Wisata cave tubing menjadi aktivitas wisata menarik di kalangan wisatawan. Salah satu destinasi wisata cave tubing yang menghadirkan sensasi perjalanan menyusuri aliran sungai bawah tanah sambil menikmati keindahan stalaktit dan stalagmit adalah Goa Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta.
Aktivitas cave tubing hampir mirip dengan rafting. Yang membedakannya adalah, rafting atau arung jeram adalah aktivitas menyusuri aliran sungai yang deras menggunakan perahu, sedangkan cave tubing menyusuri goa menggunakan ban dalam.
Goa Pindul Gunungkidul menjadi spot favorit wisatawan untuk melakukan kedua aktivitas tersebut. Tidak mengherankan banyak wisatawan tertarik berkunjung ke goa ini karena aliran air di sini tenang, sehingga untuk melakukan cave tubing bisa dilakukan baik oleh pemula, bahkan juga aman untuk ibu hamil hingga anak kecil.
Daya Tarik Goa Pindul
Daya tarik utama dari Goa Pindul adalah aliran sungai bawah tanah yang tenang dan berwarna kehijauan. Tempat wisata ini terbentuk secara alami dari proses pelapukan di wilayah kapur. Proses ini berlangsung sangat lama sehingga membentuk sebuah gua dengan tampilan unik dan eksotis.
Goa ini resmi dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 2010. Di dalam Goa Pindul terdapat tiga zona yakni zona terang, zona remang dan juga zona gelap. Wisatawan akan menikmati keindahan goa yang memiliki panjang sekitar 350 meter, lebar hingga 5 meter, jarak permukaan air dengan atap kurang lebih 4 meter, serta kedalaman air sekitar 5-12 meter dalam waktu kurang lebih 45 menit.
Ada sebuah ruangan dengan ukuran agak besar, terletak di tengah gua serta memiliki lubang di atasnya, oleh warga lokal disebut sebagai sumur terbalik. Cahaya matahari yang masuk melalui lubang ini akan memantulkan pendar warna yang indah. Tak hanya itu saja, lubang di atas guna ini sering digunakan sebagai jalan masuk vertikal oleh TIM SAR atau untuk latihan penyelamatan.
Saat menyusuri aliran sungai bawah tanah di Goa Pindul, wisatawan akan menemukan stalaktit yang telah menyatu dengan stalagmit. Penampakannya seperti pilar dengan lebar seukuran lima rentangan tangan orang dewasa.
Tak hanya itu saja, stalaktit di Goa Pindul termasuk terbesar dan menempati peringkat ke-4 di dunia. Ada juga stalaktit putting yang masih aktif dengan tetesan airnya. Keindahan goa ini pun semakin lengkap dengan hadirnya ornamen-ornamen di sepanjang dinding yang menyerupai lukisan abstrak. Menariknya lagi, ada tirai yang tersusun dari tetesan air di dinding goa, lho.
Baca juga: 5 Pantai Gunung Kidul yang Menjadi Surga Snorkeling
Panduan Praktis Menuju Goa Pindul
Lokasi dari Goa Pindul terletak di Desa Gelaran 1, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Goa Pindul ada beberapa rute perjalanan yang bisa ditempuh. Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Menggunakan Kendaraan Pribadi
- Berangkat dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya kurang lebih 40 km. Jadi, waktu tempuh perjalanan kurang lebih satu jam.
- Dari pusat kota, ambil arah menuju Wonosari.
- Belok kiri ke Bundaran Siyono melalui jalan lingkar utara.
- Kemudian belok kiri di perempatan Bejiharjo, dilanjutkan belok kiri lagi ketika bertemu dengan pertigaan jalan Wonosari-Bejiharjo yang menuju jalan raya Pindul.
- Bertemu tugu, kendaraan belok ke kanan.
- Dari situ, wisatawan tinggal mengikuti papan penunjuk jalan yang akan mengarahkan ke wisata Goa Pindul.
2. Menggunakan Kendaraan Umum
Wisatawan yang akan menggunakan transportasi publik, bisa naik bus dari Yogyakarta menuju Terminal Giwangan. Naik bus yang menuju Wonosari, kemudian turun di perempatan Grogol dan lanjutkan perjalanan menggunakan ojek online untuk sampai di tempat wisata.
