Indonesia Gabung World Logistic Passport, Apa Itu?

World Logistic Passport

Indonesia terhitung pada awal 2021 lalu resmi bergabung sebagai anggota baru dalam program World Logistic Passport (WLP) guna meningkatkan peluang perdagangan di antara pasar negara berkembang. Bergabungnya Indonesia ke dalam WLP menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mengikuti program tersebut. Lantas apa itu World Logistic Passport?

World Logistic Passport adalah Loyalty Program berbasis insentif dari para partner atau member yang tergabung ke dalam program WLP dalam upaya meningkatkan volume perdagangan yang melalui koridor Selatan-Selatan (South-South Trade Corridor).

Baca Juga: Asperindo Jawab Kesiapan Logistik untuk Dongkrak Produk Lokal

Program ini diinisiasi oleh negara Dubai, di mana pada awal 2020 lalu Indonesia bersama 14 negara lainnya diundang untuk bergabung ke dalam program tersebut. WLP sendiri merupakan satu-satunya global freight royalty program di dunia. Program WLP berdasarkan multiple logistics partner, dan fokus pada semua operator logistik (Bea Cukai, bandara, pelabuhan, dan sebagainya) untuk memudahkan proses logistik, sehingga dari perspektif bisnis sangat menguntungkan karena perusahaan akan mendapat manfaat dari semua partner.

Stakeholder atau pemangku kepentingan utama di program World Logistic Passport ini terdiri dari tiga bagian, yakni Partners, Members, dan Hub Board yang secara rinci:

Lalu apa sih keuntungan Indonesia bergabung dalam WLP? WLP memungkinkan Indonesia untuk terhubung ke jaringan global (Koridor Selatan-Selatan) Rute Multimoda untuk mendukung perdagangan. Negara yang mengikuti program WLP ini bisa memilih bandara atau pelabuhan tertentu yang dilibatkan ke dalam program. Jadi, tidak semua bandara dan pelabuhan di negara peserta.

Baca Juga: Jelang Lebaran Industri Logistik Alami Peningkatan

Adapun pelabuhan yang ideal atau memiliki potensi besar sebagai partner WLP di Indonesia, meliputi Pelabuhan Tanjung Priol, Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, dan Belawan. Pelabuhan di Indonesia ini bisa menjadi alternatif hub transit ke atau dari Asia dan Asia Tenggara.

Sementara untuk bandara di Indonesia yang memiliki pontensi, di antaranya Soekarno Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, Hang Nadim, Juanda, dan Sultan Hasanudin. Bandara ini nantinya bisa menjadi bagian dari jaringan Dubai yang menyediakan layanan yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih efisien guna mendukung perdagangan Indonesia dan Asia Tenggara.

“Dengan WLP, pedagang dapat menghemat 25 persen biaya pengangkutan dan 10 persen waktu transit untuk mengangkut barang dari Indonesia ke Afrika Selatan,” ujar CEO World Logistics Passport Mike Bhaskaran dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kurir Dimaki dan Dihina Goblok, Ini Tanggapan Asperindo

Exit mobile version