Imam Syafi’i, Aktif di Majelis Zikir Sekaligus Saksi Perjalanan JNE Surabaya

Imam Syafi'i , yang sudah bekerja di JNE Surabaya selama 25 tahun.

JNEWS – Imam Syafi’i merupakan karyawan JNE Cabang Utama Surabaya yang sudah bekerja 25 tahun. Ia merasa bangga menjadi saksi sejarah perjalanan kesuksesan JNE Surabaya, karena saat pertama kali bergabung karyawannya hanya puluhan, namun sekarang karyawannya sudah mencapai lebih dari 1.000 orang.

Di usia JNE yang akan genap 34 tahun, yakni pada 26 November 2024 mendatang, banyak karyawan yang sudah mengabdi dengan masa kerja hingga puluhan tahun, termasuk mereka yang bekerja di kantor-kantor cabang di seluruh Tanah Air, yang salah satunya adalah Imam Syafi’i yang bergabung di JNE Surabaya sejak 23 September 1999.

“Saat pertama gabung, JNE Surabaya karyawannya sekitar 30 orang. Kantornya juga masih sebuah rumah sewa di kawasan Jalan Raya Juanda. Meski tugas utama saya kala itu sebagai kurir, saya juga ikut membantu mengerjakan semuanya, istilahnya kerja keroyokan,” kenang Imam, mengawali kisahnya kepada JNEWS, Jumat (25/10/2024).

Diungkapkan ayah 1 anak ini, JNE Surabaya berdiri sekitar tahun 1996, dan dua tahun kemudian ia ikut bergabung setelah lulus dari sebuah perguruan tinggi yang ada di Kota Pahlawan. Adapun jabatan yang pernah disandangnya di antaranya sebagai kolektor, kemudian credit control hingga sebagai customer service.

Majelis Zikir

Menjelang pensiun Imam banyak menangani kegiatan kerohanian karyawan JNE Surabaya. Yang rutin ditangani oleh Imam, antara lain adalah kegiatan Majelis Zikir yang idenya diusulkan oleh Imam kepada Departemen Employee Engagement JNE Express sepulang umrah pada tahun 2012. Kini, selaku penanggung jawab kegiatan majelis zikir yang diselenggarakan per 2 minggu sekali, Imam bertugas membuat undangan kegiatan, menghubungi ustaz, sampai memberikan sambutan pembuka dan doa penutup.

Imam aktif mengelola kegiatan-kegiatan kerohanian bagi karyawan JNE Surabaya

“Karena jelang pensiun, saya sekarang mengurus bagian Kerohanian. Tugasnya mengurusi umrah karyawan, zakat, majelis zikir dan kegiatan sosial kerohanian lainnya. Bersyukur di JNE Surabaya sekarang sudah terbentuk majelis zikir dengan kegiatan rutin berzikir dua minggu sekali,” jelasnya.

Baca juga: Presdir JNE Lepas Jemaah Umrah Karyawan JNE Kloter 3 dan 4

Di luar majelis zikir, Imam juga sangat aktif mengelola kegiatan kerohanian lainnya, seperti penyelenggaraan salat Jumat, penyaluran zakat dan kurban, pemberian santunan kepada anak yatim, serta pemberangkatan jemaah umrah karyawan.

Disinggung sebagai salah satu karyawan dengan masa pengabdian terlama di JNE Surabaya, bahkan tahun depan akan memasuki masa purnatugas atau pensiun, Imam mengaku bangga menjadi saksi hidup sejarah kesuksesan perjalanan JNE Surabaya.

“Saya bersyukur, yang tadinya saat bergabung masih bujangan, sekarang sudah mempunyai keluarga harmonis, anak bisa sekolah, rumah dan kendaraan juga sudah punya. Itu semua hasil kerja saya selama ini di JNE. Sejak pertama kali gabung, saya langsung betah kerja di JNE karena suasana kerja penuh kekeluargaan dan perusahaan sangat mendukung kegiatan keagamaan bagi karyawan tanpa membeda-bedakan keyakinan. Nilai toleransi sangat dijunjung tinggi di JNE,” ucap Ksatria kelahiran 14 Juli 1969 ini bangga.

Dan yang paling membahagiakannya, melihat JNE Surabaya yang dari waktu ke waktu berkembang pesat, di mana sekarang menempati kantor gedung yang megah dan representatif serta mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan.

“Meskpiun saya nanti sudah pensiun, semoga JNE Surabaya akan terus maju dan berkembang pesat sampai kapan pun, mempekerjakan banyak karyawan, dan tentunya memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Surabaya. Begitu juga JNE Pusat di Jakarta maupun di daerah lainnya, semoga tetap jaya. Selamat Ulang Tahun JNE yang Ke-34. Mlesat Sat-Set,” Imam mengakhiri. *

Baca juga: Kisah Karyawan Penyandang Disabilitas Diberangkatkan Umrah Oleh JNE

Exit mobile version