JNE memberi kebebasan bagi para karyawannya untuk menyalurkan hobi sesuai yang disukainya dengan membentuk komunitas internal sesama karyawan. Baik itu di bidang seni, musik maupun olah raga. Salah satu komunitas yang ada di JNE dan sudah lama terbentuk adalah komunitas ‘JNE Archery Club’.
Komunitas yang didirikan oleh beberapa karyawan JNE yang menyukai olah raga memanah ini terbentuk pada 22 April 2017 silam. “Banyak manfaat dan tujuan dibentuk komunitas olah raga memanah ini”, terang Ade Darmawan yang menjabat Sekjen JNE Archery Club.
Baca juga : Hobi Berpetualang Ke Alam Bebas dengan Bergabung Bersama KPA JNE
“Selain sebagai sarana untuk menyalurkan hobi bagi karyawan JNE yang suka memanah, juga menjaga kesehatan dan kebugaran serta menjalin tali silaturahmi antar karyawan”, tambah Ade saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (5/6/2021).
Laki-laki yang sehari-hari bertugas di Risk Management Department ini mengungkapkan bahwa sampai sekarang untuk di JNE Pusat sudah ada 34 anggota yang sebelum pandemi sering melakukan latihan rutin bersama. Namun, karena pandemi kegiatan sementara di-hold terlebih dahulu.
“Sebenarnya sudah banyak rencana kegiatan seperti latihan rutin, latihan tanding dengan club panahan lain, ikut turnamen maupun kegiatan amal kemanusiaan. Hanya saja semua ter-pending karena masih pandemi dan banyak anggota yang WFH,” jelas Ade.
Baca juga : JNE – Media Group, Kembali Distribusikan Bantuan Korban Bencana NTT
Menurut Ade, ada kepuasan tersendiri bila sedang berolah raga memanah. “Saat anak panah melesat dan bisa mencapai target atas sasaran yang kita bidik, itu luar biasa senangnya. Dengan panahan ini kita juga bisa melatih fokus, sebab kita harus fokus saat memanah agar anak panah melesat sempurna kecepatannya dan mengenai target. Dengan melatih fokus, maka itu juga bisa terbawa di saat kita bekerja sehari-hari,” beber Ade.
Selain kebugaran dan melatih konsentrasi atau fokus, lanjut Ade, ada nilai spiritual dalam hobi memanah ini. “Spirit olah raga memanah ini kan bisa mendekatkan diri kepada ajaran Nabi Muhammad, karena dulu nabi dan para sahabatnya juga menyukai olah raga memanah”, lanjutnya.
Ade juga mengatakan bahwa selain itu ada juga nilai yang sesuai dengan pekerjaan sehari-hari di mana berlatih dengan gigih dalam mencapai target dan ketenangan dalam melakukan setiap tindakan akan tertanam dalam hati serta fikiran.
Baca juga : Ksatria dan Srikandi JNE Medan Sukses Gelar Program Pesantren Express
Berkat latihan intensif yang dilakukan, komunitas ini sudah melahirkan pemanah-pemanah handal yang membanggakan. “Salah satu anggota komunitas kita pernah mengukir prestasi di beberapa turnamen seperti ‘Segar Tournamen’ yang diadakan di Ciledug dengan meraih peringkat 3″, ungkap Ade.
Ade pun menambahkan bahwa anggota club archery JNE juga pernah berprestasi dengan masuk di peringkat 16 besar dalam turnamen ‘Binus Championship 2018’. “Selain itu juga masuk 8 besar turnamen ‘Sumarecon Championship 2019’”, jelasnya.
Baginya, hal ini tentu sebagai pelecut anggota lain untuk nanti setelah pandemi berakhir, kembali berlatih dengan lebih giat lagi. ” Tentunya agar bisa terus mengasah kemampuan archery masing-masing menjadi lebih baik lagi dan mengharumkan nama komunitas serta nama JNE,” jelas Ade.
Bagi Ksatria dan Srikandi yang ingin bergabung dengan komunitas JNE Archery Club, bila tidak memiliki alat panahan tidak perlu khawatir karena saat latihan disediakan oleh pelatih. “Meskipun demikian, kami tetap pengupayakan agar para anggota nantinya dapat memiliki alat sendiri karena setting-an alat disesuaikan kebutuhan masing masing pemanah,” tutupnya. *
Baca juga : Serunya Hobi Fotografi sekaligus Kegiatan Sosial di Komunitas Tusteljne