Ingat, Mengantuk Saat Berkendara Membawa Petaka

 

Mengantuk jadi momok bagi para pengendara, baik motor atau mobil. Kondisi ini memiliki peluang kecelakaan yang cukup besar, bahkan hampir 99 persen menyebabkan fatalitas tinggi, yakni kematian.

Selain kasus kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel, sudah ada ratusan kasus lain yang akibat kantuk membuat nyawa melayang. Rata-rata memang lebih sering dialami ketika melintas di jalan tol.

Bahkan, efek mengantuk diklaim sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk yang mana kesadaran diri sangat minim sekali. Dengan demikian, efeknya bisa membuat fatalitas tinggi.

BACA JUGA : Sopir Vanessa Angel Diduga Mengantuk, Ini Dia Bahaya Microsleep

Melansir dari beberapa media, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengemudi dalam keadaaan mengantuk dan kelelahan sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.

 

Jusri mengatakan, saat seseortan mengantuk dan dalam posisi berkendara mobil, respons otak akan melambat sehingga reflek indera pengemudi juga akan terhamabat.

Kondisi tersebut sangat berlawanan dengan paham berkendara yang sebenarnya menuntut agar para pengendara selalu awas dan fokus. Tak hanya pada ruang lingkup internal, tapi eksternal atau di luar lingkungan kita berkendara.

“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri.

BACA JUGA : Tetap Aman Berkendara saat Puasa, Perhatikan 5 Hal Ini

Intinya, Jusri mengatakan bilan mengantuk saat berkendara itu sudah tak ada obatnya lagi. Mau menenggak sebanyak apapun kopi, rasa kantuk akan selalu ada, lantaran itu, lebih baik ketika sudah merasakan badan mulai lelas, lebih baik langsung cari tempat istrihat terdekat yang aman dan nyaman untuk sekadar memanjamkan mata sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

“Apalagi konteksnya dalam kecepatan tinggi, kadang-kadang mereka berkendara tanpa sadar bahaya di depannya sendiri,” kata Jusri.

BACA JUGA : SIM Motor Dibagi 3 Golongan, Ngga Bisa Sembarangan Naik Moge

Tak hanya Jusri, beberapa pakar safety driving lain juga menilai bila berkendara dalam posisi mengantuk sangat-sangat berbahaya. Karena itu dianjurkan lebih baik menepi untuk beristirahat dari pada memilih melanjutkan berjalan dengan nyawa taruhannya.

Exit mobile version