Wisata Goa Pindul buka setiap hari mulai pukul 07.00-19.00 wib. Untuk harga tiket termasuk sangat terjangkau yakni Rp10.000/orang. Biaya parkir Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Untuk menikmati cave tubing, wisatawan bisa mengambil paket yang disediakan oleh pengelola wisata ini. Mengutip laman resmi Goa Pindul Jogja, harga paket cave tubing Rp40.000/orang untuk wisatawan lokal dan Rp50.000/orang bagi wisatawan mancanegara.
Harga paket tersebut sudah termasuk pemandu wisata, ban, sepatu karet, pelampung, dan head lamp.
Tip Cave Tubing di Goa Pindul
1. Sediakan Bujet
Melakukan perjalanan wisata tentunya harus menyediakan bujet terlebih dulu. Karena ada biaya yang mesti dikeluarkan seperti harga paket cave tubing, akomodasi, makan, hingga kendaraan. Dengan adanya perencanaan keuangan, liburan lebih aman dan tenang.
2. Gunakan Tabir Surya
Tabir surya wajib digunakan ketika melakukan berbagai aktivitas baik indoor dan outdoor. Apalagi untuk aktivitas ini, wisatawan akan kena paparan sinar matahari langsung. Oleh karena itu wajib menggunakan tabir surya di wajah dan tubuh.
3. Menggunakan Topi dan Sunglasses
Poin ini berkaitan dengan tip sebelumnya. Cuaca ekstrem sekarang ini membuat wisatawan wajib melindungi mata dan terik matahari. Selain tabir surya, jangan lupa untuk mengenakan topi dan sunglasses.
Sebaiknya tidak menggunakan topi berwarna putih karena rentan terkena noda. Apalagi ketika menyusuri sungai, tidak menutup kemungkinan akan terkena air yang menetes dari stalaktit atau terkena kotoran kelelawar yang terbang di atap goa.
4. Gunakan Kantong Plastik Khusus untuk Penyimpanan Ponsel
Mengabadikan momen saat menyusuri sungai, pemandangan stalaktit, stalagmit dan cahaya yang muncul di tengah goa tidak boleh terlewatkan. Karena membawa kamera dslr atau mirrorless agak repot, menggunakan ponsel adalah solusi praktis.
Oleh para pemandu, disarankan untuk menyimpan ponsel di dalam kantong plastik khusus ponsel. Ini untuk menghindari ponsel terjatuh di sungai. Apabila tidak membawanya, tidak perlu khawatir karena ada penjual di sekitar basecamp yang menawarkan kantong ponsel seharga Rp15.000/buah.
5. Kenakan Pakaian yang Nyaman dan Bawa Pakaian Ganti
Melakukan cave tubing, wisatawan harus bersiap untuk berbasah-basahan. Karena aktivitasnya akan naik ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua. Untuk itu, disarankan mengenakan kaus dan celana dengan bahan ringan atau yang cocok untuk berenang.
Biasanya di perjalanan menuju titik akhir, wisatawan akan menyebur di sungai yang airnya jernih. Selain mengenakan pakaian yang nyaman, kenakan sandal jepit atau sandal gunung yang aman terkena air. Apabila mengenakan perhiasan atau aksesori, sebaiknya menitipkan di basecamp. Ini untuk menghindari risiko perhiasan tersebut jatuh di sungai.
Untuk mengganti pakaian, ada tersedia kamar mandi dengan fasilitas memadai. Dengan demikian, wisatawan bisa dengan nyaman membersihkan diri di kamar mandi yang ada.
6. Patuhi Larangan ‘Tak Tertulis’
Ada beberapa larangan ‘tak tertulis’ yang wajib dipatuhi oleh wisatawan agar aman selama melakukan cave tubing di Goa Pindul. Di antaranya adalah:
- Hindari menyusuri aliran sungai saat hujan, karena ketika hujan deras biasanya banjir hingga setengah goa.
- Perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh masuk ke goa. Goa ini dianggap sebagai tempat sakral yang dulu pernah disucikan dan digunakan sebagai tempat bertapa oleh nenek moyang.
- Tidak boleh berbicara kotor ataupun berteriak untuk menjaga ketertiban.
- Tidak boleh mengambil dan merusak bebatuan di dalam goa.
- Dilarang membuang sampah sembarangan.
Baca juga: Rute Wisata Jogja Satu Hari: Menjelajahi Tempat-Tempat Menarik dalam Sehari
Cave tubing di Goa Pindul ini sangat menarik untuk dijadikan tujuan liburan bersama keluarga atau teman-teman. Harganya yang relatif terjangkau dan pemandangan alam yang memukau, sangat sayang untuk dilewatkan.