Kedai kopi bisa dijumpai di hampir tiap ruas jalan, baik di tepi jalan besar maupun masuk ke gang sempit. Kedai kopi juga bisa ditemui di pusat perbelanjaran besar sampai di teras rumah orang. Jika ingin mulai bisnis kedai kopi, maka ada tahapan persiapan yang harus direncanakan dengan baik.
Ada orang yang memulai bisnis kedai kopi langsung dengan modal besar, bahkan utang bank, karena menurut business plan yang dibuatnya, keuntungan bisa tercapai. Ada pula yang masih meraba-raba pasar sehingga memulai usaha menggunakan modal yang dimiliki saja. Persiapan mulai bisnis kedai kopi di bawah ini ditujukan bagi mereka yang memiliki modal kecil tapi tidak ingin sekadar coba-coba.
Tahapan Mulai Bisnis Kedai Kopi
Mulai bisnis kedai kopi itu tidak mungkin tanpa modal, namun kebutuhan modal bisa ditekan dan disesuaikan dengan kemampuan. Agar pemanfaatan modal bisa dilakukan seefisien mungkin, calon pemilik kedai harus membuat tahapan perencanaan dengan baik, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Lokasi
Bagi bisnis kedai kopi atau café zaman dahulu, lokasi adalah segalanya. Kedai kopi di tepi jalan besar, dengan halaman luas dan dekat dengan kampus atau perkantoran merupakan lokasi idaman. Namun biasanya lokasi yang strategis seperti ini akan butuh modal besar lantaran harga sewanya juga tinggi.
Akan tetapi, zaman sudah berubah. Orang bisa saja mendirikan kedai kopi di kaki gunung atau di dalam perkampungan tapi pelanggan tetap mau datang. Calon pemilik usaha harus punya visi tentang cara membuat tempat itu mengesankan dan hangat, yang merupakan ciri utama kedai kopi.
Baca juga: Hati-hati Pinjam Modal dengan Pinjaman Online, Ini yang Harus Diperhatikan
2. Merancang Konsep Usaha
Konsep usaha harus menyesuaikan dengan pasar yang ingin disasar, apakah penggemar kopi tradisional, kopi racikan modern, kopi murah, kopi eksperimental dan sebagainya.
Konsep usaha menentukan hal-hal penting lainnya seperti modal, nama usaha, desain logo, desain tempat, skill, pemasaran dan sebagainya.
3. Membuat Desain Kedai
Desain kedai disesuaikan dengan konsep usaha. Contohnya, kedai di teras rumah yang menggunakan mebel lama tanpa dicat ulang atau dibiarkan terlihat usang cocok untuk bisnis yang ingin menjual kopi jenis tradisional. Namun teras tersebut harus dibersihkan dari semua barang-barang yang tidak memiliki fungsi dan ditambahkan tanaman yang segar agar nuansa usang tidak lantas menjadi kumuh dan muram.
Contoh lain adalah kedai kopi yang bersih dan terang sehingga hanya ada kursi dan meja, tanpa hiasan apa pun. Desain ini cocok untuk konsep kedai kopi modern dan minimalis.
4. Melengkapi Skill
Menu utama kedai kopi tentu saja kopi. Meracik kopi membutuhkan skill yang harus dipelajari. Bagi yang sebelumnya bukan penggemar berat kopi, harus berusaha lebih keras untuk mengenali macam-macam kopi. Bagi yang sudah mengenal macam-macam kopi, perlu belajar meracik kopi yang benar. Bagi yang sudah memiliki skill meracik kopi, bisa melakukan eksperimen untuk menciptakan racikan khas.
Skill juga harus disesuaikan dengan konsep usaha yang telah dibuat. Tidak perlu mengejar skill yang berlebihan jika tidak sesuai dengan konsep usaha agar bisnis kedai kopi bisa segera dimulai. Melengkapi skill ini bisa dilewati jika ada rencana membuka lowongan barista atau kerja sama bagi hasil dengan barista.
5. Menyusun Timeline
Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam timeline adalah lama renovasi jika ada, penataan interior, pembelian dan penataan alat dapur, penataan tempat parkir dan sebagainya. Selama masa penataan kedai kopi tersebut, tim pemasaran sudah bisa mulai menyebarkan teaser.
Meskipun modal usaha menggunakan barang-barang yang dimiliki atau tidak ada utang, biasakan memasang target waktu dan disiplin mengikuti target tersebut.
6. Menyusun Menu
Menu juga harus disesuaikan dengan pasar yang disasar. Selain jenis kopi yang sedang populer, perlu ada menu pendamping untuk memberikan banyak pilihan ke pelanggan dan meningkatkan pendapatan kedai. Menu harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan selera pasar.
Contohnya, jajanan Korea kurang sesuai dengan selera orang dewasa usia matang. Sebaliknya, menu berat seperti steak, tidak cocok untuk pelanggan remaja. Pemilik usaha bisa fokus ke salah satu range usia atau membuat menu yang variatif sehingga cocok untuk seluruh anggota keluarga.
7. Pemasaran
Pemasaran secara online itu mutlak. Inilah yang membuat lokasi tidak lagi menjadi masalah. Jika pemasaran online berhasil, meski lokasi kedai kopi berada 20 km dari pusat kota, orang tetap akan datang.
Pemilik usaha bisa membayar social media strategist untuk menaikkan dan menjaring views. Pemilik kedai kopi juga bisa mengundang influencer sesuai dengan dana yang dimiliki. Jika benar-benar tidak ada dana promosi, pemilik bisa mempelajari akun kedai lain yang lebih dulu sukses atau mengajak teman-teman yang aktif di media sosial untuk minum kopi gratis di sana.
Baca juga: 7 Tempat Makan Terbuka di Jakarta Kekinian untuk Nikmati Kesejukan di Tengah Kota
Demikianlah tahapan mulai bisnis kedai kopi yang harus dipersiapkan. Persiapan yang lebih rinci disesuaikan dengan konsep masing-masing kedai. Prinsipnya, kedai kopi dapat terwujud jika dimulai. Selamat mencoba dan semoga sukses!