Hasil Survei Vesta : Verifikasi dan Otentikasi Jadi Masalah Pembayaran

ilustrasi gambar memilih jasa kirim krusial dalam bisnis online

Vesta merilis hasil survei “Vesta Online Payment Sentiments”, dengan jumlah responden 4.300 dari Singapura, Indonesia dan Filipina. Survei tersebut menjelaskan keamanan dan kelancaran transaksi menjadi prioritas.

Menurut Vesta Asia Pasifik General Manager Shabab Muhaddes, negara dengan pertumbuhan e-commerce dan m-commerce yang pesat seperti Singapura, Malaysia dan Filipa rentan terhadap penipuan. Survei Vesta mengungkapkan bahwa keselamatan dan keamanan transaksi tetap menjadi perhatian utama di kalangan pelanggan.

Namun, saat ini pelanggan merasakan rumitnya pembayaran seperti pada saat verifikasi dan otentikasi transaksi. Selain itu, survei juga menunjukkan harapan dari para pedagang untuk mendapatkan solusi keamanan pembayaran yang dapat membantu memaksimalkan pendapatan mereka.

BACA JUGA : Tips Mencegah Ancaman Phishing Bagi Bisnis UKM

“Secara keseluruhan, hasil survei ini memberikan gambaran jelas atas kebutuhan mendesak untuk solusi canggih yang mampu memberikan pengalaman pembayaran frictionless, sekaligus melindungi pelanggan dan pedagang dari penipuan,” jelas Shahab.

Pengalaman pembayaran yang mudah atau frictionless payment dapat membantu membangun preferensi terhadap merek, meningkatkan pendapatan, dan lebih banyak keuntungan lainnya

Sebanyak 47% responden mengaku telah mengalami masalah pembayaran dalam kurun 12 bulan terakhir. Sedangkan untuk metode pembayaran, proses verifikasi dan otentikasi menjadi masalah utama bagi 22 persen responden.

Proses pembayaran yang rumit dapat membuat frustasi pelanggan yang terbiasa berbelanja online. Survei tersebut juga membuktikan pelanggan tak segan pindah saluran belanja online yang lebih mudah.

Hampir enam dari 10 atau sebanyak 57% pembeli online di Singapura, Indonesia, dan Filipina akan berhenti berbelanja di situs eCommerce jika mereka mengalami masalah saat melakukan transaksi.

Masalah pembayaran juga menjadi potensi kerugian pelaku bisnis, karena pelanggan tak segan-segan untuk berbagi pengalaman buruknya ke orang terdekat. Apalagi saat ini masyarakat yang paham teknologi akan melihat ulasan positif terlebih dulu dari sebuah e-commerce. Sebanyak 69 persen menjawab alasan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman transaksi yang buruk akan secara langsung mempengaruhi kinerja bisnis pedagang dalam industri eCommerce yang kompetitif.

BACA JUGA : Digitalisasi UMKM Digadang Mampu Hemat Biaya Ekspor

Asia Tenggara adalah pasar dompet digital dengan pertumbuhan tercepat secara global. Indonesia dan Filipina menunjukkan keberlanjutan pertumbuhan hypergrowth pada moda pembayaran mobile dalam lima tahun ke depan.

Enam dari 10 (60%) responden di kedua negara ini menunjukkan bahwa mereka lebih menyukai melakukan pembayaran menggunakan e-wallet. Namun, satu dari 10 (11%) responden dari kedua negara tersebut pernah mengalami gagal transaksi tanpa alasan yang jelas, sehingga mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi para pedagang.

Selain itu, satu dari lima (20%) responden mengalami payment friction dimana responden melalui berbagai proses verifikasi dan otentikasi untuk menyelesaikan transaksi.

Melalui survey ini, Vesta juga menemukan tiga dari lima (57%) pembeli online di Indonesia berbagi akun eCommerce dengan teman atau keluarga mereka. Sehingga menempatkan mereka pada posisi yang sangat beresiko untuk mengalami kejadian penipuan, seperti pengambilalihan akun.

Hal ini sangat memprihatinkan mengingat Indonesia merupakan pasar eCommerce terbesar di Asia Tenggara, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi $83 miliar di tahun 2025. Di Asia Tenggara saja, satu dari tiga orang telah mengalami penipuan online tahun lalu, sebanyak 71% mengalami kejadian pencurian identitas, 66% dari aktivitas phishing atau pencurian data dan 63% dari penipuan akun.

BACA JUGA : Geser UMKM Menuju Digitaliasi, Grab Resmikan Tech Center di Indonesia

“Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan. Walaupun, banyak konsumen telah menunjukkan minat untuk menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran, masih ada sebagian konsumen yang merasa enggan,” kata Vesta Indonesia Country Director Oemar Ahmad.

Memerangi penipuan online adalah kegiatan yang rumit dan mahal. Itulah sebabnya sangat penting bagi eCommerce untuk memanfaatkan solusi mutakhir yang didukung oleh machine-learning agar dapat menawarkan perlindungan dari kasus penipuan. Serta platform jaminan transaksi sehingga dapat memberikan pengalaman transaksi yang aman dan lancar bagi konsumen.

 

Exit mobile version