Hati-Hati saat Ganti Oli Sendiri, Pastikan Takaran Volumenya Pas

Isi ulang oli mesin mobil

Ilustrasi isi ulang oli mesin mobil

Mempunyai kendaraan yang diidamkan sejak lama, pastinya membuat kita tak ingin sembarang dalam merawat. Satu hal yang paling mendasar dalam perawatan kendaraan adalah mengganti oli secara rutin.

Nah, kalau kamu ingin mengganti pelumas sendiri, pastikan melakukannya dengan cara yang benar. Sebab, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengganti pelumas agar kendaraan tetap prima.

Baca juga: 6 Cara Lindungi Data Pribadi Saat Melakukan Transaksi Digital

Hal pertama adalah volume pelumas yang tidak boleh atau kurang. Karena bila takaran oli tidak pas bisa membawa dampak pada mesin kendaranaan. Bila volume oli terlalu banyak dapat membuat performa turun. Tarikan, terutama pada putaran tinggi terasa berat. Padahal pedal gas sudah diinjak penuh.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengungkapkan bahwa pelumas yang berlebih akan menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai “Churning”, dimana mesin harus bekerja lebih keras untuk menembus oli yang berlebih, efeknya seringkali muncul gelembung udara.

“Dengan gelembung udara yang ada pada oli, maka kemampuan oli untuk melumasi komponen mesin jadi berkurang. Termasuk kinerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas ke jantung mekanis mobil,” ungkap Brahma Putra Mahayana dalam keterangan resminya.

Baca juga: Selain Jual Produk Halal, Platform Belanja Ini Punya Jadwal Salat dan Alquran Digital

Namun begitu, bila volume pelumas itu kurang atau tidak tepat dengan sesuai instruksi, akan menimbulkan kerusakan pada mesin lebih besar. Mesin jadi lebih cepat panas. Kemampuan oli melumasi material di mesin tidak maksimal dan menimbulkan keausan.

“Jika kurang oli, maka lebih fatal karena suara mesin akan terdengar kasar akibat gesekan antar komponen. Suhu pelumas pun akan semakin panas dan menyebabkan oksidasi karena hasil pembakaran dalam mesin mengkontaminasi pelumas dan memicu oksidasi lebih cepat,” kata dia.

Menurut Brahma, bila dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka akan membentuk sludge (lumpur) yang bisa menyebabkan keausan pada metal. Bahkan, bisa menyebabkan engine jammed alias mogok.

Bila terpaksa harus mengganti oli secara mandiri, Brahma menyarankan untuk melihat patokan volume pelumas melalui dipstick. Pastikan tidak melebihi huruf F (full). Tambahkan pelumas bila levelnya berada di antara huruf E (empty) dan F hingga mendekati huruf F.

Baca juga: Cerita Kurir yang Jadi Saksi Perjalanan JNE Pangkal Pinang, Bangka

“Biasakan mengecek dipstick pelumas mesin setiap minggu secara berkala atau setelah melakukan perjalanan jauh. Demi menghindari kerusakan serta mesin menjadi lebih awet,” jelas dia.

Di samping itu, lanjut Brahma, pemilik mobil juga wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli oli mesin yang sesuai spesifikasi kendaraan. Kemudian, pastikan pula memilih pelumas berkualitas seperti produk pelumas lansiran PT Pertamina Lubricants (PTPL).

“Produk pelumas Pertamina dilengkapi dengan formulasi Nano Guard Technology. Yaitu teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit,” tutup Brahma.

Exit mobile version