Hey, Youtuber Pemula! Hindari 5 Hal Ini saat Ngonten

Samsung Galaxy A02s

Profesi Youtuber menjadi aspirasi generasi muda yang melek teknologi saat ini. Riset yang dilakukan Hootsuite dan We Are Social awal tahun ini, pengguna internet berusia 16 – 24 tahun banyak menghabiskan waktunya menonton video online.

Sedangkan survey First Choice terhadap 1.000 anak di rentang usia 6 – 17 tahun, sebanyak 34,2 persen ingin menjadi Youtuber. Di posisi kedua dengan hasil 18,10 persen anak ingin menjadi blogger dan vlogger.

Tak heran jika Youtube kemudian menjadi wadah berkreativitas. Sekaligus menjadi platform acuan untuk mendapatkan penghasilan. Tapi perlu diingat, menjadi kreator Youtube tidak hanya upload video lalu mendapat penghasilan fantastis. Diperlukan komitmen, kreativitas dan kerja keras untuk itu.

Samsung Elekctronics Indonesia belum lama ini meluncurkan program Be A Galaxy Creator. Program ini bagian dari kampanye Tetap Semangat Indonesia. Bertujuan membimbing peserta terpilih menapaki langkah awal menjadi seorang content creator profesional.

BACA JUGA : Ini Lima Cara “Memaksa” Anak Melihat Konten Positif di Internet

Melalui program ini, Youtuber dan Tech Reviewer profesional seperti Edho Zell dan Deddy Irvan memberi beberapa tips untuk menjadi konten kreator profesional. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari untuk menjadi Youtuber.

1. Ingin sesuatu yang instan

Berkreasi apa pun, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar hasilnya maksimal. Bikin konten di YouTube pun sama. Banyak yang harus diperhatikan mulai dari visual, audio, pemilihan topik sampai ke penyampaian isi konten itu sendiri. Jika berharap hasil yang instan dari proses yang setengah-setengah, hasilnya pun tidak akan maksimal.

Fokus dan nikmati setiap proses, jangan tergoda untuk menempuh jalan pintas seperti membeli subscribers, followers, dan like. Sebab secara jangka panjang justru nantinya akan membuat audiens berkurang drastis

2. Tidak memikirkan target audiens

Tentukan target audiens dari kontenmu. Hal mendasar ini seringkali terlewatkan oleh YouTuber pemula. Untuk bisa menyatukan apa yang content creator inginkan dan apa yang audiens butuhkan tidak mudah dan butuh waktu. Konten kreator harus terus mengikuti tren dan mempelajari audiens, sebelum menawarkan konten untuk mereka.

3. Tidak membuat perencanaan konten

Jika gagal dalam membuat perencanaan, maka sama saja dengan merencanakan kegagalan. Pembuatan rencana konten adalah salah satu langkah yang tidak boleh dilewatkan.

Tanpa perencanaan, akan sulit menentukan tujuan akhir dan menyusun konten yang runut untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Yaitu mendapatkan audiens baru dan membuat audiens lama tetap setia menonton konten yang dihasilkan.

Secara singkat, content planning adalah rencana pengembangan konten untuk mencapai tujuan akhir. Mulai dari penentuan konten seperti apa yang ingin dibuat, di platform mana, dan kapan konten tersebut akan diunggah.

BACA JUGA : Cara Arief Muhammad Membagi Waktu Sebagai Content Creator dan Pebisnis

4. Tidak kenal algoritma

Algoritma YouTube mengatur bagaimana sebuah video bisa muncul di halaman awal, halaman rekomendasi, atau hasil pencarian pengunjung. Semakin banyak video muncul, semakin besar kemungkinan mendapatkan viewers yang besar.

YouTuber pemula umumnya tidak memikirkan hal ini dalam membuat konten. Sehingga video yang diunggah kurang sesuai dengan algoritma YouTube. Akibatnya penonton sedikit dan akhirnya mempengaruhi motivasi Youtuber pemula. Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar algoritma YouTube untuk meningkatkan impresi dan views dari konten yang dibuat

5. Terlalu fokus pada visual konten yang dibuat

Bagaimana agar konten nyaman dilihat penonton memang penting, Namun hal-hal lain seperti kualitas audio dan intensitas mengunggah konten juga tidak boleh dianggap remeh.

Sebagai YouTuber pemula, semakin sering mengunggah konten sesuai dengan algoritma YouTube, makin besar peluang channel-mu dikunjungi dan videomu ditonton oleh banyak orang. Selain itu, jangan beranggapan bahwa memulai karir sebagai content creator harus mengandalkan perangkat kamera yang mahal supaya hasilnya bagus. Dengan smartphone seperti Samsung Galaxy A02s dengan fitur-fitur yang mumpuni bisa jadi perangkat pilihan.

Nah, jadi sudah siap untuk menjadi Youtuber?

BACA JUGA : Tips Kurangi Tagihan Listrik Karena AC, Jangan Abaikan Hal Ini

Exit mobile version