Konten yang Menjual: Ide Postingan Instagram untuk UMKM

JNEWS – Ide postingan Instagram untuk UMKM lebih beragam sejak diperkenalkannya fitur reel. Jika dahulu konten Instagram didominasi foto-foto yang dibuat sebagus mungkin mirip iklan profesional di media massa, sekarang pemilik usaha lebih bebas berekspresi. Fokus konten juga tidak melulu pada produk yang ditawarkan. Bisa saja produk tersebut hanya bertindak sebagai latar belakang atau properti dari konten tersebut.

Dikutip dari laman Telkom University, Instagram cocok untuk bisnis yang dapat memanfaatkan konten visual seperti foto atau video. Konten-konten tersebut efektif untuk usaha fashion, makanan hingga produk gaya hidup. Agar hasil penerapan ide postingan Instagram terukur, disarankan untuk memanfaatkan statistik dari platform, survei pelanggan, KPI (Key Performance Indicators) hingga A/B Testing.

Ide Postingan Instagram yang Menjual untuk UMKM

Kebanyakan usaha UMKM belum memiliki tim media sosial. Ide postingan Instagram lebih banyak datang dari pemilik usaha sendiri. Sedangkan eksekusinya ada yang sudah dibantu oleh staf. Karena itu, UMKM cukup menggunakan konsep yang sederhana, tetapi harus menarik perhatian.

Berikut adalah beberapa ide postingan Instagram yang menjual, yang dapat dicoba oleh para pemilik usaha UMKM.

Cara Menemukan Font Tersembunyi di Instagram

1. Foto atau Video Estetik

Foto atau video yang estetik tetap menarik perhatian. Hanya saja perlu usaha lebih karena dibutuhkan keterampilan fotografi, videografi, dan editing. Keterampilan tersebut dapat dipelajari secara gratis di media sosial atau bergabung dengan komunitas.

Contohnya video tentang coffee shop imut dengan konsep sinema yang syahdu akan menghasilkan banyak respons. Sedangkan untuk tren foto sekarang banyak menggunakan latar yang beragam, tidak lagi dalam photobox yang statis.

Baca juga: 135 Ide dan Tip Memilih Nama Instagram yang Bagus untuk Bisnis Kecil

2. Tutorial Produk

Meski dalam kemasan produk sudah ada panduan atau buku petunjuk, tutorial tetap dicari konsumen. Tutorial dalam bentuk video memudahkan konsumen menggunakan produk tersebut. Tutorial ini tidak hanya bermanfaat sebagai layanan after sales tetapi juga dapat menarik pembeli baru karena melihat kemudahaan penggunaan dan manfaat produk tersebut.

Contohnya, tutorial pengisian lunch box dan peletakannya ke dalam tas dapat membuat orang ingin membeli lunch box serupa.

3. Tip dan Trik

Tip dan trik yang melibatkan produk dan jasa UMKM bertujuan memberikan ide kepada konsumen dan calon konsumen untuk memanfaatkan produk di luar standar pemakaian. Cara ini akan meningkatkan rasa membutuhkan masyarakat terhadap produk tersebut.

Contohnya, ide postingan Instagram untuk produk kain batik cukup banyak, antara lain tentang cara melilitkan kain menggunakan tali atau tanpa tali. Kain batik yang umumnya untuk jarik atau rok, juga dapat dikenakan sebagai outer dengan hanya dibantu oleh sebuah bros. Wawasan konsumen akan terbuka bahwa selembar kain batik dapat memiliki banyak fungsi dan gaya tanpa memotong dan menjahit.

4. Behind the Scene

Banyak video behind the scene yang apik ala sinematografi. Video tersebut dapat diiringi dengan musik yang sesuai atau justru membiarkan semua aktivitas suara terdengar, dari pisau yang sedang mengiris hingga minyak panas yang dimasuki bahan makanan. Video ini dapat membuat calon pembeli terkesan dengan usaha yang telah dilakukan para pekerja UMKM.

Khusus untuk produk makanan, pastikan lokasi dan semua peralatan bersih. Pastikan pula pegawai yang bertugas mengolah masakan menggunakan sarung tangan dan tutup kepala. Penonton Instagram sangat beragam, sebagian dari mereka sangat sensitif.

5. Ikut Tren Instagram

Apa pun produknya, bisa saja diulik agar bisa mengikuti tren yang sedang berjalan. Strategi ini disebut riding the wave. Tujuannya agar terus eksis dalam pencarian konten-konten berdasarkan tren. Sementara UMKM tetap bisa berpromosi, konsep konten dapat disesuaikan dengan produknya.

