10 Tradisi Unik Perayaan Hari Kartini di Indonesia Setiap Tahun

JNEWS – Setiap tanggal 21 April, suasana jadi berbeda di banyak tempat. Dari sekolah, kantor, sampai lingkungan RT, semua sibuk memperingati Hari Kartini dengan cara masing-masing.

Sosok Kartini memang punya tempat istimewa dalam sejarah Indonesia, terutama soal perjuangannya untuk pendidikan dan hak perempuan. Tapi yang bikin momen ini terasa spesial bukan cuma karena sejarahnya, melainkan juga karena tradisi-tradisi unik yang terus dilestarikan dari tahun ke tahun.

Tradisi Hari Kartini di Indonesia

Perayaan Hari Kartini di berbagai daerah bisa tampil beda, tapi tetap punya semangat yang sama. Ada yang penuh tawa, ada juga yang khidmat. Bahkan kadang, hal-hal kecil yang dilakukan di lingkungan sekitar justru jadi kenangan paling berkesan.

Tradisi ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi cerminan dari semangat Kartini yang masih hidup sampai sekarang. Apa saja tradisi Hari Kartini yang selalu dilakukan di peringatan setiap tahunnya? Berikut beberapa di antaranya.

1. Lomba Busana ala Kartini

Setiap tanggal 21 April, sekolah-sekolah dari TK sampai SMA ramai dengan anak-anak yang berdandan ala Kartini. Para siswi memakai kebaya, lengkap dengan sanggul. Sementara siswa laki-laki biasanya mengenakan beskap.

Di beberapa tempat, acara ini juga dilombakan. Mereka berjalan di atas panggung kecil, dinilai dari penampilan, gaya berjalan, sampai cara memperkenalkan diri. Suasananya selalu meriah dan penuh warna.

Baca juga: 9 Ragam Baju Adat Jawa yang Harus Diketahui

2. Upacara dan Pembacaan Pidato Kartini

Banyak instansi dan sekolah mengadakan upacara bendera khusus untuk memperingati Hari Kartini. Setelah lagu “Ibu Kita Kartini” dinyanyikan bersama, biasanya ada sesi pembacaan surat-surat Kartini atau pidato yang mengangkat semangat perjuangannya.

Isinya bermacam-macam, dari soal pendidikan perempuan zaman dulu sampai harapan untuk generasi sekarang. Ini jadi momen refleksi sekaligus belajar sejarah dengan cara yang lebih hidup.

 

3. Lomba Memasak dan Merias

Di lingkungan RT atau kantor, Hari Kartini sering dirayakan dengan lomba masak dan lomba merias wajah. Bukan cuma ajang adu keterampilan, tapi juga jadi ajang kumpul seru ibu-ibu.

Kadang, yang masak justru para bapak-bapak atau anak-anak laki-laki—membalik peran sejenak sebagai bentuk dukungan pada kesetaraan. Hasil masakan lalu dinilai dari rasa, penyajian, dan kreativitas. Suasananya santai, tapi tetap kompetitif.

4. Pementasan Drama atau Teater Kartini

Beberapa sekolah menyiapkan pentas seni kecil yang menceritakan kisah hidup Kartini. Ada yang tampil dalam bentuk drama panggung, ada juga yang membaca puisi dan narasi perjuangan Kartini. Anak-anak terlibat sebagai aktor dan narator.

Cerita yang dibawakan biasanya menggambarkan betapa sulitnya perempuan mengakses pendidikan pada masa itu. Tapi dibalut dalam format hiburan yang ringan dan menyentuh.

5. Ziarah ke Makam Kartini

Di Jepara, tempat kelahiran R.A. Kartini, tradisi ziarah ke makam beliau masih dilestarikan. Dikutip dari website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, makam Kartini berada di Bulu, Kec. Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Warga, pelajar, dan pejabat daerah datang bersama-sama untuk mendoakan dan mengenang jasanya. Biasanya juga disertai tabur bunga dan pembacaan doa bersama.

Kegiatan ini memberi makna mendalam, karena dilakukan di tempat Kartini dimakamkan. Bukan hanya seremonial, tapi benar-benar bentuk penghormatan langsung.

6. Lomba Menulis atau Membaca Puisi

Anak-anak sekolah diajak menuangkan pikiran lewat tulisan. Ada lomba menulis esai, cerpen, atau puisi bertema Kartini, perempuan, dan semangat perubahan. Mereka yang suka tampil bisa ikut lomba baca puisi.

Aktivitas ini mendorong pelajar lebih memahami perjuangan perempuan, bukan cuma dari sisi sejarah, tapi juga dari sudut pandang pribadi. Banyak karya yang isinya reflektif, menyentuh, dan jujur.

7. Talkshow dan Seminar Perempuan

Kampus, komunitas, atau lembaga swadaya masyarakat sering menggelar talkshow atau seminar khusus memperingati Hari Kartini. Tema yang dibahas mulai dari pemberdayaan perempuan, isu kesetaraan, sampai tantangan perempuan masa kini di dunia kerja. Narasumbernya bisa dari kalangan aktivis, pengusaha perempuan, hingga tokoh masyarakat. Acara ini memberi ruang diskusi dan edukasi yang relevan dengan kondisi sekarang.

8. Pawai Kartini

Beberapa kota rutin mengadakan pawai budaya saat Hari Kartini. Pesertanya anak-anak dari berbagai sekolah, berjalan keliling kota atau area tertentu. Mereka mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, membawa poster Kartini, atau properti bertema perempuan hebat.

Pawai ini jadi ajang edukasi sekaligus hiburan. Banyak orang tua ikut mendampingi dan mendokumentasikan, bikin suasana makin meriah.

9. Lomba Keterampilan Tradisional

Perayaan Hari Kartini juga sering diisi dengan lomba keterampilan seperti menjahit, membatik, merangkai bunga, hingga menari tradisional. Aktivitas ini dirancang untuk menghargai peran perempuan dalam melestarikan budaya.

Di beberapa tempat, anak-anak diajarkan membatik atau membuat kerajinan tangan sederhana. Kegiatan ini menumbuhkan rasa bangga pada warisan budaya dan menunjukkan bahwa keterampilan perempuan adalah kekuatan.

10. Penghargaan untuk Perempuan Inspiratif

Beberapa daerah memberikan penghargaan khusus untuk perempuan yang dinilai berjasa di bidangnya. Misalnya guru yang aktif di pelosok, pengusaha kecil yang memberdayakan tetangganya, atau tenaga kesehatan perempuan yang gigih membantu masyarakat.

Penghargaan ini bukan cuma simbolis. Tapi juga bentuk apresiasi yang bisa memberi inspirasi buat banyak orang. Perempuan biasa dengan kontribusi luar biasa.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Budaya dan Tradisi Masyarakat Adat di Kalimantan Utara

Hari Kartini bukan cuma soal mengenang sosok pejuang emansipasi perempuan, tapi juga tentang bagaimana semangatnya terus hidup lewat berbagai cara. Tradisi yang berkembang di masyarakat jadi bukti kalau nilai-nilai perjuangannya masih relevan dan menyentuh kehidupan sehari-hari.

Meski bentuk perayaannya berbeda-beda, semuanya punya tujuan yang sama—menghargai peran perempuan dan memperkuat rasa bangga akan sejarah. Selama semangat itu terus dijaga, Hari Kartini akan selalu punya tempat istimewa di hati banyak orang.

Exit mobile version