Heboh Gempa di Cianjur M 5,6, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

gempa di cianjur

Masyarakat di sekitaran wilayah DKI Jakarta pada siang ini dikejutkan dengan guncangan gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun menginformasikan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 Skala Richter.

#Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS,107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG,” cuit akun Twitter @infoBMKG.

Seperti yang disampaikan lewat akun Twitter tadi, disimpulkan bahwa gempa bumi terjadi sekitar pukul 13:21 WIB siang tadi. Titik gempa sendiri berada di 6.84 LS dan 107.05 BT atau dengan kata lain berada di 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan kedalaman 10 km.

Baca Juga: JNE Serahkan Donasi Untuk Bencana Erupsi Gunung Semeru

Meski masyarakat dibuat kaget dengan gempa yang titik pusatnya di Cianjur tersebut, BMKG mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik karena gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kehebohan juga merambat ke dunia maya, misalnya di media sosial Twitter. Berdasarkan pantauan JNEWS, peristiwa gempa ini langsung jadi buah bibir netizen dan percakapannya melejit menjadi trending topic di Twitter dengan hashtag #gempa.

Gempa kerasa sampai Purwakarta, ya Allah mana anak sedang dirawat di RS. Mudah-mudahan aman #Gempa,” cuit akun @FahmiRestu7.

Lg fokus kerjain kerjaan, tb tb goyang dan lgsg keluar rumah tidak ketinggalan hp yg paling utama dibawa #Gempa,” timpal akun @tiarahrnnt.

Gempa sendiri tidak hanya terjadi di sekitaran Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sehari sebelumnya, pada Minggu malam pukul 21:49 WITA telah terjadi gempa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan magnitudo 5,5 Skala Richter. Gempat tersebut menimbulkan dampak dan kerugian yang cukup besar.

Tercatat ada tiga rumah yang terdampak, dengan dua di antaranya rata dengan tanah. Tiga rumah yang terdampak gempa itu berada di dua desa yang berada di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang.

“Informasi awal ada dua keluarga di Desa Retraen. Sementara informasi kedua, ada 1 keluarga di Desa Sahraen. Kedua rumah di Desa Retraen rata tanah,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang Frans Wewo mengutip dari detikcom.

Exit mobile version