Infrastruktur Bandara dan Pelabuhan Dongkrak Ekspor Perikanan di Biak dan Tual

Menhub Budi menilai infrastruktur bandara dan pelabuhan dongkrak ekspor perikanan di biak dan tual

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keberadaan infrastruktur pelabuhan dan bandara menjadi pendukung sektor perikanan yang ada di Kabupaten Biak Numfor, Papua dan Kota Tual, Provinsi Maluku. Menhub Budi menilai insfrastruktur bandara maupun pelabuhan yang ada di sana sudah cukup memadai untuk mendukung kelancaran ekspor di sektor perikanan.

“Dalam mendukung kelancaran ekspor perikanan di Kabupaten Biak Numfor, keberadaan infrastruktur Bandara Frans Kaisiepo saat ini sudah cukup memadai, yang memungkinkan komoditas perikanan langsung diterbangkan dari Biak ke negara tujuan ekspor lainnya di Asia,” ungkap Menhub Budi dikutip dari siaran pers.

Baca Juga: Bandara Mopah Punya Terminal Baru, Siap Gerakan Sektor Logistik Papua

Ucapan Menhub Budi tersebut diutarakan ketika kunjungan kerja ke Biak dan Tual. Kedua daerah ini merupakan bagian dari wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonsia (WPPNRI) bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (Men KKP) Wahyu S. Trenggono yang juga didampingi oleh  Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (6/10) lalu.

Sekadar informasi, Bandara Frans Kaisepo memiliki luas gudang terminal kargo sebesar 324 meter persegi. Luas bandara tersebut dinilai cukup untuk mendukung proses dari ekspor komoditas laut tersebut. Perharinya dapat melayani sekitar 12 sampai dengan 20 ton per harinya.

Infrastruktur yang memadai tersebut sanggup mengakomodir kebutuhan ekspor selama masa pandemi di Kabupaten Biak Numfor. Karenanya, di kesempatan yang sama Menhub Budi mengapresiasi Pemda Biak Numfor yang meski di tengah pandemi, tetap mampu melaksanakan kegiatan ekspor komoditas produk perikanan.

Baca Juga: Nilai Ekspor dan Impor Lampung Agustus 2021 Melonjak

Tercatat pada Agustus 2021 lalu, telah dilakukan ekspor perdana yang dikirimkan ke Singapura, melalui Bandara Frans Kaisepo dengan menggunakan pesawat kargo dari Sriwijaya Air. Komoditi perikanan yang dikirim, di antaranya tuna loin seberat 150 kilogram, kepiting 350 kilogram, dan lobster 30 kilogram.

Melalui ekspor perdana dari Biak Numfor ke Singapura Menhub Budi berharap peningkatan bukan hanya terjadi di devisa negara, tetapi juga pendapatan daerah dan kesejahteraan nelayan. “Meski di tengah pandemi kita harus memanfaatkan peluang yang ada. Ini merupakan komitmen besar untuk maju dan bekerja sama mewujudkan Indonesia yang tangguh,” ujar Menhub Budi.

Kemenhub tengah mengembangkan Bandara Frans Kaisepo untuk menambah jumlah fasilitas kargo yakni: 2 (dua) unit gudang pendingin dengan kapasitas 5 Ton/per hari dan gudang transhipment dengan luas 60 meter persegi berkapasitas 6,5 ton.

Selain Bandara, Kemenhub juga tengah melakukan pengembangan Pelabuhan Biak untuk mendukung kegiatan ekspor perikanan, yaitu berupa: renovasi terminal penumpang, pengaspalan jalan utama, renovasi gudang seluas 3.800 meter persegi yang ditargetkan selesai pada Oktober atau November 2021.

Usai dari Biak, Menhub melanjutkan kunjungannya ke Kota Tual, Maluku, meninjau Pelabuhan Perikanan Nusantara yang ada di Kota Tual. Direncanakan, pada Kamis (7/10) besok, Menhub bersama MenKKP mendampingi Menkomarves ke Ambon, untuk meninjau kesiapan lokasi pembangunan pelabuhan Ambon Baru dalam rangka Program Maluku Lumbung Ikan Nasional (M-LIN).

Baca Juga: Kemenperin Dukung IKM Ekspor Produk Halal ke Jepang

Exit mobile version