Pertamina melalui program pendanaan UMK, membantu beberapa mitra binaanya untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merek. Sampai dengan sekarang, terdapat 64 sertifikasi HKI merek yang diajukan untuk 64 mitra binaanya.
Hal tersebut dilakukan agar para UMK binaan mampu tersubut berkembang dan naik kelas. Nah, ada beberapa alasan penting yang membuat merek cukup penting bagi UMK, apalagi bagi yang baru merintis usaha.
Merek bisa dijadikan sebagai pembeda dengan produk lain, media promosi dan daya tarik, serta membangun citra positif di mata konsumen. Karena itu, penting bagi pelaku UMK untuk memberikan merek pada produk dan usahanya.
BACA JUGA : Tips Bisnis Online ala Owner Alya Hijab
“Merek ini penting, bukan sekadar nama atau logo perusahaan. Merek merupakan payung yang merepresentasikan produk, layanan, dan nilai yang Anda berikan kepada konsumen. Sehingga saat konsumen memikirkan suatu produk atau brand, merek tersebut langsung diingat pertama kali oleh konsumen,” kata Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman.
Untuk dapat mewujudkan itu semua, ada beberapa langkah yang harus diikuti oleh para mitra binaan maupun UMK secara umum. Pertama, tentu saja menetapkan nama merek produk.
Nama atau merek ini bisa terdiri dari semua karakter, atau singkatan, maupun nama dari pemilik produk. Namun, pemilihan nama haruslah mudah diingat untuk memudahkan proses promosi. Setelah itu, yakni membuat logo yang menarik.
“Prinsip logo yang menarik yaitu sederhana, kesan yang mendalam, abadi, dan mudah di aplikasikan” tuturnya.
BACA JUGA : Getuk Nylekitho, Makanan Jadul Beromzet Puluhan Juta
Tahapan ketiga yaitu memperhatikan tampilan visual. Seperti tampilan kemasan, warna dan sebagainya yang menambah citra produk. Sementara tahapan terakhir yakni melakukan kampanye iklan atau promosi berkelanjutan melalui media apa pun.
Dengan diberikannya kemudahan dalam mengurus pendaftaran merek ini, Pertamina berharap, para produk UMK lebih mudah diterima di tengah masyarakat luas. Baik itu melalui pemasaran secara langsung, ataupun lewat toko, supermarket, atau bahkan sebagai modal sebelum nantinya siap untuk mengekspor produknya.