JNEWS – Belakangan, pemerintah mulai mengatur ulang strategi promo gratis ongkir. Lewat Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 8 Tahun 2025, perusahaan kurir kini hanya dapat memberikan diskon ongkir maksimal tiga hari dalam sebulan.
Bukan tanpa alasan. Langkah ini diambil supaya bisnis pengiriman tetap sehat. Potongan yang terlalu sering dikhawatirkan akan membuat perusahaan merugi dan menurunkan kualitas layanan.
Namun, aturan ini tak berlaku buat e-commerce. Kementerian menegaskan bahwa Shopee, Tokopedia, Lazada, dan platform lainnya masih bebas untuk membuat program gratis ongkir.
Jadi, promo dari sisi marketplace tetap jalan seperti biasa. Yang dibatasi hanya diskon ongkir langsung dari jasa kurir, bukan dari si platform tempat jualan.
Sementara itu, riset menunjukkan kalau gratis ongkir masih jadi salah satu alasan utama konsumen belanja online. Bahkan, dalam laporan Parcelmonitor, 91% pembeli rela nambah belanjaannya cuma agar bisa ongkir gratis.
Artinya, promo ini masih sangat efektif buat meningkatkan penjualan dan bikin pembeli balik lagi. Terutama buat UMKM, strategi ini penting untuk bangun loyalitas pelanggan sejak awal.
Namun, bergantung sepenuhnya pada promo ongkir tentu bukan pilihan jangka panjang yang ideal—apalagi ketika aturan makin ketat. UMKM perlu lebih kreatif mencari cara lain untuk tetap menarik pembeli tanpa harus terus-terusan mengandalkan potongan biaya kirim.
Alternatif Promo selain Gratis Ongkir
Dengan aturan baru ini, pelaku UMKM perlu lebih cermat dalam menyusun strategi promosi. Gratis ongkir memang masih bisa dimanfaatkan lewat platform e-commerce, tapi tak bisa lagi sepenuhnya diandalkan.
Supaya tetap kompetitif tanpa mengandalkan potongan ongkir, ada banyak cara lain yang bisa dipakai untuk menarik perhatian dan menjaga pelanggan tetap setia. Berikut beberapa alternatif promosi yang bisa dicoba UMKM sebagai pengganti atau pelengkap program gratis ongkir.
1. Bundling Produk
Bundling bisa jadi cara ampuh untuk tingkatkan nilai transaksi. Misalnya, jual sabun dan scrub dalam satu paket dengan harga lebih hemat. Pelanggan merasa dapat lebih banyak, usaha juga untung karena produk cepat keluar.
Cara ini juga cocok untuk perkenalkan produk baru. Dengan sistem bundel, pelanggan terdorong mencoba barang yang mungkin sebelumnya belum mereka lirik. Cocok juga untuk stok yang mulai menumpuk.
Baca juga: Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Rumahan: Panduan untuk Pemula
2. Diskon Terbatas Waktu
Diskon dalam waktu singkat bisa bikin pelanggan buru-buru ambil keputusan. Misalnya, potongan harga 20% hanya berlaku 2 jam. Efek urgensinya kuat dan bikin orang merasa tak mau ketinggalan.
Teknik ini cocok dipakai saat peluncuran produk atau hari spesial. Bisa juga diulang tiap minggu di jam yang sama biar konsumen terbiasa. Dengan waktu terbatas, penjual juga lebih mudah atur stok.
3. Loyalty Program
Pelanggan yang sudah beli sekali, perlu dorongan untuk balik lagi. Loyalty program bisa bantu dengan sistem poin. Misalnya, tiap pembelian Rp50.000 dapat 1 poin. Setelah kumpul 10 poin, bisa ditukar hadiah kecil atau diskon khusus.
Ini bikin pelanggan merasa dihargai dan lebih setia. Program ini juga bantu usaha tetap punya pembeli tetap.
4. Voucher Potongan Belanja Berikutnya
Daripada kasih diskon di depan, coba beri voucher untuk belanja selanjutnya. Misalnya, belanja sekarang dapat voucher Rp10.000 untuk pesanan berikutnya.
Strategi ini membuat pelanggan punya alasan untuk kembali. Selain itu, bisa bantu jaga arus kas karena potongan tak langsung dirasakan. Voucher juga bisa diberikan dalam bentuk digital, jadi praktis.
5. Promosi di Media Sosial dengan Giveaway
Giveaway masih jadi cara efektif tarik perhatian. Bisa dimulai dari hadiah kecil seperti produk sample atau voucher belanja. Ajak followers ikut dengan syarat sederhana, misalnya repost atau tag teman. Cara ini bisa jangkau calon pembeli baru tanpa biaya besar. Selain itu, juga memperkuat keterlibatan dengan komunitas online. Konsistensi giveaway juga bantu bangun brand awareness.
6. Flash Sale Produk Tertentu
Flash sale bikin momen belanja jadi lebih seru. Pilih produk populer dan kasih potongan besar dalam waktu terbatas. Misalnya, hanya berlaku jam 12 siang sampai 2 sore. Efeknya bisa menarik banyak traffic ke toko dalam waktu singkat. Kalau sering dilakukan, pelanggan bisa nunggu-nunggu momen ini. Pastikan stok cukup biar tidak sampai kecewakan pembeli.
7. Kemas Produk Lebih Menarik
Tampilan produk bisa jadi nilai tambah yang kuat. Misalnya, tambahkan kartu ucapan dengan kata-kata manis, atau pakai kemasan kain yang bisa dipakai ulang. Bonus kecil seperti stiker juga bisa jadi pembeda. Hal-hal seperti ini memang sederhana, tapi bikin pelanggan merasa diperhatikan. Efeknya bisa ke word of mouth karena orang cenderung cerita kalau pengalamannya menyenangkan.
8. Kolaborasi dengan UMKM Lain
Kerja sama dengan usaha lain bisa buka peluang pasar baru. Misalnya, brand kopi berkolaborasi dengan UMKM yang jual kue kering. Produk dikemas bareng dalam satu paket spesial. Pelanggan jadi bisa coba dua produk sekaligus, dan dua brand dapat exposure yang sama.
Kolaborasi seperti ini juga bikin promosi lebih seru dan kreatif. Bisa juga saling bantu pasarkan lewat media sosial masing-masing.
Baca juga: Status WA Promosi Unik Bikin Penasaran Calon Pembeli untuk Online Shop
Gratis ongkir memang masih jadi senjata andalan untuk menarik pembeli, tapi bukan satu-satunya jalan. UMKM tetap bisa tampil menarik di mata konsumen dengan berbagai cara lain yang tak kalah efektif.
Intinya, promosi tak harus melulu soal potong ongkir. Dengan strategi yang tepat, pelanggan tetap datang, usaha pun terus berkembang.