Industri Logistik Diproyeksi Berakselerasi Dua Bulan Setelah New Normal

logistic

ilustrasi logistic

Masa new normal menjadi masa di mana semua industri diprediksi akan kembali beraktivitas normal, setelah mengalami masa sulit beberapa bulan lalu akibat pandemi. Begitu juga dengan industri logistik dan jasa pengiriman, di mana tak hanya bergerak normal, tapi juga diproyeksikan akan mulai bergerak lebih cepat.

Menurut prediksi Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita, industri ini akan bergerak lebih cepat bulan setelah dimulai normal baru atau sekitar Agustus 2020. Menurutnya, meski sudah memasuki era new normal, kegiatan logistik belum akan pulih seperti sedia kala.

Hal ini dikarenakan bisnis logistik telah mengalami penurunan yang sangat tajam yakni hingga 80% selama masa pandemi COVID-19 kemarin. “Sejak Januari sudah terasa, bahkan sejak Maret hampir tidak ada aktivitas. Tapi, sekarang mulai bergerak,” ungkapnya dalam pernyataan pers beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pelindo III Siap Tekan Efisiensi Biaya Logistik 49%

Zaldy pun menjelaskan, bahwa saat ini dunia usaha masih berupaya menghabiskan stok yang ada dan tidak terjual selama masa pandemi berlangsung dalam tiga sampai empat bulan terakhir. Begitu pula dengan berbagai sektor usaha yang terkait di dalamnya.

“Barang-barang yang ada di gudang banyak yang tidak bergerak. Kemungkinan kegiatan logistik baru mulai aktif lagi setelah satu sampai dua bulan penerapan new normal atau sekitar bulan Agustus,” katanya.

Masih berkaitan dengan hal yang sama, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) M Feriadi meminta seluruh anggotanya tetap optimistis dan melakukan kesiapsiagaan agar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang prima.

Di samping itu, Feriadi mengatakan bahwa Asperindo juga selalu berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Kominfo, dan para stakeholder pemerintah lainnya.

“Tujuannya agar kami dapat berperan aktif dan ikut berjuang di masa new normal. Kami yakin dan mempersiapkan diri agar industri kami tetap menjadi backbone melawan Covid-19, khususnya di penyediaan layanan pengiriman yang prima,” ucapnya.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Rizal E. Halim berpendapat bahwa pemerintah pusat dan daerah perlu segera menekan dan memutus rantai penyebaran COVID-19 agar ekonomi tidak akan semakin mengkhawatirkan.

Menurutnya, pemberian insentif kepada dunia usaha seperti perpajakan, dan stimulus kepada masyarakat (cash transfer) dibnilai sebagai solusi yang optimal. “Kalau sektor usaha tertolong, sektor logistik juga akan berjalan kembali,” jelasnya.

Terlepas dari semua ini, bagi pelaku usaha dalam situasi apa pun harus ada solusi untuk mempertahankan bisnis tetap berputar. Karena itu, apa yang sudah dikerjakan pelaku usaha di sektor logistik dan kurir patut mendapatkan dukungan dari semua pihak.

Baca Juga: Logistik Cerdas Solusi Biaya Logistik Mahal

Penjualan inudustri otomotif menurun saat COVID-19

Ada banyak sektor industri di Tanah Air yang mengalami penurunan imbas dari COVID-19 ini. General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengakui industri otomotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi.

Meski demikian, untuk pasar kendaraan komersial ini dirinya tidak terlalu khawatir karena pihaknya melihat adanya geliat di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi Covid-19, seperti logistik dan jasa kurir. “Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik, walaupun untuk menyamai tahun lalu itu rasanya cukup berat,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kontraksi ekonomi pada kuartal kedua tahun ini diprediksi cukup dalam, sehingga pemerintah mengoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,3% menjadi minus 0,4% hingga 1% pada akhir 2020.

Kontraksi ekonomi tecermin dari lesunya kegiatan bisnis. Namun, menurut Asril, ada sejumlah sektor usaha yang justru menggeliat, seperti bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman, serta ekspedisi dan kurir. Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya, seperti otomotif.

Baca Juga: Pekerjaan Lepas di Sektor Logistik Meningkat Selama Pandemi

Exit mobile version