lingkungan memperkenalkan 5R dalam memperlakukan sumber daya alam dan barang-barang, yaitu:

  1. Refuse atau menolak. Masyarakat harus tegas menolak barang yang tidak ramah lingkungan.
  2. Reduce atau mengurangi. Permintaan yang terlalu tinggi akibat pembeliaan barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau bahan makanan yang berlebihan dapat menyebabkan inflasi. Selain itu, tumpukan barang-barang akan memengaruhi kualitas sanitasi di lingkungan sekitar.
  3. Reuse atau menggunakan kembali. Misalnya wadah plastik yang sering digunakan sebagai kemasan makanan beku dari supermarket bisa digunakan kembali sebagai tempat penyimpanan bahan makanan lain.
  4. Recycle atau mendaur ulang. Recycle dan reuse merupakan cara untuk memperpanjang usia barang. Bedanya, dalam daur ulang ada proses untuk mengubah suatu barang yang tidak digunakan menjadi barang lain. Misalnya botol plastik bekas minuman ringan didaur ulang menjadi bunga untuk hiasan meja.
  5. Rot atau membusukkan. Jika suatu benda yang akan digunakan tidak bisa didaur ulang atau digunakan kembali, maka benda itu harus bisa segera dibusukkan atau dihancurkan. Benda-benda yang tidak bisa dihancurkan secara alami akan merusak kualitas tanah sehingga tidak bisa ditanami untuk menghasilkan bahan pangan.

4. Penggunaan energi dengan teknologi terkini

Teknologi terkini membantu pemanfaatan energi dengan hemat dan lebih ramah lingkungan. Contohnya adalah oktan bensin yang makin tinggi, lampu LED (Light Emitting Diode), kendaraan listrik dan sebagainya.

Teknologi terkini sangat mendukung gaya hidup berkelanjutan karena mampu menghemat energi dan mengurangi polusi. Meski masih banyak yang menganggap bahwa kemajuan teknologi membuat semuanya menjadi lebih mahal, tetapi jika dilihat lebih jauh, maka tidak semuanya seperti itu.

Contohnya, lampu LED itu memang harganya lebih mahal, tetapi beberapa kali lebih awet dari lampu biasa sehingga sebenarnya telah terjadi penghematan. Penghematan bisa semakin banyak karena daya yang digunakan oleh lampu LED sangat kecil.

5. Memperhatikan kandungan bahan pada semua benda di sekitar

Kebanyakan orang hanya membaca tanggal kadaluwarsa pada label kemasan atau barang. Namun, tak ada salahnya juga untuk sejenak membaca dan memahami bahan-bahan kandungan pada barang yang akan dibeli. Misalnya bahan yang digunakan untuk membuat wadah bekal makan anak sekolah. Apakah bahannya aman untuk menyimpan makanan dalam waktu lama?

Baca juga: Berkenalan dengan Frugal Living: Gaya Hidup Hemat dan Tetap Bahagia

Demikianlah penjelasan tentang pengertian gaya hidup berkelanjutan secara lengkap dan cara menerapkannya. Penerapan gaya hidup tersebut akan lebih ringan jika sudah menjadi prinsip hidup sehari-hari.

Tags: cara menerapkan gaya hidupgaya hidupHemat Energimindful eatingRamah Lingkunganreduce reuse recyclesustainablesustainable lifestylezero waste
Share446Tweet279
Next Post
Beda Kebab Turki Asli dan Indonesia, serta Resep Praktis untuk Membuatnya Sendiri di Rumah

Beda Kebab Turki Asli dan Indonesia, serta Resep Praktis untuk Membuatnya Sendiri di Rumah

TERKINI

Hari Buku Nasional: Tip supaya Suka Baca Buku Lagi

Hari Buku Nasional: 8 Tip untuk Anak Muda supaya Suka Baca Buku Lagi

17 May 2025
Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand

7 Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand untuk Liburan Tak Terlupakan

16 May 2025
jne marisa

Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman

16 May 2025
Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital

Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital yang Praktis dan Fleksibel

16 May 2025
agar naik kelas, UMKM kuliner mesti memperhatikan standardisasi mutu produknya

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

16 May 2025
Kriteria Makanan yang Halal dan Cara Mengenalinya

Kriteria Makanan yang Halal Menurut Syariat Islam dan Cara Mengenalinya

16 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal