Hadir di Padang, Fabriek Bloc Jadi Rumah Kedua Bagi UMKM

 

Setelah hadir di Jakarta melalui M Bloc dan Pos Bloc, kali ini sebagai bagian dari bisnis M Bloc Group, PT Radar Ruang Riang menghadirkan Fabriek Bloc di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), sebagai ruang kreatif masyarakat dan tempat anak-anak muda nongkrong.

Konsep yang tak jauh berbeda dengan yang ada di M Bloc Space Jakarta pun dibawa ke Fabriek Bloc. Kawasan bekas pabrik yang terbengkalai disulap menjadi ruang kreatif yang sangat atraktif. Belum lagi spot-spot menarik yang sangat instagramable, pas untuk diskusi atau pun hanya sekadar tempat nongkrong anak-anak muda.

Dalam kunjungan kerjanya di Sumbar, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pun menyempatkan diri untuk melihat-lihat dan mengobrol dengan pengelolanya, Jozarki Terunajaya. Menteri Teten juga berdiskusi santai sambil menyeruput kopi khas Provinsi Padang, di tengah rerumputan sintetis khas tempat nongkrong di kawasan utama Fabriek Bloc.

BACA JUGA : Cara Mudah Cek Rekening Penipuan via Online, Begini Langkahnya

Menurut sang empunya, Jozarki Terunajaya, Fabriek Bloc dibangun di atas lahan 13.000 meter persegi. Fabriek Bloc menempati kawasan bekas pabrik seng milik perusahaan Polyguna Nusantara yang dikelola kembali oleh jaringan grup M Bloc. Tujuannya, agar Fabriek ini menjadi wadah bagi generasi muda menuangkan ide kreatifnya.

Fabriek Bloc menjadi lokasi jaringan M Bloc Group pertama yang ada di Sumatra, beralamat di Jalan Prof Dr Hamka KM 9,5, Parupuk Tabing, Kota Padang. Fabriek Bloc menjadi tempat keempat setelah M Bloc Space (Jakarta), Pos Bloc (Jakarta), dan JNM Bloc (Yogyakarta).

“Tak hanya menjadi kekuatan ekonomi kreatif, keberadaan Fabriek Bloc ini juga diharapkan menjadi sirkuit ekonomi bagi UMKM yang kesulitan memasarkan produknya,” kata Jozarki saat berdiskusi dengan MenKopUKM di Fabriek Bloc, Padang, Sumbar, beberapa waktu lalu.

Jozarki melanjutkan, Fabriek Bloc memiliki misi untuk mendistribusikan produk UMKM tidak hanya di daerahnya saja. Misalnya banyak pelaku UMKM di Jakarta berpikir dua atau tiga kali untuk mengirim barangnya ke daerah dengan kendala biaya dan berbagai macamnya. Namun dengan adanya konsep M Bloc, diharapkan bisa menjadi jembatan bagi pemasaran produk UMKM.

UMKM didorong manfaatkan rest area sebagai tempat promosi

“Jadi produk yang ada di Padang bisa dijual di Jambi, di Jakarta bisa dijual di Padang, Yogyakarta, maupun di Jawa Barat bisa dijual di berbagai jaringan M Bloc Group yang ada, sebaliknya juga begitu,” katanya.

Menteri Teten pun menyambut baik hal tersebut. Apa yang dilakukan Fabriek Bloc bisa memperbaiki supply chain produk UMKM. Pada prinsipnya kata Menteri Teten, melihat bahwa bangunan-bangunan tua itu sangat menarik untuk dilestarikan.

“Sayang kalau itu berubah fungsi jadi yang lain, yang mungkin punya ide untuk bagi teman-teman di berbagai daerah, kalau punya tempat yang menarik seperti gudang yang tidak terpakai maupun gedung-gedung tua, jangan dibongkar tapi berkolaborasi dengan M Bloc disulap menjadi Rumah UMKM,” kata Menteri Teten.

Menurutnya, M Bloc Group cukup berhasil membangun satu ekosistem untuk UMKM, bahkan mampu meningkatkan produk UMKM menjadi lebih berkelas. Di mana kemasan produk UMKM juga dibuat semenarik mungkin. “Sehingga membuat produk UMKM jadi bergengsi. Orang nggak perlu lagi gengsi untuk belanja produk UMKM,” katanya.

BACA JUGA : Berbagi Strategi Bisnis UMKM di JNE Ngajak Online

Tak hanya itu kata MenKopUKM, Fabriek Bloc yang dibangun menjadi ruang terbuka juga menjadi tempat interaksi berbagai kalangan di sini. Sehingga bisa memunculkan ide-ide kreatif dan mampu berkolaborasi, menciptakan produk-produk yang kreatif serta inovatif.

Ia kembali menegaskan, pemerintah sangat menyambut ide-ide kreatif seperti ini. Dalam kesempatan tersebut, kata Menteri Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi untuk melakukan empowering produk UMKM yang ada di daerah-daerah di mana M Bloc Group dibangun, sehingga bisa didistribusikan dengan baik.

“Distribusi sampai ke daerah-daerah lain seperti di luar Sumatra atau Jawa. Bagaimana agar betul-betul bisa membangun suatu sistem subjek yang dibutuhkan UMKM logistik yang terus diselaraskan,” kata Menteri Teten.

Exit mobile version