Hikayat Kantor Pusat JNE di Jalan Tomang 11 (bagian 2)

Dewan Direksi JNE, melakukan toping off pembangunan gedung Tomang 11.

JNEWS – Setelah pindah kantor ke Tomang 3 dari Gedung Gelael, Slipi, JNE tumbuh pesat. Bahkan mampu mengarungi badai krismon dan peristiwa Reformasi 1998 tanpa mem-PHK satu karyawan pun. Malah sebaliknya, demi membuka lapangan pekerjaan, JNE mulai membuka kantor-kantor cabang dan waralaba mitra keagenan untuk masyarakat luas.

Tahun demi tahun berlalu. JNE terus mendapat kepercayaan dari customer baik untuk kiriman internasional maupun domestik. Kiriman semakin meningkat, karyawan pun semakin banyak. Kantor Tomang 3 sudah tidak memadai lagi, maka JNE kembali menyewa gedung yang ada di Jalan Tomang Raya No. 11 atau biasa dikenal Tomang 11.

Di tengah jalan, tepatnya pada 2004, keputusan besar dilakukan JNE. Pemilik gedung Tomang 11 kala itu mengabarkan bahwa gedung yang tengah disewa JNE tersebut tidak akan disewakan lagi namun akan dijual. Harganya cukup mahal kala itu berkisar belasan milyar rupiah. Sebuah nilai yang cukup besar saat itu.

Proses pembangunan Gedung Tomang 11 dan Tomang 9 di tahun 2012.

Para petinggi JNE dibuat pusing tujuh keliling, maklum setahun sebelumnya baru saja membeli gedung JNE yang ada di Jalan S. Parman. Sebuah pilihan sulit, dari mana sumber pembiayaan? “JNE harus punya ikon, kalau masyarakat mengenal TIKI ada di Raden Saleh, Cikini, maka masyarakat harus mengenal JNE ada di Tomang,” ujar salah seorang karyawan JNE yang sudah pensiun kepada JNEWS yang kala itu mengetahui seluk beluk proses pembelian gedung.

Baca juga: Kisah Nenah Satrianah, Tiga Dekade Jadi Sekretaris Direksi JNE

Keputusan bulat akhirnya dibuat: JNE harus membeli gedung Tomang 11 tersebut! Tak ada jalan lain, manajemen menggandeng pihak perbankan sebagai sumber pembiayaan pembelian. Walau harus mengencangkan ikat pinggang, tapi di satu sisi ada kebanggaan tersendiri karena JNE kembali memiliki aset yang sangat berharga.

Akhirnya gedung Tomang 11 pun terbeli yang diikuti pembelian gedung Tomang 9 dan beberapa tahun kemudian dilakukan pembangunan ulang total. Pertanyaannya, kalau gedung JNE S. Parman dan Tomang 11 dan Tomang 9 sudah dibeli, kenapa sampai sekarang JNE Tomang 3 belum dimiliki JNE dan masih terus menyewa? Jawabannya sederhana, walau sudah beberapa kali JNE mengajukan penawaran, namun hingga sekarang pemilik gedung Tomang 3 tidak ingin menjualnya, berbeda kasus dengan pemilik gedung Tomang 11. (Bersambung).

Exit mobile version