Misalnya menggunakan kata-kata yang sedang tren, seperti “kejadiannya begitu cepat”, “lengah sedikit”, “jangan ya dek ya”, dan sebagainya. Bisa pula dengan menggunakan musik atau lagu latar yang sedang banyak digunakan akun lain. Dapat pula mengikuti tren “bisa Yura” atau “enggak bisa Yura”.

Ke depannya pasti akan lebih banyak tren muncul. Adalah penting bagi pengelola Instagram untuk update beragam tren ini. Memang tak perlu semua tren diikuti, pastikan trennya membawa vibes positif. Pilah pilih yang cocok dan sesuai dengan konsep bisnis lebih penting, lalu dieksekusi dengan baik.

6. Respost Testimoni

Sering kali konsumen sudah mengeluarkan upaya untuk membuat konten ulasan tetapi, sayangnya, kurang mendapatkan respons. Merespons upaya konsumen tersebut memberikan banyak manfaat bagi bisnis. Antara lain membangun kesetiaan konsumen yang merasa dihargai dan memiliki koleksi konten bagus tanpa capek-capek membuatnya sendiri.

Memang tidak semua konten konsumen bisa di-repost. Jika konten tersebut bagus sekali, bisa di-repost di halaman utama. Jika lumayan bagus, bisa di-repost di story. Jika video tersebut biasa saja, pemilik usaha tidak memiliki kewajiban untuk melakukan repost tetapi jangan lupa mengucapkan terima kasih.

7. Highlight

Highlight pada Instagram banyak manfaatnya, antara lain untuk memudahkan konsumen mendapatkan informasi tentang kontak, jam buka, daftar produk hingga daftar harga. Highlight merupakan salah satu cara untuk mempersingkat komunikasi sehingga konsumen cukup bertanya tentang hal-hal yang tidak ada di highlight. Pemilik usaha yang belum mampu membayar banyak admin tidak akan kerepotan.

Highlight bisa dibuat sembari membuat konten di feed maupun di stories. Tidak perlu banyak effort untuk membuatnya.

8. Promosi dan Diskon

Promosi dan diskon merupakan salah satu informasi yang paling diharapkan konsumen. Umumnya promosi dilakukan sebagai perkenalan terhadap produk baru, untuk menghabiskan stok lama, dan memanfaatkan momen khusus untuk meningkatkan penjualan.

Namun, pastikan harga diskon lebih rendah dari harga normal. Menaikkan harga lebih dahulu sebelum diskon akan menjadi bumerang bagi pemilik usaha yang sudah online. Hal seperti itu mudah ketahuan. Akibatnya konsumen akan kecewa dan tidak kembali lagi, bahkan dapat menyebarkan ketidakjujuran tersebut.

 

9. Kolaborasi

Meski omzet belum miliaran, pemilik usaha UMKM dapat bekerja sama dengan para influencer dalam program afiliasi. Pemilik usaha tidak perlu membuat kontrak sendiri atau menyediakan uang muka karena dalam afiliasi, afiliator mendapat bayaran dari persentase produk yang laku.

Belakangan para influencer di Instagram beramai-ramai mengikuti program ini seiring makin banyaknya konsumen yang beralih ke pembelian online sehingga potensi pendapatan makin besar. Bagi pemilik usaha, ini menguntungkan karena produknya bisa dipromosikan oleh influencer Instagram dan membayar dengan semacam sistem bagi hasil.

10.  Life at

Banyak perusahaan besar membuat ide postingan Instagram dengan tema life at untuk flexing karena karyawan yang gembira menunjukkan perusahaan yang sehat. Meski tidak bisa menyediakan es krim gratis tanpa batas seperti perusahaan besar, UMKM dapat pula menunjukkan kehidupan para karyawannya.

Misalnya, bagaimana para karyawan menjaga kebersihan, taat ibadah, teleponan dengan pacar, dan konten-konten menghibur lainnya. Konsumen perlu tahu bahwa usaha tersebut terlaksana berkat kerja keras banyak pihak dan pemilik usaha menghargai orang-orang yang bekerja bersamanya.

Baca juga: Memanfaatkan Facebook untuk Pemasaran dan Promosi Produk

Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang terus berkembang, baik melalui fitur-fiturnya maupun dari tren yang diciptakan oleh para penggunanya. Ide postingan Instagram boleh saja merepresentasikan idealisme dalam menjalankan usaha, namun yang terpenting adalah ada pembelinya.

Exit mobile version